SUKABUMIUPDATE.com - Polres Sukabumi akhirnya angkat bicara terkait viralnya kasus dugaan tindak asusila yang dilakukan oleh oknum guru di salah satu Sekolah Menengah Atas di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi. Kasus tersebut viral setelah diunggah di media sosial facebook oleh salah satu alumninya inisial GM (28 tahun) yang juga merupakan korban.
Usai kasus dugaan asusila itu viral, beredar informasi bahwa terduga pelaku yang merupakan pelatih voli putri, sekaligus Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Swasta di Kecamatan Surade inisial ES telah mendatangi Polres Sukabumi bersama pengacaranya dari Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polres Sukabumi, IPTU Hartono mengatakan bahwa pihaknya belum menerima kedatangan terduga pelaku ke Polres Sukabumi. “Tidak ada (kedatangan terduga pelaku),” ujar IPTU Hartono.
Terkait kasus tersebut, kata IPTU Hartono, hingga saat ini pihaknya mengaku belum menerima aduan atau laporan dari para korban yang di maksud ke Polres Sukabumi. Kendati demikian, melalui Unit PPA, pihaknya akan melakukan jemput bola kepada para korban untuk melapor.
“Kita sudah selidiki, sudah diteruskan oleh Kanit PPA, namun kami menemukan sedikit kesulitan karena belum ada korban yang melapor ke polisi. Namun alhamdulillah saat ini kita melalui Unit PPA melakukan jemput bola kepada korban untuk melapor,” pungkasnya.
Baca Juga: Kesaksian Para Alumni Usai Viral Kasus Asusila Walid Versi Sukabumi di Surade
Diberitakan sebelumnya, Viral di media sosial facebook sebuah unggahan terkait dugaan pencabulan yang dilakukan oleh oknum guru di salah satu sekolah menengah di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi kepada banyak muridnya yang sudah terjadi sejak belasan tahun kebelakang.
Postingan berseri itu diunggah oleh akun Gita Maulida (GM) sejak 10 November 2025 dan telah mendapat banyak tanggapan dari warganet. Kepada sukabumiupdate.com, GM (28 tahun) selaku alumni yang juga mengaku sebagai satu dari banyak murid yang menjadi korban oknum guru inisial ES itu mengatakan peristiwa itu dialaminya sekitar sebelas tahun yang lalu ketia GM masih aktif sebagai atlet volly sekolah dan ES merupakan pelatihnya.
“Setelah aku berani speak up di facebook ternyata banyak korban yang ngechat ke aku, mulai pelecehan yang cuman dipegang pantat, diajak mabok, diajak ke hotel. Sampe sekarang mungkin ada enam korban, empat yang sampe kejadian (Dicabuli)” ujar GM saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Jumat (14/11/2025).
Baca Juga: Modus Pasang Susuk, Alumni Bongkar Dugaan Asusila Oknum Guru di Surade Sukabumi
Menurutnya, kebanyakan korban merupakan atlet volly sekolah dan siswi lainnya. Adapun modusnya, kata GM, pelaku selalu mengiming-imingi atlet untuk memasang susuk agar pandai bermain volly, sedangkan untuk siswi yang hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan iming-imingi lulus SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Persis seperti yang dialaminya secara pribadi, GM mengaku diiming imingi untuk memasang susuk agar pandai bermain volly namun dengan cara cabul yang disebut sebagai syarat dari seseorang yang disebutnya sebagai guru spiritual pelaku (Dukun).
“Waktu kejadian itu saya kan masih usia di bawah 18 tahun, dan prakteknya masih berjalan sampai sekarang. Jadi dulu itu kalau ke saya modusnya itu mau pasang susuk, dia bilang gini ‘kamu mau nggak bisa volly, ya mau atuh, siapa yang nggak mau bisa volly, kata saya. Terus dia bilang kalau gitu mah harus pasang susuk katanya, kamu harus dipasang susuk sama bapak, jadi nanti susuknya disimpen di kemaluan bapak nanti dimasukin ke kemaluan kamu,” ungkapnya.




