SUKABUMIUPDATE.com – Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Bojongkokosan menandai usia ke-15 dengan menggelar kompetisi usia dini yang dijadikan ajang evaluasi pembinaan pemain. Kegiatan yang dimulai Sabtu, 13 Desember 2025, ini sukses menarik perhatian dengan melibatkan total 62 tim dan 744 pemain muda.
Turnamen ini mempertandingkan empat kategori usia (U-9, U-10, U-11, dan U-12) dengan konsep satu kelompok usia berlaga per hari.
Kepala Sekolah SSB Putra Bojongkokosan, M. Burhanudin, mengatakan perjalanan SSB hingga usia 15 tahun penuh tantangan. Jumlah siswa sempat menurun dari 205 menjadi 146. Namun, melalui terobosan anniversary berbentuk festival dan kompetisi, jumlah siswa kembali meningkat menjadi sekitar 300 orang.
“Momentum ini kami jadikan evaluasi hasil latihan hampir enam bulan terakhir, sekaligus mempererat dukungan orang tua,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com.
Festival anniversary ke-15 ini diikuti seluruh kelompok usia yang dibina SSB Putra Bojongkokosan dengan filosofi kebersamaan dan pembinaan karakter. Burhanudin menegaskan, selain teknik bermain, SSB menanamkan etika kepada anak-anak, mulai dari cara berbicara kepada guru, pelatih, hingga orang tua, yang diterapkan secara konsisten dalam setiap sesi latihan.
Baca Juga: Isu Pemanggilan Atlet Berprestasi di Sukabumi Tuai Kritik, Ini Respons Pemerintah
Dari sisi kompetisi, turnamen ini diikuti total 62 tim dengan rincian kategori U-9 sebanyak 14 tim, U-10 sebanyak 16 tim, U-11 sebanyak 16 tim, dan U-12 sebanyak 16 tim. Setiap tim diperkuat 12 pemain, sehingga total pemain yang terlibat mencapai 744 anak. Mayoritas peserta berasal dari Kabupaten Sukabumi yang terafiliasi dengan Askab PSSI Kabupaten Sukabumi, serta diikuti tim dari Kota Sukabumi, Bogor, dan Cianjur.
Jadwal pertandingan disusun menyesuaikan kalender pendidikan agar tidak mengganggu aktivitas sekolah. Pelaksanaan dilakukan pada 13–14 Desember dan dilanjutkan 20–21 Desember 2025. “Kami menjaga sinergi dengan pendidikan dan warga sekitar. Alhamdulillah, sekolah dan masyarakat mendukung,” kata Burhanudin.
Kompetisi ini juga menjadi tolok ukur keberhasilan pembinaan pelatih. Evaluasi dilakukan untuk melihat sejauh mana materi latihan tersampaikan dan dipahami pemain di lapangan. SSB Putra Bojongkokosan sendiri telah mencatatkan alumninya yang menembus level lebih tinggi, termasuk dua pemain kelahiran 2005 yang berlaga di Liga 4 Seri 1 Nasional.
Baca Juga: Inisial P dan J Dikabarkan akan Memperkuat Persib Bandung Diputaran Kedua Nanti
Burhanudin mengakui tantangan utama SSB adalah pembiayaan karena pengelolaan masih bersifat mandiri dan bergantung pada dukungan orang tua. Meski demikian, dukungan Pemerintah Desa Bojongkokosan turut membantu pelaksanaan kegiatan. “Kuncinya komunikasi dan kekompakan orang tua. Kalau itu terjaga, pembinaan akan berjalan baik,” ujarnya.
Dalam turnamen ini, panitia menyiapkan penghargaan pemain terbaik, pencetak gol terbanyak, dan penjaga gawang dengan penilaian teknik, fisik, serta kontribusi terhadap tim. Selain piala dan piagam, juara juga mendapat uang pembinaan sebagai bentuk apresiasi.
Pada pertandingan hari pertama kategori U-9, Magma Kodim 667 Sukabumi keluar sebagai juara pertama, disusul Bintang Muda Pajampangan di posisi kedua, serta juara bersama SSB Pajajaran dan SSB Putra Sukabumi.
Ke depan, SSB Putra Bojongkokosan berencana menjadikan kompetisi akhir tahun sebagai agenda rutin dengan tetap menyesuaikan kondisi, terutama faktor cuaca. “Target kami sederhana, menjaga kekompakan dan kepercayaan orang tua. Dari situ pembinaan bisa terus berjalan,” pungkasnya.





