Mahasiswa KKN UMMI Edukasi Pencegahan Stunting dengan Puding Daun Kelor di Hegarmulya

Sukabumiupdate.com
Kamis 04 Sep 2025, 07:01 WIB
Mahasiswa KKN UMMI Edukasi Pencegahan Stunting dengan Puding Daun Kelor di Hegarmulya

Mahasiswa KKN UMMI kenalkan Puding daun kelor untuk pencegahan stunting | Foto : Dok. KKN UMMI

SUKABUMIUPDATE.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) menggelar kegiatan sosialisasi dan demo masak puding daun kelor sebagai upaya pencegahan stunting di Desa Hegarmulya, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi. Kegiatan berlangsung pada 12 dan 14 Agustus 2025 di Aula Kantor Desa Hegarmulya, melibatkan perangkat desa, kader posyandu, serta ibu hamil dan ibu balita.

Program ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya gizi seimbang sekaligus mendorong pemanfaatan potensi lokal, khususnya daun kelor yang banyak tumbuh di wilayah tersebut. Sosialisasi difokuskan kepada kader posyandu agar dapat meneruskan pengetahuan kepada para ibu hamil maupun ibu balita secara berkelanjutan.

“Kegiatan ini awalnya diusung oleh salah satu dosen Fakultas Kesehatan UMMI. Melihat ketersediaan daun kelor yang cukup banyak di Desa Hegarmulya, namun belum banyak yang mengetahui manfaatnya, kami berinisiatif melakukan upaya pencegahan dan penanganan stunting dengan bahan yang mudah didapat. Harapannya, melalui penyuluhan dan praktik demo masak ini, ibu hamil, ibu balita, serta kader posyandu dapat memanfaatkannya,” ujar Epa Pahrani, penanggung jawab kegiatan sekaligus anggota Kelompok 7 KKN Hegarmulya.

Baca Juga: Sosok Riska, Mahasiswi yang Lindungi Pedagang Saat Demo Ricuh di Sukabumi: Rindu Figur Ayah

Stunting masih menjadi persoalan serius di Indonesia, termasuk di Kabupaten Sukabumi. Daun kelor dikenal memiliki kandungan gizi tinggi, di antaranya protein, zat besi, kalsium, serta vitamin A dan C, yang bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang anak. Melalui inovasi olahan puding daun kelor, mahasiswa berharap masyarakat lebih mudah menerima dan mengonsumsi pangan bergizi tersebut.

Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari perangkat desa maupun warga. Selain memberikan wawasan, demo masak juga menampilkan contoh langsung pemanfaatan daun kelor sehingga mudah dipraktikkan kembali di rumah.

Mahasiswa KKN UMMI berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut meskipun program KKN telah usai. Para kader desa diharapkan menjadi agen penyuluh gizi bagi masyarakat untuk mendukung upaya pencegahan stunting di wilayah Cidadap.

Mahasiswa KKN UMMI berharap kegiatan ini tidak berhenti di masa KKN saja, melainkan terus berlanjut melalui kader desa sebagai agen penyuluh gizi bagi masyarakat.

Berita Terkait
Berita Terkini