Jumlah Murid Baru Naik! SMA Swasta di Lengkong Sukabumi Dobrak Tren Dampak Aturan Rombel

Sukabumiupdate.com
Rabu 16 Jul 2025, 10:25 WIB
Jumlah Murid Baru Naik! SMA Swasta di Lengkong Sukabumi Dobrak Tren Dampak Aturan Rombel

Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMA Plus Al-Hasibiyah yang berlokasi di Jalan Taman Pendidikan, Kampung Bojonghaur, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Di tengah tantangan berat yang dihadapi mayoritas sekolah swasta di Jawa Barat akibat kebijakan penambahan rombongan belajar atau rombel untuk sekolah negeri, SMA Plus Al-Hasibiyah justru mencatat lonjakan signifikan jumlah murid baru pada tahun ajaran 2025/2026.

Kepala SMA Plus Al-Hasibiyah Dede Isnandar mengatakan bahwa sekolahnya yang berlokasi di Jalan Taman Pendidikan, Kampung Bojonghaur, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi, berhasil menerima 68 siswa baru atau dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya yang hanya 34 orang.

Peningkatan ini menjadi sorotan karena terjadi di tengah gelombang keluhan dari sekolah swasta lainnya yang kesulitan mendapatkan murid. Penyebabnya, kebijakan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) yang memberi keleluasaan bagi SMA/sederajat negeri untuk menerima hingga 50 siswa per rombel, memicu penurunan drastis jumlah pendaftar ke swasta. Bahkan, sejumlah sekolah swasta dilaporkan mendapatkan murid sangat sedikit.

Dede mengaku awalnya sempat pesimis bisa mencapai target 70 siswa karena kebijakan KDM. Namun, berkat kerja keras dan strategi jemput bola yang dilakukan para guru, hasilnya justru melampaui ekspektasi. “Tahun lalu hanya 34, sekarang melonjak drastis menjadi 68 siswa. Ini buah dari doa dan kerja keras guru dalam menjemput calon siswa dan menawarkan program-program unggulan sekolah,” ujar dia kepada sukabumiupdate.com pada Selasa (15/7/2025).

Baca Juga: Hanya 10 Siswa Baru! SMK Swasta di Cicurug Sukabumi Terancam Tutup, Dampak Kebijakan Rombel KDM

Salah satu strategi yang terbukti efektif adalah penyisiran langsung calon siswa lulusan SMP dan MTs yang belum melanjutkan sekolah. Ardiyanto, guru sekaligus Ketua Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMA Plus Al-Hasibiyah mengatakan pihaknya menjalin koordinasi intensif dengan bagian Tata Usaha (TU) sekolah asal calon siswa untuk mendapatkan informasi akurat dan melakukan pendekatan langsung.

SMA Plus Al-Hasibiyah juga menawarkan berbagai program yang menarik dan membumi seperti pendidikan gratis untuk siswa tidak mampu serta program keterampilan seperti menjahit, tata boga, dan servis motor. Seluruh kegiatan tersebut bekerja sama dengan Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) terdekat tanpa memungut biaya tambahan, menjadikan sekolah ini sebagai pilihan realistis bagi banyak keluarga.

Lebih dari itu, SMA Plus Al-Hasibiyah dikenal luas sebagai sekolah yang aktif berkontribusi di bidang seni. Paduan suara sekolah ini, misalnya, kerap tampil dalam berbagai kegiatan kecamatan, bahkan menjadi penyanyi resmi lagu mars dan himne Kecamatan Lengkong. Reputasi positif  itu turut menjadi daya tarik tambahan bagi para calon siswa dan orang tua.

Sebelumnya, SMK Bhakti Kencana, sekolah swasta di Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, justru mengalami penurunan jumlah siswa baru secara signifikan pada tahun ajaran baru 2025/2026. Penurunan ini adalah dampak kebijakan rombel hingga 50 murid per kelas dan membuka jalur khusus bagi pelajar dari keluarga tidak mampu di sekolah negeri.

Sekolah yang berdiri sejak 2010 itu baru menerima sepuluh siswa baru hingga awal Juli 2025. Kepala SMK Bhakti Kencana Amelia Windasari mengatakan kebijakan KDM sebenarnya baik untuk membuka akses pendidikan bagi siswa tidak mampu. Namun di sisi lain, imbasnya sangat dirasakan oleh sekolah swasta.

Berita Terkait
Berita Terkini