SUKABUMIUPDATE.com - Dinas Penanaman Modal Perijinan Tepadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sukabumi tak bisa memproses perizinan usaha peternakan ayam di Desa Warnajati Kecamatan Cibadak karena adanya moratorium untuk jenis usaha tersebut.
Dengan demikian, permohonan perizinan tiga peternakan milik PT Rismawan Putra Bersama (RPB) tak diproses. Tiga peternakan tersebut berada di Desa Warnajati Kecamatan Cibadak.
"Kemarin ada dari PT RPB yang datang kesini untuk mengurus perizinan, namun saat ini di Desa Warnajati sedang moratorium untuk peternakan ayam, jadi kita tidak proses izinnya," ujar Kasi Pelayanan Ekonomi DPMPTSP Enjang Nurjaman kepada sukabumiupdate.com, Senin (12/3/2018).
BACA JUGA: Ternak Ayam Penyebab Serangan Lalat di Cibadak Sukabumi Harus Dibongkar !
Enjang menuturkan, perusahaan tersebut sejatinya sudah mendapatkan rekomendasi izin tetangga dari masyarakat setempat sekitar tahun 2015 lalu. Namun. hal tersebut sangat disayangkan karena proses perizinannya tidak dilanjutkan ke dinas.
"Kita tidak proses izinnya, pas kemarin datang pun pimpinan sedang membahas terkait perusahaan tersebut," jelasnya.
Sementara itu, Asep Lala (26 tahun) warga sekitar mengungkapkan, setiap harinya ada aktifitas peternakan dan pemeliharaan ayam di PT RPB.
"Setiap hari ada karyawan yang mengurus ayam dan warga pun tidak ada reaksi apa-apa," pungkasnya.
BACA JUGA: Sidak Peternakan Ayam, Muspika Cibadak Kabupaten Sukabumi: Ternyata Benar, Banyak Lalat
Sementara Kepala Desa Warnajati Hilmi Nurhikmat Menyebutkan, Pihaknya sudah beberapa kali melaporkan terkait PT RPB yang mengecek ke dinas peternakan.
"Sudah saya sampaikan ke dinas, serta kemarin bupati pun menyebutkan jika tidak berizin maka harus dibongkar," tuturnya.
Sukabumiupdate.com sudah berupaya mengkonfirmasi masalah perizinan ini kepada manajemen PT RPB dengan mendatangi salah satu peternakannya di Desa Warnajati. Namun, beberapa kali konfirmasi diupayakan, manajemen perusahaan kerap tak bisa ditemui.
"Pimpinan kami tidak ada disini. Kalau kami cuma pekerja jadi enggak tahu apa-apa," kata salah seorang petugas keamanan peternakan PT RPB yang enggan disebutkan identitasnya.