SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi ekonomi buruh sadap karet di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII Cikaso, Kabupaten Sukabumi masih jauh dari kata sejahtera. Selain mengeluhkan upah yang rendah, mereka juga meminta pihak PTPN VIII untuk segera menurunkan bonus yang sudah dua tahun belum mereka terima.
Salah seorang buruh sadap, Yanto (34) meminta agar pihak PTPN VIII bisa memperhatikan kesejahteraan mereka. Pasalnya, meski sudah bekerja selama sebelas tahun dirinya hanya menerima upah setiap hari Rp50 ribu.
BACA JUGA:
Upah Minim dan Status Tidak Jelas, Buruh Sadap Karet Cikakak Kabupaten Sukabumi
PTPN VIII Pasir Badak Cikakak Kabupaten Sukabumi Belum Buka Suara
Dari Upah Lembur Hingga Skorsing, Isu Krusial May Day di Kabupaten Sukabumi
“Saya memang tidak punya pekerjaan lain, tiap hari karet yang disadap bisa sampai 40 hingga 50 kilogram dengan upah lima puluh ribu Rupiah. Kalau dihitung sebulan hanya sekitar Rp1,4 juta, jadi jauh dari kata sejahtera,†ucap warga Kampung Cipangparang RT 08/03, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tegalbuleud kepada sukabumiupdate.com, Jumat (12/5).
Kondisi serupa juga dialami buruh sadap karet lainnya, Oden (38) yang sangat menginginkan kenaikan gaji dan mempertanyakan bonus yang tidak turun selama dua tahun. “Sudah dua tahun tidak keluar bonusnya, lumayan biasanya sampai dua juta Rupiah,†tuturnya.
Oden berharap, pihak perkebunan minimal menaikkan upah, menurukan bonus serta merenovasi rumah bedeng.