SUKABUMIUPDATE.com - Warga di sepanjang Jalan Sudirman, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, mendadak heboh setelah menemukan puluhan anak ular sanca di dalam gorong-gorong tepatnya di depan Kantor Dinas Pariwisata, Selasa (9/12/2025) sekitar 17.30 WIB.
Penemuan itu bermula ketika Nanan (45), melihat seekor biawak keluar dari gorong-gorong. Penasaran, ia lalu mendekat untuk memastikan, namun bukan hanya biawak yang muncul tapi juga puluhan ular.
"Awalnya ada biawak. Pas saya samperin, ada ular satu di atas. Begitu lihat ke bawah gorong-gorong, ternyata banyak banget. Saya langsung merinding," ungkap Nanan dilokasi kepada Sukabumiupdate.com, Selasa (09/12/2025).
Ia mengatakan ular-ular tersebut tampak masih kecil dan diperkirakan baru menetas. Setelah kejadian tersebut, warga berinisiatif melapor ke Pos Damkar Palabuhanratu.
Baca Juga: BMKG: Puncak Musim Hujan Desember-Januari 2026, Jawa Potensi Diguyur Intensitas Tinggi
"Saya kaget merinding juga, tadi sama warga lain melapor ke Damkar. Itu banyak sekali ularnya puluhan kayanya. Masih pada kecil kayanya baru menetas ularnya," kata dia.
Menindaklanjuti laporan tersebut, empat petugas Pemadam Kebakaran Palabuhanratu langsung bergerak menuju lokasi. Amirudinhaq, Wadanpos 1 Posko Damkar Palabuhanratu, menyebut jumlah ular yang ditemukan jauh lebih banyak dari laporan awal.
"Awalnya saya kira hanya lima ekor seperti di video. Tapi setelah dicek langsung, ternyata ada 22 ekor," ujarnya.
Berdasarkan ukurannya, Amirudinhaq mengatakan jika ular-ular tersebut diperkirakan baru menetas. Ia juga menjelaskan bahwa musim hujan disebut menjadi salah satu faktor meningkatnya kemunculan ular.
Baca Juga: Puluhan Kantong Mayat Dievakuasi, Insiden di Lantai Dasar dan Kronologi Kebakaran Gedung Terra Drone
"Kayaknya itu baru menetas, memang di musim hujan ini kita sering banyak laporan ular karena memang musim hujan waktunya memang jenis hewan ini banyak yang menetas atau berkeliaran di pemukiman demikian," terangnya.
Amirudinhaq juga menyebut masih ada potensi sisa anak ular. "Kemungkinan tadi saya lihat untuk jenis telurnya sudah menetas semua, kemungkinan masih ada sebagian," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa jenis ular yang ditemukan merupakan ular sanca. Meski tidak berbisa, kata Amirudinhaq, gigitan ular ini tetap berbahaya.
"Untuk jenis ini ular sanca, tidak berbisa, cuman dia mempunyai gigi yang memang seperti gergaji mengarah kedalam, sangat berbahaya kalau menggigit," ujarnya.
Baca Juga: Hutan Lindung di Sukabumi Tersisa 12,72 Persen: Ancaman Bencana Di Titik Paling Rapuh
Ia juga menghimbau kepada warga saat mengalami kejadian serupa tidak dianjurkan menangani ular sendirian tanpa keahlian. "Untuk masyarakat yang melihat ular berbisa maupun tidak berbisa jangan sekali kali mencoba kalau memang tidak tahu caranya, mending lapor saja ke pemadam atau memang yang sudah mengrtahui jenis ular itu untuk penanganannya," tambahnya.





