SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi kembali mendorong peningkatan peran perempuan dalam pembangunan daerah melalui Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS). Untuk tahun 2025, Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh, resmi ditetapkan sebagai lokus pelaksanaan tingkat Provinsi Jawa Barat.
Penunjukan tersebut direspons Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Sukabumi dengan menyiapkan sejumlah program yang diarahkan langsung pada peningkatan kesejahteraan warga, terutama perempuan dan keluarga prasejahtera. Berbagai langkah kolaboratif dilakukan bersama perangkat daerah lain demi memastikan pelaksanaan P2WKSS berjalan efektif.
Sekretaris Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, Ismat, menjelaskan bahwa koordinasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan di Desa Gunungguruh. Ia menuturkan bahwa “kami dari Dinas Sosial ikut berkontribusi dalam kegiatan P2WKSS di Desa Gunungguruh. Beberapa program kami kolaborasikan dengan kegiatan yang ada di Dinsos, salah satunya melalui pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) di bidang rehabilitasi sosial.” ujarnya saat dikonfirmasi sukabumiupdate.com, (16/11/2025).
Baca Juga: Kesaksian Para Alumni Usai Viral Kasus Asusila Walid Versi Sukabumi di Surade
Melalui program Rutilahu tersebut, sebanyak sepuluh unit rumah warga menerima bantuan rehabilitasi ringan dengan anggaran Rp10 juta per unit. Menurut Ismat, program ini bukan sekadar memperbaiki kondisi fisik hunian, tetapi juga bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat terdampak. Ia menyampaikan bahwa
“Program Rutilahu ini sudah selesai dilaksanakan dan sudah kami laporkan ke tim P2WKSS Gunungguruh. Bahkan saat rapat evaluasi bersama Pak Sekda, kegiatan ini diakui sebagai salah satu kontribusi konkret Dinsos dalam mendukung pelaksanaan P2WKSS.” Sebut Ismat.
Selain pembangunan fisik, Dinsos juga menggelar bimbingan teknis atau Bimtek untuk kader sosial dan warga. Program ini menjadi salah satu instrumen penguatan kapasitas masyarakat agar pelaksanaan P2WKSS tidak hanya berorientasi pada lomba, tetapi berdampak jangka panjang.
Sinergi dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Sukabumi pun terus diperkuat. Kegiatan monitoring lapangan dilakukan secara berkala untuk memastikan seluruh rangkaian program menyentuh sasaran prioritas dan memberi manfaat langsung kepada warga.
Ismat menilai keberadaan P2WKSS mampu mendorong percepatan pembangunan desa, terutama di sektor kesehatan, penanggulangan kemiskinan, hingga pemberdayaan ekonomi berbasis keluarga. Ia menyebut bahwa “dengan adanya P2WKSS, kami berharap bisa merangsang pertumbuhan wilayah dan memotivasi pembangunan di berbagai bidang, terutama di aspek kesehatan, penanggulangan kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat," kata dia.
Menurutnya, keberhasilan Desa Gunungguruh dapat menjadi referensi bagi desa lain yang ingin mengembangkan gerakan pemberdayaan perempuan secara mandiri. Ia menegaskan bahwa “program P2WKSS ini bisa menjadi model bagi desa lain. Artinya, desa dengan potensi dan sumber daya yang cukup bisa meniru konsep pemberdayaan ini tanpa harus menunggu menjadi lokus resmi,” ucapnya.
Program P2WKSS merupakan kegiatan lintas sektor yang mengintegrasikan penguatan perempuan dalam dimensi sosial, ekonomi, kesehatan, lingkungan, hingga penguatan keluarga. Dengan sejumlah program yang telah berjalan, Desa Gunungguruh kini menjadi salah satu contoh desa binaan yang bergerak aktif membangun kemandirian masyarakat melalui peran perempuan.(adv)




