SUKABUMIUPDATE.com - Satreskrim Polres Sukabumi mulai melakukan penyelidikan atas laporan dugaan pencabulan yang melibatkan seorang kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta inisial ES, yang juga diketahui sebagai pelatih ekstrakurikuler bola voli putri di salah satu Madrasah Aliyah Negeri di Kecamatan Surade.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi, IPTU Hartono, membenarkan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut dan penyelidikan saat ini masih berlangsung. "Masi berjalan penyelidikan," kata Hartono saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com pada Kamis (20/11/2025).
Ditanya terkait upaya pemeriksaan lanjutan atas laporan tersebut, Hartono menyebut baru pemeriksaan tingkat awal. Adapun pemanggilan terlapor, Penyidik mengaku masih membutuhkan pendalaman lebih lanjut serta penguatan alat bukti.
“Sudah (Pemeriksaan), Hanya kesulitan korban lagi di kompulir yang korban-korban. Pemanggilan terduga pelaku? Pasti, tetapi kita kumpulkan dulu saksi-saksi dan alat bukti lainnya,” jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, alumni sekolah di Surade berinisial GM (28 tahun), yang merupakan orang pertama yang membongkar kasus ini melalui unggahan berseri di media sosial, resmi melaporkan oknum guru sekaligus pelatih voli putri berinisial ES, ke Satreskrim Polres Sukabumi, pada Senin (17/11/2025).
GM, yang didampingi Komunitas Rumah Literasi Merah Putih dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Sukabumi, mendatangi ruang Sat Reskrim Polres Sukabumi sekitar pukul 14.00 WIB untuk membuat laporan.
GM yang kini berstatus ibu rumah tangga mengaku, pelaporan ini dilakukan setelah dirinya kembali menerima informasi bahwa perilaku terduga pelaku justru semakin menjadi.
"Setelah kejadian yang saya alami belasan tahun lalu, saya kira pelaku sudah jera. Tapi setelah saya kembali ke kampung saya di Surade, ternyata pelaku malah menjadi-jadi lagi. Itu pemicu saya melapor," ungkap GM kepada awak media.
Baca Juga: Patah Diterjang Hujan Dan Angin Kencang, Dahan Pohon Tutupi Jalan di Palabuhanratu Sukabumi
Ia mengaku banyak menerima curahan hati dari sejumlah korban lain yang mengalami kejadian serupa. GM menekankan bahwa laporannya didasari oleh kepentingan murni untuk menghentikan perilaku tersebut.
"Saya jujur saja didalam hal ini tidak ada kepentingan apapun, saya murni ingin men-stop (menghentikan) kejadian seperti ini, jadi jangan sampai ada kejadian kejadian seperti ini di kemudian hari, itu harapan saya," ujarnya.
GM juga berharap polisi menindak tegas terduga pelaku. "Harapan saya pelaku dihukum seadil-adilnya dan seberat-beratnya," tegasnya.




