SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui Dinas Sosial (Dinsos) berkomitmen penuh menyukseskan pelaksanaan program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) Tahun 2025 di Desa Gunungguruh, Kecamatan Gunungguruh beberapa waktu lalu. Desa tersebut ditetapkan sebagai lokus P2WKSS tingkat Provinsi Jawa Barat tahun ini.
Dalam mendukung program terpadu lintas sektor ini, Dinsos Sukabumi menggulirkan sejumlah kegiatan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan sosial dan pemberdayaan perempuan, mulai dari rehabilitasi sosial hingga peningkatan kapasitas masyarakat.
Sekretaris Dinsos Kabupaten Sukabumi, Ismat, menjelaskan bahwa pihaknya bersinergi dengan berbagai perangkat daerah untuk memastikan pelaksanaan P2WKSS berjalan optimal dan memberi dampak nyata bagi warga.
Baca Juga: Kabupaten hanya 124 - Kota 28 Orang: Estimasi Kuota Haji Sukabumi Berkurang, Calon Haji Gelisah
“Dinas Sosial berperan aktif dalam kegiatan P2WKSS di Desa Gunungguruh. Salah satu kontribusi kami adalah program rehabilitasi sosial berupa pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu),” ujar Ismat kepada sukabumiupdate.com, Selasa (11/11/2025).
Menurutnya, terdapat sepuluh rumah warga yang telah direhabilitasi melalui program tersebut, masing-masing dengan anggaran sebesar Rp10 juta. Program ini ditujukan bagi keluarga kurang mampu agar dapat memiliki tempat tinggal yang lebih layak dan aman.
“Seluruh bantuan sudah rampung dan telah kami laporkan ke tim P2WKSS Gunungguruh. Bahkan saat rapat evaluasi bersama Pak Sekda, kegiatan ini diapresiasi sebagai bentuk kontribusi konkret Dinsos dalam mendukung program P2WKSS,” jelasnya.
Selain fokus pada perbaikan rumah warga, Dinsos juga mengadakan bimbingan teknis (Bimtek) bagi kader sosial dan masyarakat di Desa Gunungguruh. Kegiatan ini menjadi ajang peningkatan kapasitas dan pengetahuan bagi warga agar mampu mandiri dalam mengelola kegiatan sosial di lingkungannya.
Ismat menambahkan, sinergi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program ini. Kolaborasi antara Dinsos, Tim Penggerak PKK, serta perangkat daerah lainnya terus diperkuat, termasuk melalui kegiatan monitoring langsung ke lapangan untuk memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai rencana.
“Dengan adanya P2WKSS, kami ingin menumbuhkan semangat gotong royong, memperkuat kesehatan keluarga, dan memperluas akses pemberdayaan masyarakat, terutama bagi perempuan,” ungkapnya.
Dinsos berharap kesuksesan pelaksanaan P2WKSS di Desa Gunungguruh dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Sukabumi. Menurut Ismat, program ini bukan hanya ajang penilaian antarwilayah, tetapi juga sarana nyata untuk mendorong perubahan sosial yang berkelanjutan.
“Desa yang bukan lokus pun bisa meniru praktik baik dari P2WKSS. Intinya adalah bagaimana pemberdayaan bisa dilakukan dengan potensi dan sumber daya yang dimiliki,” tutur Ismat.
Program P2WKSS sendiri merupakan upaya pemerintah dalam memperkuat peran perempuan di berbagai bidang sosial, ekonomi, kesehatan, hingga lingkungan demi terwujudnya keluarga yang tangguh dan masyarakat yang sejahtera.
Dengan berbagai langkah nyata yang dilakukan, Desa Gunungguruh kini menjadi contoh desa berdaya yang berhasil menggabungkan semangat partisipasi masyarakat dan pemberdayaan perempuan dalam satu gerakan terpadu. (adv)






