Kemacetan di Tol Bocimi dan arteri Parungkuda–Cibadak kembali menjadi perhatian serius pemerintah pusat.
Dalam rapat persiapan angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 di Jakarta, Kemenhub menyoroti kondisi lalu lintas di Sukabumi utara yang kerap viral karena kemacetan panjang setiap akhir pekan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, menjelaskan bahwa sinergi dan kolaborasi antarinstansi menjadi kunci sukses pengelolaan arus libur panjang. Keberhasilan penanganan angkutan Nataru tahun-tahun sebelumnya dinilai sebagai bukti pentingnya kerja bersama, bukan berjalan sendiri-sendiri.
Ruas Tol Bocimi Parungkuda disebut sebagai salah satu titik paling krusial yang berpotensi mengalami kemacetan parah, baik di dalam tol maupun jalan arteri nasional Parungkuda–Cibadak. Dengan bertambahnya ruas jalan tol, masyarakat diproyeksikan tetap menjadikan tol sebagai jalur utama menuju Sukabumi saat libur Nataru. Bila tidak dikelola dengan cermat, kondisi ini bisa memicu stuck total di wilayah tersebut.
Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan, Kemenhub mendorong pemanfaatan teknologi dan data real-time, seperti sistem JID (Jasamarga Integrated Digitalmap), agar pergerakan kendaraan bisa diprediksi lebih cepat. Dengan begitu, rekayasa lalu lintas dapat dilakukan sebelum kemacetan mengunci jalur sepenuhnya.
Kemenhub juga mengingatkan seluruh pihak untuk menyiapkan strategi menghadapi cuaca ekstrem. BMKG memprediksi puncak musim hujan berlangsung Desember–Januari, sehingga risiko gangguan lalu lintas akibat cuaca harus dimitigasi sejak awal.
Reporter: Ibnu Sanubari
Redaktur: Fitriansyah