SUKABUMIUPDATE.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) Kelompok 04 di Dusun 4, Desa Cidadap, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, menginisiasi program Incenerator Roket Stove sebagai solusi ramah lingkungan untuk mengurangi polusi akibat pembakaran sampah, Kamis (28/8/2025).
Penerapan program diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) bersama warga mengenai dampak negatif pembakaran sampah konvensional. Setelah itu, masyarakat diperkenalkan cara kerja dan praktik langsung penggunaan alat pembakaran minim asap tersebut.
Warga terlihat antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka menilai metode baru itu lebih ramah lingkungan karena asap yang dihasilkan jauh lebih sedikit dibandingkan cara lama, sehingga tidak lagi mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Program Incenerator Roket Stove ini lahir dari kepedulian mahasiswa KKN 04 terhadap masalah pengelolaan sampah yang selama ini menjadi tantangan besar di pedesaan, khususnya terkait kebiasaan masyarakat membakar sampah dengan cara tradisional yang menghasilkan banyak asap,” ujar Resti Agustin, salah satu anggota KKN 04 Desa Cidadap.
Menurutnya, pembakaran sampah secara konvensional menimbulkan asap pekat yang tidak hanya mengganggu kenyamanan, tetapi juga berdampak buruk pada kesehatan warga. Asap tersebut mengandung partikel berbahaya yang dapat memicu gangguan pernapasan, terutama pada anak-anak dan lansia.
Melihat kondisi tersebut, Resti menyampaikan bahwa mahasiswa KKN 04 berusaha menghadirkan solusi sederhana melalui teknologi pembakaran minim asap yang lebih ramah lingkungan dan menyehatkan.
“Kami ingin menghadirkan sebuah inovasi sederhana yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dengan Incenerator Roket Stove, polusi dapat ditekan, udara menjadi lebih bersih, dan kesehatan warga lebih terjaga,” jelasnya.
Incenerator Roket Stove yang dibuat mahasiswa KKN UMMI Kelompok 04 di Dusun 4, Desa Cidadap. | Foto: Dok. KKN UMMI
Selain fokus pada praktik penggunaan, mahasiswa juga memberikan edukasi tentang pentingnya memilah sampah sebelum dibakar, serta mendorong masyarakat untuk meminimalkan kebiasaan membakar sampah organik yang sebenarnya bisa diolah menjadi kompos.
Dengan pendekatan ini, program tidak hanya menekankan aspek teknis pembakaran, tetapi juga mengajarkan kesadaran akan pengelolaan sampah berkelanjutan.
Manfaat dari penerapan metode ini dapat dirasakan oleh warga. Warga merasa sampah yang ada di lingkungan menjadi lebih cepat berkurang, karena sampah tersebut tidak mengalami penumpukan seperti biasanya. Metode ini juga bermanfaat untuk menjaga pencemaran lingkungan, salah satunya pencemaran udara.
“Hal ini sejalan dengan tujuan program, yaitu menciptakan lingkungan desa yang bersih, bebas polusi, dan nyaman untuk ditinggali. Besar harapan kelompok KKN 04 terhadap program yang telah kami jalankan,” ujarnya.
Mahasiswa KKN 04 kemudian berharap program kerja ini menjadi inspirasi bagi dusun lain di Desa Cidadap maupun desa-desa sekitar. Dengan biaya yang relatif terjangkau dan teknologi yang mudah diterapkan, Incenerator Roket Stove berpotensi menjadi solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah desa.
“Program ini adalah langkah awal kami untuk membantu menangani permasalahan sampah yang ada di Dusun 4. Kami berharap setelah KKN selesai, masyarakat tetap meneruskan penerapan metode ini dan menjadikannya kebiasaan baru. Lingkungan sehat bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga hasil kerja sama seluruh warga,” sambungnya.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan, penerapan Incenerator Roket Stove di Dusun 4 Desa Cidadap menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar dapat dimulai dari langkah sederhana. Melalui program KKN ini, mahasiswa dan masyarakat bersama-sama bergerak menuju desa yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan.
DPL : Ika Sofia Rizqiani, S.Pd. I., M.S.I.
Mitra : Pemerintah Desa Cidadap, Tokoh Masyarakat
Peserta KKN Kelompok 04: Yudha Hermawan, Widia Oktavia, Resti Agustin, Salma Anas Abdullah, Salma Normalina, Habil Ramdhan Saputera, Fitrah Moh. Syarli, Sintia Maulida, Yunita Raynica, Dipa, Restiani, Fahmi Imam Taufik, Hikmal Reyhanda, Muhammad Always, Muhamad Agung Gumelar