SUKABUMIUPDATE.com -Â Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Kabupaten Sukabumi, beberkan kronologis aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah Buruh garmen PT TA Global Indonesia di Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Jawa Barat.
"Aksi unjuk rasa secara spontan oleh sekitar 1.200 Buruh garmen PT TA Global Indonesia ini dipicu setelah mereka masuk kerja, mengetahui surat/selebaran pembayaran sisa cuti tahunan periode 2016 yang akan dibayarkan dua kali. Dibuat oleh perusahaan tanpa ada stempel Disnakertrans (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Kabupaten Sukabumi, dan tidak melibatkan Tripartit," terang Ketua OPSI, Dadang Zaelani kepada sukabumiupdate.com, Kamis (27/7/2017).
Akibatnya kata Dadang, hal-hal yang tidak diinginkan pun dikhawatirkan akan terjadi, seperti aksi spontan mogok kerja. Sehingga apapun masalahnya lanjut Dadang, harus ada koordinasi dengan pihak Serikat.
Perusahaan sambungnya, telah melakukan tindakan sepihak, tidak melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan (Surat edaran-red). “Kalau melihat dari surat edaran tersebut, hanya beberapa orang saja, yakni Fitri sebagai Supplier, ada HRD, dan orang Koreanya, serta tidak melibatkan karyawan,†terangnya.
BACA JUGA:Â Buruh PT. TA Global Indonesia di Cicurug Kabupaten Sukabumi, Demo
Ia pun menganggap wajar, kalau aksi ini dilakukan mereka (Buruh), melakukan protes untuk mempertanyakan keabsahan Tripartit.
"Untuk itu, kami dari Serikat OPSI akan memberikan klarifikasi kepada Serikat di dalam yang berafiliasi dengan kami (OPSi). Kami juga akan melayangkan surat protes terhadap manajemen terkait mengenai surat edaran yang tidak melibatkan Tripartit,†tandasnya.
Dadang berharap mudah-mudahan hal ini dapat menjadi cambuk buat perusahaan, tidak melakukan hal-hal serupa.
Sebelumnya, sekitar 1.400 Buruh garmen PT TA Global Indonesia di Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menggelar aksi unjuk rasa di halaman pabrik, aksi tersebut dipicu adanya surat/selebaran yang ditengarai dibuat perusahaan dan tanpa dibubuhi stempel Disnakertrans.
Informasi dihimpun dari sekitar 1.400 Buruh yang menggelar aksi, kurang lebih 200 orang di antaranya masih bekerja, sehingga diperkirakan hanya sebanyak 1.200 Buruh yang ikut terlibat di dalam aksi tersebut.