SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Lengkong dengan Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, kembali dikeluhkan warga. Kerusakan jalan yang diperkirakan memiliki panjang 10 kilometer mulai dari Desa Lengkong, Cilangkap, hingga Langkapjaya di Kecamatan Lengkong, menuju Kiaradua Desa Kertajaya di Kecamatan Simpenan, dengan kondisi berlubang hingga banyak aspal yang terkelupas.
Erwandi (40), warga Desa Langkapjaya, mengatakan kerusakan terjadi di sejumlah titik bahkan hanya menyisakan bebatuan split. Meski ada perbaikan tambal sulam dan pengaspalan di beberapa meter ruas jalan, kondisinya tetap tidak nyaman untuk pengguna jalan serta rawan kecelakaan.
“Memang ada perbaikan sedikit, tapi hanya tambal sulam. Banyak bagian jalan yang dibiarkan rusak. Aspalnya sudah hilang, tinggal batu-batu saja,” keluh Erwandi kepada Sukabumiupdate.com, Sabtu (4/10/2025).
Baca Juga: Membongkar Asal-Usul Nama Cicatih, Cingised, dan Batukarut Lewat Jejak Sejarah Lokal
Ia menuturkan, saat ini pekerjaan perbaikan memang sedang berlangsung di titik jalan yang menghubungkan Jampangtengah dengan Kecamatan Lengkong. Namun, ia mempertanyakan mengapa perbaikan hanya dilakukan di wilayah tersebut, sementara ruas jalan yang mengarah ke Kiaradua justru dibiarkan rusak.
“Katanya di Jampangtengah sempat ada aksi demo soal jalan, makanya diperbaiki duluan. Tapi kenapa di Lengkong ini, terutama di Langkapjaya dan Cilangkap, hanya tambal sulam saja?” ujarnya.
Sebagai salah satu pengguna jalan setiap hari, Erwandi berharap pemerintah provinsi maupun pihak terkait dapat memperhatikan seluruh ruas jalan Jampangtengah–Kiaradua secara menyeluruh.
Baca Juga: Kondisi Terkini Curug Luhur Sukabumi, Wisata Primadona di Masa Lalu Yang Mulai Terlupakan
“Kalau bisa jangan setengah-setengah. Jalan ini akses penting warga Pajampangan dan dari luar kota. Kami berharap semuanya diperbaiki sampai ke arah Kiaradua,” katanya.
Ruas jalan provinsi Jampangtengah–Kiaradua merupakan jalur penghubung antar-kecamatan yang vital bagi aktivitas warga di wilayah selatan Sukabumi. Kerusakan jalan ini dikhawatirkan dapat menghambat mobilitas masyarakat, terutama untuk kegiatan ekonomi dan pendidikan, kesehatan.