Lapor Polres Sukabumi, Emak-emak di Warungkiara Resah dengan Oknum Pegiat Medsos

Sukabumiupdate.com
Jumat 10 Okt 2025, 14:28 WIB
Lapor Polres Sukabumi, Emak-emak di Warungkiara Resah dengan Oknum Pegiat Medsos

Emak-emak Warungkiara datangi Polres Sukabumi untuk melaporkan oknum wartawan. (Sumber : Istimewa.).

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah emak-emak di Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, mendatangi Mapolres Sukabumi, Kamis (9/10/2025). Mereka melaporkan dugaan tindakan tidak etis yang dilakukan empat pria yang mengaku sebagai wartawan di media sosial.

Para emak - emak itu mengaku resah dan dirugikan setelah video perkelahian antarsiswa di salah satu sekolah di Warungkiara viral di media sosial tanpa izin dari pihak sekolah maupun orang tua murid, pasalnya permasalahan itu sudah selesai secara musyawarah.

Video tersebut pertama kali diunggah akun Facebook bernama Ninety Four Official, menampilkan perkelahian antara siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dalam unggahan berikutnya, akun itu menambahkan narasi provokatif bertuliskan “anak pemilik yayasan arogan, menantang, dilaporkan dan diviralkan.”

Baca Juga: Pasokan Daging Ayam Kota Sukabumi Menurun Disedot MBG, Diskumindag: Stok Aman Harga Terkendali

Salah satu perwakilan ibu - ibu, Arpi Salas, menyayangkan tindakan penyebaran video tersebut. Menurutnya, peristiwa perkelahian itu sebenarnya sudah selesai dengan cara musyawarah di sekolah. Para siswa yang terlibat telah saling memaafkan dan diberi pembinaan oleh pihak sekolah.

"Kami keberatan, karena video anak-anak yang berkelahi itu disebarkan tanpa izin dan tanpa konfirmasi apapun. Padahal pihak sekolah sudah menyelesaikan persoalan itu secara musyawarah, anak-anaknya pun sudah saling memaafkan," kata Arpi kepada wartawan di Mapolres Sukabumi.

Ia menegaskan, kedatangan para ibu ke Polres Sukabumi bukan untuk memperpanjang masalah, melainkan untuk mencari keadilan dan melindungi anak-anak mereka dari video yang beredar tersebut.

Baca Juga: Motor Nyasar Masuk Tol Bocimi, Pengemudi Mengaku Diarahkan Google Maps

"Kami juga kaget, kenapa harus diviralkan padahal masalahnya sudah selesai. Mereka yang menyebarkan sendiri dan kemudian seolah-olah mengklarifikasi, padahal tidak ada izin dari pihak sekolah maupun orang tua," imbuhnya.

Ema-ema ke Polres Mengantar Ketua Yayasan

Ibu-ibu ini datang ke sini karena mereka itu keberatan yah keberatan dikarenakan video anak-anak yang berkelahi itu tersebar oleh media ini gitu ya, media ini menyebarkan tanpa ada konfirmasi apapun.

Sementara itu, Muhammad Aditia Nasrudin, anak dari pemilik yayasan tempat sekolah itu berada. Ia mengaku dirugikan atas tindakan sekelompok orang yang datang ke rumahnya sambil mengaku sebagai wartawan.

Baca Juga: Jalan Penghubung Jampangkulon–Ciguyang Sukabumi Rusak, Mobilitas Warga Terhambat

"Ini jadi persoalan bagi saya, karena mereka datang tanpa izin, memaksa orang tua saya untuk klarifikasi, dan bahkan melakukan perekaman di dalam rumah tanpa seizin kami," ungkap Aditia.

Menurut Aditia, keempat orang tersebut datang dengan dalih ingin mengklarifikasi video perkelahian siswa. Namun alih-alih meminta keterangan dengan cara profesional, mereka justru merekam di dalam rumah tanpa persetujuan.

"Mereka enggak ada izin untuk merekam di dalam rumah, pada saat itu posisinya malam hari tentunya sangat terganggu, saat itu saya bapa dan ibu saya sedang istirahat," ujarnya.

"Bahkan video yang mereka sebar juga tidak melalui konfirmasi kepada pihak yayasan maupun orang tua murid. Yang bikin heran, masalah ini sudah selesai di sekolah, tapi mereka malah datang dan memancing suasana seolah-olah belum tuntas," ucapnya.

Aditia mengaku sempat meminta identitas keempat pria tersebut. Mereka menunjukkan kartu identitas bertuliskan “Info Sukabumi Terkini”. Namun, setelah dicek nama media tersebut tidak terdaftar di Dewan Pers.

"Saya sempat cari tahu ke teman-teman jurnalis, dan ternyata media itu tidak ada dalam daftar resmi Dewan Pers. Aktivitas mereka hanya di Facebook dan YouTube," tuturnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Iptu Hartono membenarkan bahwa sejumlah warga Warungkiara telah datang untuk melapor pada Kamis (9/10/2025) sore.

“Benar, kemarin mereka datang dan sudah kami terima laporannya. Saat ini masih dalam tahap penyelidikan,” kata Hartono saat dikonfirmasi, pada Jumat (10/10/2025).

 

Berita Terkait
Berita Terkini