SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini Seorang warganet dengan akun Gio Ijang mengunggah foto di salah satu grup Facebook warga Sukabumi tentang aktivitas Gunung Gede yang disebutnya mengeluarkan asap vulkanik. Ia mengaku foto tersebut diambil di Batu Layang, Cisarua, Rabu (6/4/2022) sekira pukul 07.00 WIB.
Unggahan itupun sempat menghebohkan warganet lainnya. Namun, Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana atau KRB di laman resmi MAGMA Indonesia Kementerian ESDM pada Rabu kemarin, Gunung Gede masih dalam Level I (normal). "Tidak ada indikasi peningkatan aktivitas vulkanik baik secara visual maupun kegempaan. Masyarakat bisa melakukan aktivitas secara normal kecuali melakukan aktivitas mendekati kawah gunung api," tulis laman tersebut.
Gunung Gede memang pernah mengalami letusan besar di masa lalu. Menurut laman gedepangrango.org, letusan Gunung Gede pertama kali terjadi pada tahun 1747-1748.
Baca Juga :
Letusan tersebut menjadi letusan besar Gunung Gede hingga menyebabkan dua aliran lava bergerak dari Kawah Lanang.
Kemungkinan aliran lava yang terjadi sepanjang dua kilometer, yang diyakini menjadi penyebab terbentuknya sumber air panas yang ada saat ini.
Selain letusan besar tersebut, Gunung Gede juga tercatat beberapa kali mengalami letusan kecil yatu pada tahun 1761, 1780 dan 1832.

Letusan besar berikutnya terjadi pada 12 November 1840 dimana letusan tersebut sangat besar serta tiba-tiba menyemburkan api setinggi 50 meter di atas kawah.
Kemudian pada 14 November atau dua hari setelah awal letusan, batu-batu besar disemburkan ke udara.