SUKABUMIUPDATE.com – Kasus dugaan tindak kekerasan seksual oknum guru di Surade, Kabupaten Sukabumi, yang dilaporkan oleh alumni berinisial GM (28 tahun) ke Polres Sukabumi, Senin (17/11/2025), menguak fakta baru yang mengejutkan.
Komunitas Rumah Literasi Merah Putih, selaku pendamping korban, menyebut kasus yang dijuluki 'Walid Versi Sukabumi' ini sudah mengarah pada skandal pelecehan seksual yang melibatkan lebih dari satu pelaku, termasuk dugaan adanya peran sebagai mucikari dan guru spiritual.
Sekjen Rumah Literasi Merah Putih, Dede Heri, mengungkapkan hal tersebut usai mendampingi GM, korban dan alumni yang berani speak up melalui unggahan berseri di media sosial, membuat laporan resmi terhadap oknum guru sekaligus pelatih voli putri berinisial ES di ruang Satreskrim Polres Sukabumi.
Menurut Dede Heri, dari hasil pendalaman dan diskusi panjang yang dilakukan bersama GM dan KNPI Kabupaten Sukabumi, ditemukan adanya indikasi jaringan dalam kasus asusila ini.
"Nah jadi saya melakukan pendampingan dengan temen-temen KNPI bersama korban ini mengungkap bahwa ini sudah termasuk skandal kan, bukan hanya terduga pelaku sendiri kan melakukan pelecehan asusila ini, tapi juga ada memang guru spiritualnya dan memang ada mucikari-nya, yang menawarkan anak-anak itu kepada pelaku," kata Dede Heri kepada awak media.
Baca Juga: Modus Pasang Susuk, Alumni Bongkar Dugaan Asusila Oknum Guru di Surade Sukabumi
Dede Heri memperjelas bahwa peran mucikari dalam skandal ini adalah sebagai pihak yang menawarkan anak-anak kepada terduga pelaku utama, ES.
"Ya ke si pelakunya aja (menawarkan anak-anak). Ada yang berperan sebagai mucikari yang menawarkan ini kepada si pelaku. Betul, mungkin mentor bisa dibilang, bukan hanya satu pelaku dari guru spiritual, mucikari dan pelaku itu sebagai eksekutor terakhir," jelasnya.
Ia menegaskan, dari runtutan cerita dan bukti-bukti chat yang dimiliki, kasus ini memang merujuk pada skandal pelecehan seksual di lingkungan sekolah.
Bukti Kuat dan Tuntutan Keadilan
Terkait keraguan warganet di media sosial bahwa GM tidak memiliki bukti kuat, Dede Heri memastikan bahwa GM memiliki alat bukti yang kuat atas dugaan-dugaannya.
"Saya pikir hasil diskusi dan analisa memang GM ini mempunyai bukti-bukti yang kuat atas dugaan-dugaannya terhadap pelecehan seksual salah satu oknum guru tersebut," tegasnya.
Baca Juga: Babak Baru Kasus Asusila Walid Versi Sukabumi, Alumni Resmi Polisikan Oknum Guru di Surade
Sementara itu, GM, yang kini berstatus ibu rumah tangga, mengaku laporannya didorong oleh fakta bahwa perilaku terduga pelaku justru semakin menjadi di Surade setelah kejadian yang ia alami belasan tahun lalu.
"Setelah kejadian yang saya alami belasan tahun lalu, saya kira pelaku sudah jera. Tapi setelah saya kembali ke kampung saya di Surade, ternyata pelaku malah menjadi-jadi lagi. Itu pemicu saya melapor," ungkap GM, sembari berharap pelaku dihukum seadil-adilnya dan seberat-beratnya.
Bidang Hukum DPD KNPI Kabupaten Sukabumi, Asep SH, turut memastikan pihaknya akan berkoordinasi dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk menjamin perlindungan bagi GM yang berani angkat bicara dan mengawal agar proses hukum ini berjalan berkeadilan bagi korban.
Hingga berita ini ditayangkan, dari pihak kepolisian Polres Sukabumi belum memberikan keterangan resmi terkait laporan ini.





