SUKABUMIUPDATE.com - Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyakit menular yang hingga kini masih menjadi ancaman kesehatan global. Meski telah diteliti dan ditangani selama puluhan tahun, infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini tetap menyebar dengan cepat, terutama di wilayah yang padat penduduk dan memiliki kualitas udara serta sanitasi yang kurang memadai. Di berbagai negara, termasuk Indonesia, TBC masih menjadi penyebab kematian yang cukup tinggi setiap tahunnya.
Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jutaan orang di seluruh dunia masih terinfeksi TBC setiap tahun, dan sebagian besar berasal dari negara berpenghasilan menengah ke bawah. Indonesia sendiri menempati posisi sebagai salah satu negara dengan kasus TBC terbanyak di dunia, menandakan bahwa penyakit ini bukan sekadar persoalan kesehatan, tetapi juga tantangan besar bagi sistem pelayanan kesehatan masyarakat.
Angka kematian akibat TBC menunjukkan bahwa penanganan cepat dan pencegahan yang tepat sangat diperlukan agar penyebarannya bisa dikendalikan.
Baca Juga: Waspadai Risiko TBC: Kenali 7 Kelompok yang Paling Rentan Tertular
Bagaimana TBC Menular?
TBC menular melalui udara. Ketika seseorang yang terinfeksi batuk, berbicara, atau bersin, bakteri akan keluar dalam bentuk percikan kecil yang tak terlihat. Droplet yang mengandung bakteri ini bisa melayang di udara dalam ruangan yang tertutup, lembab, atau minim ventilasi. Orang-orang yang berada di dekat pengidap dan menghirup udara yang sama berisiko tinggi tertular, terlebih jika kontak terjadi dalam waktu lama.
Meski begitu, penularan TBC tidak secepat flu. Penyakit ini lebih sering terjadi pada orang yang intens berada di dekat pengidap, seperti keluarga serumah, teman sekantor, teman sekelas, atau mereka yang berbagi ruang tertutup dalam jangka panjang. Anak-anak, lansia, penderita HIV, dan orang dengan daya tahan tubuh lemah adalah kelompok yang paling rentan mengalami TBC aktif.
Cara Efektif Mencegah TBC
Demi melindungi diri dan keluarga, beberapa langkah pencegahan berikut perlu dilakukan:
Baca Juga: Jangan Khawatir! Ini 11 Cara Agar Pencernaan Tetap Lancar Saat Traveling
1. Vaksinasi BCG
Vaksin BCG adalah salah satu metode pencegahan paling efektif untuk melindungi anak dari TBC berat. Vaksin ini umumnya diberikan pada bayi baru lahir dan memberikan perlindungan jangka panjang. Meski bukan jaminan 100%, vaksin BCG mampu menurunkan risiko infeksi dan keparahan penyakit secara signifikan.
2. Menjaga Daya Tahan Tubuh
Sistem imun yang kuat sangat penting untuk mencegah TBC aktif. Pola makan bergizi, tidur cukup, olahraga teratur, serta mengelola stres adalah cara sederhana namun efektif untuk memperkuat daya tahan tubuh. Hindari merokok, karena asap rokok melemahkan paru-paru dan membuat tubuh rentan terhadap infeksi.
3. Deteksi Dini
Diagnosis cepat sangat penting dalam upaya menghentikan penularan. Seseorang dengan TBC aktif dapat menularkan bakteri ke lebih dari 10 orang setiap tahun. Jika memiliki gejala seperti batuk berkepanjangan, demam, berkeringat di malam hari, dan berat badan menurun, segera lakukan pemeriksaan.
4. Ventilasi Ruangan yang Baik
Ventilasi membantu mengurangi konsentrasi bakteri di udara. Ruangan yang sering dibuka jendelanya, terkena sinar matahari, dan memiliki sirkulasi udara baik akan mengurangi risiko penularan.
Baca Juga: Doa Mohon Keselamatan Saat Berada di Luar Rumah agar Dijauhkan Dari Segala Marabahaya
TBC adalah penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan. Dengan kesadaran, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat, kita dapat memutus rantai penularannya. Lindungi diri, keluarga, dan lingkungan dengan tetap waspada dan menjaga kesehatan paru-paru setiap hari.
Sumber: halodoc
