Gubernur Dedi Mulyadi Ingin UIII Depok Jadi Panggung Dunia untuk Budaya Sunda

Sukabumiupdate.com
Selasa 14 Okt 2025, 09:53 WIB
Gubernur Dedi Mulyadi Ingin UIII Depok Jadi Panggung Dunia untuk Budaya Sunda

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan harapannya agar Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok menjadi etalase yang mengenalkan kebudayaan Sunda ke tingkat internasional. (Sumber: jabarprov.go.id)

SUKABUMIUPDATE.com  – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, punya harapan besar buat kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok. Ia ingin kampus ini jadi etalase yang memperkenalkan budaya Sunda ke seluruh dunia! Hal ini disampaikannya saat memberi kuliah umum dengan tema "Bersama Membangun Jawa Barat: Dari Kearifan Lokal ke Panggung Global."

Dedi Mulyadi, atau yang akrab disebut KDM, mengajak sivitas akademika UIII dan Pemprov Jabar bekerja sama memperkenalkan kekayaan budaya Sunda lewat penelitian ilmiah yang mendalam. Menurutnya, ini saat tepat buat UIII untuk jadi jendela dunia mengenalkan budaya Sunda yang unik dan kaya nilai.

“Menghadirkan UIII membawa perspektif baru buat saya sebagai Gubernur. Kampus ini membuka cakrawala luas buat mengenalkan budaya Sunda dalam kerangka universal agama,” kata KDM dengan penuh semangat.

Baca Juga: Nelayan Hilang di Pantai Tegalbuleud Sukabumi Ditemukan Meninggal Dunia

UIII sendiri adalah kampus negeri berbasis Islam yang bernuansa internasional, dengan semangat menggabungkan ilmu pengetahuan dan budaya lokal, khususnya budaya Sunda. Rektor UIII, Dr. Anwar Salim, menambahkan, “Kami punya program kurikulum yang menonjolkan budaya Sunda, mulai bahasa, seni, hingga filosofi. Ini supaya mahasiswa kami tidak hanya pintar, tapi juga bangga akan warisan budaya kita.”

Tokoh literasi dan budaya Sunda, Ajip Rosidi, juga memberi dukungan penuh. “Budaya Sunda itu kaya dan punya nilai universal. Kalau bisa dijadikan bagian dari pendidikan tinggi, generasi muda akan makin mencintai budaya mereka sekaligus siap bersaing di dunia global,” ujarnya.

Tak hanya itu, Gubernur Dedi Mulyadi juga ingin kampus UIII kian dikenal luas oleh masyarakat Jawa Barat. Dia mengajak pihak kampus untuk membuka program kuliah Sarjana (S1) agar makin banyak pemuda yang merasakan manfaatnya.

Baca Juga: Tol Ciawi–Sukabumi–Ciranjang–Padalarang Masuk Proyek Strategis Nasional

Selain pengembangan akademik, stadion di kampus UIII pun jadi perhatian. “Pembangunan stadion harus segera terealisasi. Selain mendukung kegiatan olahraga, stadion juga akan menarik banyak perhatian dan pengunjung. Karena UIII kampus negeri, pembangunan ini sudah sesuai prosedur dan bisa dipercepat,” terang KDM.

Bagi mahasiswa dan masyarakat, langkah ini bukan hanya sekadar membangun kampus, tapi juga memperkuat identitas lokal lewat bahasa, budaya, dan nilai kearifan Sunda. UIII diharapkan menjadi pusat diskusi dan inovasi budaya Sunda yang bisa berkiprah di panggung dunia.

Hal, senada pernah dtekankan Tokoh budaya Sunda Ajip Rosidi juga mengenai pentingnya nilai kekeluargaan, ketaatan hukum, dan cinta pada alam sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Sunda.

Baca Juga: Jennifer Lopez Bersinar di Kiss of the Spider Woman (2025) Adaptasi Musikal Klasik Broadway yang Glamor!

“Budaya Sunda mengajarkan kita untuk hidup rukun bersama, mematuhi aturan, dan menjaga lingkungan sebagai wujud syukur kepada Sang Pencipta,” ujarnya. Nilai-nilai tersebut sangat relevan untuk dikembangkan dalam dunia pendidikan tinggi seperti di UIII, agar generasi muda tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga bijaksana secara sosial dan ekologis.

Pagi hari di Kampung Naga, kampung budaya yang masih memegang adat & tradisi Sunda warisan leluhur Sunda.Pagi hari di Kampung Naga, kampung budaya yang masih memegang adat & tradisi Sunda warisan leluhur Sunda.

“Saparakanca, hayu urang jaga sareng lestarikeun budaya Sunda kalawan kacida hormatna, sangkan jadi warisan nu langgeng sareng masagi di mancanagara.” - Ajip Rosidi.

(Saudara-saudara, mari kita jaga dan lestarikan budaya Sunda dengan sangat hormat, agar menjadi warisan yang abadi dan kuat di seluruh dunia.)

Globalisasi Hadirkan Rerubahan Sangat Cepat dalam Berbagai Aspek Termasuk Budaya.

Di satu sisi, arus globalisasi dapat mengancam kelestarian budaya lokal jika tidak dikelola dengan bijak. Namun di sisi lain, globalisasi juga memberikan peluang besar bagi budaya Sunda untuk dikenal lebih luas dan dihargai di panggung dunia. Kearifan lokal Sunda yang kaya akan nilai-nilai seperti harmoni sosial, gotong royong, serta cinta dan pelestarian alam menjadi modal utama untuk membangun jembatan antara tradisi dan kemodernan.

Dengan memadukan semangat globalisasi dengan pelestarian budaya Sunda secara terencana melalui pendidikan, penelitian, dan pengembangan seni budaya, kita dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya adaptif terhadap perubahan zaman, tetapi juga tetap kokoh memegang identitas dan nilai-nilai luhur leluhur. Ini adalah cara terbaik untuk memastikan budaya Sunda tidak hanya bertahan, melainkan semakin mendunia dan menjadi sumber kebanggaan yang abadi bagi bangsa Indonesia.

Melalui keseimbangan antara globalisasi dan kearifan lokal Sunda, kita akan mampu menjaga warisan budaya agar tetap hidup, relevan, dan bersinar di panggung dunia tanpa kehilangan jati diri.

(Sumber: Jabarprov.go.id)

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini