SUKABUMIUPDATE.com - Hari Monyet Sedunia yang juga dikenal sebagai Hari Monyet Internasional merupakan perayaan global yang ditujukan untuk semua jenis monyet serta primata lain seperti kera, tarsius, dan lemur.
Lebih dari sekedar peringatan hari yang unik, momen ini menjadi pengingat penting akan hubungan manusia dengan satwa pembohong sekaligus ajakan untuk melindungi primata dari berbagai bentuk eksploitasi.
Hari Monyet Sedunia diperingati setiap tahun, yaitu pada tanggal 14 Desember. Di berbagai belahan dunia, tanggal ini dimanfaatkan oleh organisasi konservasi, aktivis kesejahteraan hewan, dan individu peduli lingkungan untuk meningkatkan kesadaran tentang penderita monyet yang masih sering terjadi hingga kini. Mulai dari dipelihara secara tidak layak sebagai hewan peliharaan, dipaksa tampil dalam pertunjukan jalanan, hingga dieksploitasi demi konten media sosial, monyet kerap menjadi korban hiburan manusia.
Awal Mula Hari Monyet Sedunia
Perayaan ini bermula secara sederhana pada tahun 2000. Seorang mahasiswa bernama Casey Sorrow mencetuskan Hari Monyet sebagai perayaan yang diadakan bersama teman-temannya. Namun seiring berjalannya waktu, ide tersebut berkembang menjadi tradisi tahunan yang semakin dikenal luas. Tanpa disangka, perayaan tidak resmi ini akhirnya dirayakan di banyak negara dan dijadikan sebagai momentum untuk mengangkat isu konservasi primata secara global.
Baca Juga: Besarkan Anak Tahfidz Quran, Perjuangan Lanti TKW Sukabumi Terbaring Lemah di Negeri Orang
Mengenal Monyet Lebih Dekat
Monyet merupakan bagian dari kelompok besar primata, tetapi tidak semua primata adalah monyet. Perbedaan paling mencolok terletak pada keberadaan ekor. Sebagian besar monyet besar memiliki ekor, sementara kera besar dan beberapa primata lainnya tidak.
Ukuran monyet juga sangat beragam, mulai dari marmoset kerdil yang beratnya hanya sekitar 100 gram hingga mandrill, monyet terbesar yang bisa mencapai berat sekitar 35 kilogram.
Sebagai makhluk sosial, monyet hidup dalam kelompok yang kompleks. Hubungan keluarga, pertemanan, dan interaksi sosial memegang peranan penting dalam kesejahteraan mental mereka.
Aktivitas seperti saling membersihkan bulu, bermain, dan berkomunikasi melalui ekspresi wajah serta suara merupakan bagian penting dari kehidupan sehari-hari monyet.
Ancaman Serius terhadap Kelangsungan Hidup Monyet
Sayangnya, kehidupan monyet di alam pembohong semakin terancam. Lebih dari separuh populasi primata di dunia saat ini menghadapi risiko kepunahan. Salah satu ancaman terbesar adalah hilangnya habitat akibat deforestasi, pembukaan lahan pertanian, dan pembangunan infrastruktur. Ketika hutan menghilang, monyet kehilangan tempat tinggal, sumber makanan, dan ruang untuk berkembang biak.
Baca Juga: Cisande dan Cicantayan, Dua Desa Unggulan di Sukabumi dalam Program Gelari Pelangi
Ancaman lain datang dari perdagangan hewan peliharaan ilegal. Banyak monyet ditangkap dari alam pembohong dan bermimpi untuk dijadikan hewan peliharaan eksotis atau alat hiburan.
Dalam beberapa kasus, mereka dipaksa tampil dalam pertunjukan atau dibor secara kejam demi keuntungan manusia. Di beberapa wilayah, monyet juga diburu untuk dikonsumsi atau digunakan dalam pengobatan tradisional.
Cara Memaknai Hari Monyet Sedunia
Hari Monyet Sedunia bukan hanya tentang merayakan keunikan monyet, tetapi juga tentang mengambil sikap nyata. Masyarakat dapat berkontribusi dengan tidak mendukung konten eksploitasi satwa pembohong di media sosial, melaporkan praktik perdagangan hewan ilegal, serta menyebarkan edukasi bahwa monyet dan satwa pembohong lainnya tidak layak dijadikan hewan peliharaan.
Sumber: perlindungan hewan dunia





