SUKABUMIUPDATE.com - Geger dimana sebuah video memperlihatkan dugaan eksploitasi hulu Sungai Ciemas yang berlokasi di wilayah Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Dalam rekaman tersebut, tampak area yang tengah dieksplorasi dan kini ramai diperbincangkan di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Facebook Riki Fauzi sekitar 15 jam lalu dengan narasi “Hulu Sungai Ciemas karya orang-orang pintar”. Berdasarkan penelusuran Sukabumiupdate.com, lokasi dalam video tersebut memang benar berada di wilayah Desa Ciemas, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Terkait video tersebut, Kepala Desa Ciemas, Wisnu Handito angkat bicara dan membenarkan bahwa area yang tengah dieksplorasi termasuk kedalam wilayah administrasi Desa Ciemas.
Baca Juga: UMK Kota Sukabumi Rp3.192.807, Berlaku Mulai 1 Januari 2026
“Iya benar, itu di wilayah Desa Ciemas, tepatnya di Kampung Ciputat. Lokasinya merupakan dataran tinggi, sementara di bawahnya terdapat pemukiman warga beserta sarana dan prasarana, seperti sekolah dan pasar,” ujar Wisnu saat dikonfirmasi Sukabumiupdate.com, Kamis (25/12/2025).
Wisnu menjelaskan bahwa aktivitas dalam video tersebut merupakan kegiatan perusahaan PT Wilton yang bekerja sama dengan PT Borneo. Menurutnya, sebelum kegiatan eksploitasi dilakukan, pihak perusahaan sudah mengadakan sosialisasi kepada masyarakat.
“Itu memang lokasi aktivitas PT Wilton dengan PT Borneo. Sebelum eksploitasi dilakukan, sudah ada sosialisasi. Lokasi tersebut juga merupakan salah satu hulu Sungai Ciemas yang berada di kisaran wilayah itu,” jelasnya.
Tangkapan layar kondisi Hulu Sungai Ciemas Sukabumi yang di duga di eksploitasi. | Facebook/@Riki Fauzi.
Baca Juga: Tok! UMK Kabupaten Sukabumi 2026 Sebesar Rp3.831.926
Ia menambahkan bahwa lahan yang dibebaskan oleh pihak perusahaan mayoritas merupakan tanah milik warga, bukan kawasan hutan negara.
Sementara itu, Humas Lapangan PT Wilton saat dikonfirmasi membenarkan bahwa kegiatan tersebut merupakan aktivitas eksplorasi dengan metode cut and fill, yang bertujuan untuk pengeboran awal guna mengecek ada atau tidaknya kandungan emas di lokasi tersebut.
“Luas lahan yang dikelola sekitar 18 hektare, dan itu merupakan lahan milik perusahaan, bukan lahan Perhutani. Kami juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar,” ujarnya.
Baca Juga: Kota Bekasi Tertinggi Rp5.999.443, Urutan 27 UMK di Provinsi Jabar 2026 hingga Terendah
Pihak perusahaan juga mengklaim telah berkontribusi terhadap lingkungan dan infrastruktur di wilayah tersebut. “Selama ini kami melakukan pengerukan Sungai Ciemas dan turut membantu evakuasi beberapa kejadian longsor di jalan provinsi Geopark Ciletuh,” tambahnya.
Pemilik video viral tersebut, Riki Fauzi, warga Ciemas, membenarkan bahwa video tersebut merupakan unggahannya yang diposting pada hari sebelumnya Rabu 24 Desember 2025. Ia mengaku mengunggah video tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi lingkungan di wilayahnya.
Riki Fauzi menyampaikan bahwa alasan utama dirinya merekam dan menyebarkan video tersebut karena Desa Ciemas merupakan wilayah rawan bencana banjir, sementara aktivitas di hulu sungai dinilainya berpotensi memperparah risiko tersebut.
“Saya unggah video itu karena peduli lingkungan. Desa Ciemas ini rawan banjir, dan sekarang hulunya justru dieksploitasi,” ujar Riki Fauzi saat dikonfirmasi.
Hingga saat ini, aktivitas eksplorasi tersebut masih menjadi perhatian publik, khususnya terkait dampak lingkungan dan keamanan wilayah sekitar hulu Sungai Ciemas, yang mengalir ke Curug Cimarinjung aliran Sungai Cimarinjung Geopark Ciletuh.


