SUKABUMIUPDATE.com - Baru-baru ini, warga Sukabumi dihebohkan dengan kasus dugaan tindak asusila yang dilakukan oleh oknum guru, pelatih voli putri di salah satu Madrasah Aliyah sekaligus kepala sekolah di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) swasta inisial ES di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.
Kasus ini mulai diperbincangkan publik setelah unggahan berantai di media sosial facebook oleh salah satu mantan siswi sekaligus korban inisial GM (28 tahun) sejak 10 November 2025. Hingga saat ini, pemilik akun terpantau masih aktif memberikan perkembangan terbaru kasus tersebut.
Dalam hal ini, GM mengatakan, kasus yang dialaminya terjadi sekitar tahun 2013-2014 dan baru berani mengungkap setelah 12 tahun dipendam karena rasa takut dan trauma mendalam yang dialaminya. “Saya butuh keberanian, 12 tahun untuk mengungkap kasus ini. Aku berani speak up karena ini udah keterlaluan dan korbannya banyak, aku juga udah pegang semua bukti chat dari korban,” ujar GM kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Modus Pasang Susuk, Alumni Bongkar Dugaan Asusila Oknum Guru di Surade Sukabumi
Terlebih, berdasarkan informasi yang diterimanya dari para korban yang berhasil ia himpun, praktik asusila yang dilakukan oleh terduga pelaku diduga masih terjadi hingga satu tahun kebelakang.
“Setelah kejadian itu berlalu (12 tahun kemudian) aku kira dia udah insaf, pas kemarin aku pulang ke Surade, ternyata temen-temen aku se alumni itu cerita, ternyata si walid ini (ES) makin menjadi-jadi, ditunjukin lah aku bukti chat-nya, jadi si pelaku ini kaya ngajakin trisom gitu ke muridnya, terus ada bukti chat juga dia (Pelaku) nyuruh muridnya itu minum Pil KB biar nggak hamil, terus ada juga yang nyuruh muridnya buat mabok,” ungkapnya.
“Terus ternyata setelah aku speak up di medsos itu ternyata banyak korban yang chat aku, mulai dari pelecehan yang dipegang pantatnya, diajak mabok, diajakin ke hotel dan lain-lain,” tambah dia.
Menurut GM, semua modus yang dilakukan pelaku terhadap para korbannya dengan cara pasang susuk dengan iming-iming agar pandai bermain voli serta lulus SBMPTN. “Modusnya ada dua cara selain modus pasang susuk juga dia iming imingi korbannya biar bisa lolos SBMPTN,” ucapnya.
Baca Juga: Sekolah Sebut Sudah Mundur, Alumni Bongkar Dugaan Asusila Oknum Guru di Surade Sukabumi
Selain itu, GM menyebut pelaku selalu menggunakan handphonenya untuk merekam aksi bejat kepada para korbannya yang disebut sebagai bukti yang akan diperlihatkan kepada guru spiritualnya (Dukun).
“Nah si pelaku ini setiap melakukan gitu (Asusila) emang suka nyimpen Hp buat bikin foto sama video, katanya buat bukti ke gurunya (Dukun) kalau ini (Korban) yang mau dipasang susuk atau lolos SBMPTN,” tutur dia.
“Tapi kalau menurut saya itu cuman akal-akalan dia aja, buat ngancam, buat nakut-nakutin korbannya biar nggak berani speak up, jadi kalau berani speak up siap-siap aja video disebarin,” pungkasnya.





