SUKABUMIUPDATE.com - Hujan deras disertai angin kencang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi pada Selasa (21/10/2025) sore hingga malam, memicu bencana di sejumlah titik. Mulai dari banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang dilaporkan terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, hingga Rabu (22/10/2025) pagi, sedikitnya empat kecamatan terdampak bencana yakni Kecamatan Cisolok, Kebonpedes, Jampangtengah, dan Purabaya.
"Hasil kaji cepat menunjukkan ada 18 kepala keluarga atau 23 jiwa terdampak langsung. Beberapa di antaranya sempat mengungsi karena rumah mereka terendam air dan lumpur," ujar Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Entis Daeng Sutisna.
Menurut Daeng, hujan intensitas tinggi yang terjadi sejak sore hingga malam menyebabkan debit air meningkat di sejumlah sungai. Aliran air deras memicu banjir di pemukiman warga dan tanah longsor di wilayah perbukitan.
Baca Juga: DBH-BP PLTP Salak Sukabumi Disorot, Dewan Bayu Usul 8 Poin Perubahan Dalam Perda 2026
BPBD mencatat 12 rumah warga terendam banjir, tiga rumah rusak (satu sedang dan dua ringan), serta satu tembok penahan tanah (TPT) di SD Cisarua rusak tergerus air.
"Kondisi paling parah terjadi di Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya. Satu kampung di wilayah Lemburtengah, Muara, terendam banjir dengan ketinggian air mencapai dada orang dewasa akibat luapan Sungai Cibening," kata Daeng.
"Akibatnya, jalur jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Purabaya - Sagaranten sempat lumpuh total dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat," sambungnya.
Sementara di Kecamatan Cisolok, longsoran tanah menutup sebagian jalan di Kampung Ketengan, Desa Karangpapak, dan mengancam rumah warga di lereng perbukitan. Longsor juga terjadi di Kampung Naringgul dan Kampung Cileutik, Desa Bojongtipar, Kecamatan Jampangtengah.
Di wilayah Kebonpedes, hujan disertai angin kencang menumbangkan beberapa pohon besar di Kampung Liyungtutut hingga sempat menghambat akses warga.
"Selain warga, ada juga 10 orang santri di Purabaya yang sempat terdampak banjir. Mereka dievakuasi ke tempat aman sebelum air surut. Alhamdulillah tidak ada korban luka maupun jiwa," tambahnya.
Hingga kini, kata Daeng, BPBD Kabupaten Sukabumi masih melakukan pemantauan di titik-titik rawan banjir dan longsor. Petugas disiagakan penuh mengingat intensitas hujan di wilayah Sukabumi masih cukup tinggi.
"Kami tetap siaga 24 jam. Warga kami imbau waspada, terutama yang tinggal di sekitar bantaran sungai dan perbukitan rawan longsor," tegas Entis.
"Segera lapor ke perangkat desa atau posko terdekat bila melihat tanda bahaya seperti retakan tanah, debit air meningkat, atau hujan ekstrem yang tak kunjung reda," pungkasnya.