SUKABUMIUPDATE.com – Misi kemanusiaan relawan Sukabumi Sehati Gerak Bersama di lokasi bencana Aceh–Sumatera membuahkan hasil penyelamatan dramatis. Tim berhasil mengevakuasi sekelompok pekerja asal Jawa Barat, termasuk warga Sukabumi, yang terisolasi selama 10 hari dan mengalami kekurangan pangan di wilayah terdampak bencana banjir dan tanah longsor di Banda Aceh.
Relawan Sehati, Andri Kurniawan, melalui akun media sosialnya pada Minggu (7/12/2025), mengabarkan bahwa para pekerja bangunan tersebut sudah terjebak sejak awal bencana dan berada dalam kondisi memprihatinkan.
“Mereka adalah para pekerja bangunan yang sudah 10 hari terdampak oleh bencana. Selama itu mereka kekurangan pangan, bahkan sempat tidak makan selama dua hari. Untuk minum pun kadang mereka minum air mentah,” tulis Andri.
Diketahui, relawan Sehati tiba di Pulau Sumatera pada Senin (1/12/2025) dan dibagi menjadi dua tim untuk membantu evakuasi di Medan, Sumatera Utara, dan Aceh. Penemuan para pekerja terjadi secara tidak sengaja saat tim relawan mengantarkan bantuan kepada warga terdampak bencana.
“Berkat teman-teman offroader kami bertemu mereka di lokasi secara tidak disengaja. Saat itu kami sedang menunggu tim penjemputan. Ternyata yang datang adalah warga Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Hingga akhirnya mereka bercerita ingin pulang,” jelas Andri.
Baca Juga: ES Jadi Tersangka Kasus Asusila, Kuasa Hukum Korban Puji Langkah Cepat Polres Sukabumi
ia menambahkan, berkat bantuan cepat dari Double Cabin Aceh, SAR Pidie Jaya, BASARNAS Aceh, IOF Aceh, dan Ruang Peduli, proses evakuasi serta pemulangan para pekerja dapat segera diupayakan. Pada malam harinya, relawan telah berkoordinasi dengan Camat Cibadak.
“Alhamdulillah pemerintah (Kabupaten Sukabumi) siap membantu kepulangan mereka, yang insya Allah akan kami titipkan melalui pesawat Hercules,” ujarnya.
Andri menyebut total terdapat 38 pekerja yang berhasil dievakuasi: 13 orang asal Sukabumi, 23 orang dari Cirebon, serta masing-masing 1 orang dari Medan dan Purwodadi.
Kisah Pekerja Sukabumi: Bertahan Tiga Hari dengan Makanan Seadanya
Secara terpisah, salah satu pekerja yang dievakuasi, Izal, warga Cibadak, Kabupaten Sukabumi, menceritakan kondisi sulit yang dialaminya bersama rekan-rekan sebelum dijangkau tim SAR. Mereka terjebak di Pameu, Kabupaten Aceh Tengah, tanpa akses logistik.
“Kami baru bekerja sebulan di sana, lalu terjadilah bencana. Pengiriman logistik tidak bisa masuk ke lokasi proyek, sehingga kami harus meninggalkan lokasi karena terdampak,” kata Izal melalui pesan WhatsApp, Senin (8/12/2025).
Selama tiga hari terakhir sebelum dievakuasi, mereka bertahan hidup dengan segala yang masih tersisa.
“Sebisa mungkin memanfaatkan bahan makanan yang ada. Bahkan minum pun air mentah langsung,” ujarnya.
Baca Juga: Pasca Bencana Sumatera, PLN: Kelistrikan Sumut Pulih 100 Persen! Kembali Menyala
Izal memastikan seluruh 13 pekerja asal Sukabumi telah berhasil dievakuasi. Namun, ia menyebut ada seorang mandor yang memilih tetap bertahan.
“Ada mandor yang tetap bertahan karena alasan uang gaji belum keluar,” jelasnya.
Saat ini Izal dan rombongan berada di rumah salah satu anggota BASARNAS di Geumpang, Kabupaten Pidie. Namun, belum ada jadwal pasti mengenai kepulangan mereka ke Sukabumi.
“Masalah kepulangan belum ada kepastian, hari ini, besok atau lusa. Masih nunggu keputusan dari lanud-nya,” tuturnya.
Izal pun berharap pemerintah segera memulangkan mereka karena keluarga di rumah ikut terdampak kondisi ini.
“Harapannya agar bisa cepat dipulangkan ke Sukabumi. Kasihan yang di rumah juga nggak ada pemasukan karena keadaan kita di sini,” pungkasnya.





