Rahasia Biji Pepaya: Bersihkan Usus, Lawan Parasit Secara Alami

Sukabumiupdate.com
Kamis 16 Okt 2025, 22:12 WIB
Rahasia Biji Pepaya: Bersihkan Usus, Lawan Parasit Secara Alami

Ilustrasi. Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan. (Sumber : Instagram/@ngoveecom)

SUKABUMIUPDATE.com - Pepaya dikenal luas sebagai buah yang lezat dan kaya nutrisi, namun banyak orang belum mengetahui bahwa bijinya juga menyimpan manfaat kesehatan yang luar biasa. 

Biji pepaya yang kecil dan bulat sering kali dibuang, padahal sebenarnya bisa dikonsumsi dengan khasiat memberikan berbagai manfaat bagi tubuh.

Secara fisik, biji pepaya berwarna hitam dengan lapisan luar yang licin dan berlendir. Akan tetapi, setelah lapisan tersebut dibersihkan, biji akan terasa kasar dengan cita rasa yang pahit dan pedas. 

Kandungan Gizi Biji Pepaya

Mengutip laman Pharmeasy, dalam 100 gram biji pepaya kering, terdapat sekitar 558 kalori. Biji ini kaya akan protein, lemak sehat, dan serat, serta mengandung berbagai vitamin dan mineral seperti zat besi, kalsium, magnesium, fosfor, dan seng. 

Kandungan asam lemak tak jenuh tunggal seperti asam oleat, serta senyawa antioksidan seperti polifenol dan flavonoid, menjadikan biji pepaya sebagai sumber nutrisi yang bermanfaat.

Cara konsumsi yang umum adalah dengan mengeringkan dan menggilingnya terlebih dahulu.

Manfaat Kesehatan Biji Pepaya dan Sifat Anti Parasit

Meski sering disepelekan, biji pepaya ternyata memiliki khasiat yang patut diperhitungkan. Salah satu manfaat utamanya adalah sifat antiparasit. Kandungan senyawa aktif seperti benzyl isothiocyanate (BiTC) dan carpain diyakini mampu membasmi parasit dalam saluran pencernaan.

Mengutip laman Health, dijelaskan oleh Jennifer A. Wagner, RDN, LDN: “Biji pepaya mengandung banyak senyawa bioaktif seperti benzyl isothiocyanate (BiTC) dan carpain yang diyakini dapat membunuh parasit usus.”

Sebuah penelitian pada tahun 2018 yang melibatkan lebih dari 300 anak-anak di Kenya menunjukkan bahwa konsumsi bubur yang diperkaya biji pepaya secara signifikan menurunkan infeksi parasit Ascaris lumbricoides.

Sementara itu, sebuah studi yang diterbitkan pada tahun 2007 mendukung teori kesehatan dari biji pepaya. Studi ini berfokus pada 60 anak di Nigeria yang terbukti memiliki parasit usus. Para peneliti melaporkan bahwa 71% anak yang menerima biji pepaya sebagai pengobatan berhasil membersihkan feses mereka dari parasit.

Meski demikian, seperti yang disampaikan oleh Woodson, bukti ilmiah mengenai manfaat antiparasit biji pepaya masih terbatas dan memerlukan studi lebih lanjut untuk memastikan efektivitasnya secara menyeluruh.

Dengan kata lain, biji pepaya juga bermanfaat bagi kesehatan usus berkat kandungan enzim pencernaan seperti papain dan chymopapain. Enzim ini berfungsi membantu tubuh memecah nutrisi secara lebih efisien, sehingga mendukung sistem pencernaan yang seimbang. 

Penelitian menunjukkan bahwa papain efektif dalam memecah protein, dan karena itulah sering digunakan sebagai bahan pengempuk daging. Wagner menjelaskan bahwa papain membantu tubuh menyerap dan memanfaatkan nutrisi dengan lebih baik, serta berpotensi meredakan gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri perut, dan gas setelah makan.

Namun selain itu biji pepaya juga menyimpan manfaat kesehatan yang lain berikut diantaranya:

Sumber Antioksidan yang Kuat

Meski berukuran kecil, biji pepaya menyimpan kandungan antioksidan yang tinggi. Biji pepaya kaya akan senyawa fenolik dan flavonoid, yang jumlahnya meningkat seiring kematangan buah. 

Efek Anti-Inflamasi Alami

Kandungan antioksidan dalam biji pepaya juga berperan dalam mengurangi peradangan. Polifenol dan flavonoid yang terkandung di dalamnya dapat membantu meredakan pembengkakan dan iritasi dalam tubuh. 

Potensi Menjaga Fungsi Hati dan Ginjal

Biji pepaya juga diyakini memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan hati dan ginjal. Kandungan antioksidannya membantu mencegah kerusakan sel dan mendukung fungsi organ yang optimal. 

Senyawa seperti quercetin telah dikaitkan dengan penurunan peradangan hati dalam studi pada hewan, sementara kaempferol menunjukkan efek perlindungan terhadap ginjal. Meski hasil awal menjanjikan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme kerja dan manfaatnya secara menyeluruh.





Berita Terkait
Berita Terkini