SUKABUMIUPDATE.com – Sebanyak 11 pelajar tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Sukabumi harus menjalani pembinaan di Pondok Pesantren Dzikir Al Fath, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Mereka dibawa ke pesantren sebagai bagian dari program Lentera Hati Bintana (LHB) usai terlibat aksi tawuran.
Para pelajar tersebut sebelumnya diamankan polisi karena terlibat bentrokan di Jalan Otto Iskandar Dinata, Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi pada Senin (15/9/2025) siang. Setelah dilakukan penelusuran, mereka berhasil ditangkap pada Kamis (18/9/2025).
Wakapolres Sukabumi Kota, Kompol Fajri Anbiyaa, menjelaskan bahwa pihaknya bersama Sat Binmas Polres Sukabumi Kota dan orang tua pelajar telah mengantarkan mereka ke pesantren untuk menjalani pembinaan.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka perbaikan mental dan pendidikan terhadap siswa-siswa yang tertangkap melakukan tawuran dan geng motor. Sehingga ke depannya anak-anak ini bisa mengubah pribadinya lebih baik sehingga kembali lagi ke sekolah dan orang tuanya nanti bisa lebih baik,” ungkapnya.
Baca Juga: Upaya Ayah di Sukabumi Berdayakan Anak Disabilitas Diapresiasi Dinsos
Dari total 11 pelajar, sembilan di antaranya laki-laki dan dua perempuan. Mereka akan menjalani pembinaan selama enam hari dengan fokus pada pendalaman mental spiritual. Setelah program selesai, para pelajar akan dikembalikan kepada orang tua masing-masing.
“Kegiatannya berbasis kepada pendidikan Islami. Jadi diajarkan salat, shalawat, shaum dan kegiatan-kegiatan yang mendorong supaya pendidikan Islam itu dilakukan. Sehingga hasilnya itu secara Islami bisa meresap langsung di hati para peserta diklat,” tambah Fajri.
Sebelumnya diberitakan, aksi tawuran pelajar di Jalan Otto Iskandar Dinata pada 15 September lalu menyebabkan dua pelajar mengalami luka akibat sabetan senjata tajam.