SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Sukabumi terus memperkuat peran anak dan remaja sebagai agen perubahan melalui kegiatan Webinar INSTINK (Internet Sadar Stunting). Kegiatan ini menyasar peserta didik tingkat SMP dan SMA yang mengikuti secara daring, dengan fokus pada literasi digital, pemahaman gizi, serta pencegahan stunting sejak usia remaja.
Kepala DP3A Kabupaten Sukabumi, Agus Sanusi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan INSTINK merupakan program strategis yang relevan dengan tantangan zaman, khususnya di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Ia menegaskan bahwa internet telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja, namun di sisi lain juga menghadirkan tantangan besar terkait arus informasi, terutama informasi kesehatan dan gizi.
“Di era digital saat ini, internet menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan remaja. Namun demikian, internet tidak hanya membawa manfaat, tetapi juga tantangan, terutama terkait informasi kesehatan, pola hidup, dan pemahaman gizi yang benar,” ujar Agus Sanusi.
Baca Juga: Eks Menlu Malaysia Tegur Tito Soal Bantuan untuk Aceh: Jaga Etika dan Sekolah Lagi
Menurutnya, persoalan stunting tidak dapat dipandang semata sebagai isu tinggi badan anak, melainkan berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, pemahaman sejak usia remaja dinilai sangat penting agar generasi muda mampu tumbuh menjadi pribadi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
“Stunting bukan hanya persoalan tinggi badan, tetapi berkaitan dengan kualitas masa depan generasi bangsa. Oleh karena itu, pemahaman yang benar sejak usia remaja sangat penting,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Agus Sanusi juga menyampaikan apresiasi kepada Forum Barudak Sukabumi (Forbumi)sebagai forum anak binaan DP3A yang dinilai konsisten, kreatif, dan inovatif dalam menyuarakan isu-isu strategis bagi anak dan remaja. Ia menekankan bahwa kehadiran Forbumi sebagai pelaksana kegiatan menjadi bukti bahwa anak bukan hanya objek pembangunan, tetapi subjek yang memiliki peran aktif.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa anak dan remaja bukan hanya objek pembangunan, tetapi juga subjek dan agen perubahan,” tuturnya.
DP3A Kabupaten Sukabumi juga mengucapkan terima kasih kepada PLAN Internasional yang telah berkontribusi sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut, serta kepada seluruh pihak yang telah berkolaborasi menyukseskan webinar INSTINK.
Melalui kegiatan ini, DP3A berharap para peserta didik dapat semakin bijak dan cerdas dalam menggunakan internet, memahami pentingnya gizi seimbang sebagai upaya pencegahan stunting, serta mampu menjadi pelopor dan pelapor dalam menyebarkan informasi positif di lingkungan masing-masing.
“Harapan kami, melalui kegiatan INSTINK ini, anak-anak dapat lebih bijak dan cerdas dalam menggunakan internet, memahami pentingnya gizi seimbang dan pencegahan stunting, serta menjadi pelopor dan pelapor dalam menyebarkan informasi positif,” kata Agus Sanusi.
Secara resmi, webinar INSTINK (Internet Sadar Stunting) dibuka oleh Kepala DP3A Kabupaten Sukabumi dengan harapan kegiatan tersebut dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan generasi Sukabumi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. (adv)





