Jokowi Targetkan Angka Kemiskinan Indonesia Turun di Tahun 2024, Cek Data BPS Terbaru

Kamis 02 Februari 2023, 08:30 WIB
Ilustrasi. Penduduk Miskin (Sumber : pixabay.com)

Ilustrasi. Penduduk Miskin (Sumber : pixabay.com)

SUKABUMIUPDATE.com - Angka Kemiskinan Indonesia telah resmi dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Data BPS ini kemudian disorot oleh berbagai kalangan, termasuk Pejabat Publik. 

Respon angka kemiskinan ini salah satunya dikaitkan dengan target penurunan di tahun berikutnya.

Pemerintah, Presiden Joko Widodo atau Jokowi diketahui menargetkan penurunan tingkat kemiskinan pada 2024 menjadi 7 persen dan kemiskinan ekstrem sebesar nol persen, seperti dikutip via Tempo.co. Namun sayangnya, target tersebut dianggap sulit tercapai karena sejumlah faktor.

Kepala Badan Pusat Statisik (BPS) Margo Yuwono mengatakan perlunya perbaikan sistematik pada aspek tata kelola penanggulangan kemiskinan, termasuk tata kelola data.

Menurut dia, kemiskinan merupakan hal dinamis sehingga perlu dirancang tata kelola data yang baik melalui pemutakhiran data secara rutin, terintegrasi, dan berkesinambungan, agar target mengatasi kemiskinan ekstrem pada 2024 dan sasarannya menjadi jelas.

Data jumlah penduduk miskin di Indonesia

Berdasarkan data BPS, per Maret 2022, jumlah penduduk miskin di Indonesia mengalami penurunan bila dibandingkan dengan September 2021. Persentase penduduk miskin di Indonesia per Maret 2022 sebesar 9,54 persen atau sekitar 26,16 juta jiwa. Angka tersebut menurun 0,17 persen dibandingkan pada September 2021. Namun mengalami kenaikan bila dibandingkann Maret 2022 yakni sekitar 0,2 juta jiwa.

Perhitungan jumlah penduduk miskin di Indonesia menggunakan sebuah konsep bernama kemampuan mencukupi kebutuhan dasar (basic needs approach). Sistem tersebut mengacu pada Handbook on Poverty and Inequality yang dirilis oleh Bank Dunia (World Bank). Rata-rata pengeluaran penduduk miskin di bawah per kapita. 

Baca Juga: Mengenal Abah Aton, Lansia Difabel Penjual Sayur Keliling asal Purabaya Sukabumi

Jumlah penduduk miskin di Indonesia menurut provinsinya

Hasil dari Susenas BPS diperoleh urutan data jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2022, antara lain.

1. Jawa Timur (Jatim) sebanyak 4,181 juta jiwa.

2. Jawa Barat (Jabar) sebanyak 4,07 juta jiwa.

3. Jawa Tengah (Jateng) sebanyak 3,831 juta jiwa.

4. Sumatera Utara (Sumut) sebanyak 1,268 juta jiwa.

5. Nusa Tenggara Timur (NTT) sebanyak 1,131 juta jiwa.

Baca Juga: Reugreug, Respon Sodikin dan Ranies Sukabumi Soal PKS Dukung Anies Capres 2024

6. Sumatera Selatan (Sumsel) sebanyak 1,044 juta jiwa.

7. Lampung sebanyak 1,002 juta jiwa.

8. Papua sebanyak 922.120 jiwa.

9. Banten sebanyak 814.020 jiwa.

10. Aceh sebanyak 806.820 jiwa.

11. Sulawesi Selatan (Sulsel) sebanyak 777.440 jiwa.

12. Nusa Tenggara Barat (NTB) sebanyak 731.940 jiwa.

13. DKI Jakarta sebanyak 502.040 jiwa.

14. Riau sebanyak 485.030 jiwa.

15. Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 454.760 jiwa.

16. Sulawesi Tengah (Sulteng) sebanyak 388.350 jiwa.

17. Kalimantan Barat (Kalbar) sebanyak 350.250 jiwa.

18. Sumatera Barat (Sumbar) sebanyak 335.210 jiwa.

19. Sulawesi Tenggara (Sultra) sebanyak 309.790 jiwa.

20. Bengkulu sebanyak 297.230 jiwa.

Baca Juga: Peningkatan Infrastruktur Daerah Jadi Tema Pembangunan Kabupaten Sukabumi di 2024

21. Maluku sebanyak 290.570 jiwa.

22. Jambi sebanyak 279.370 jiwa.

23. Kalimantan Timur (Kaltim) sebanyak 236.250 jiwa.

24. Papua Barat sebanyak 218.780 jiwa.

25. Bali sebanyak 205.680 jiwa.

26. Kalimantan Selatan (Kalsel) sebanyak 195.700 jiwa.

27. Gorontalo sebanyak 185.440 jiwa.

28. Sulawesi Utara (Sulut) sebanyak 185.140 jiwa.

29. Sulawesi Barat (Sulbar) sebanyak 165.720 jiwa.

30. Kepulauan Riau sebanyak 151.680 jiwa.

31. Kalimantan Tengah (Kalteng) sebanyak 145.100 jiwa.

32. Maluku Utara (Malut) sebanyak 79.870 jiwa.

33. Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 66.780 jiwa.

34. Kalimantan Utara (Kaltara) sebanyak 49.460 jiwa.

Adapun penyebab kemiskinan di Indonesia dilansir dari laman resmi Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu), terdapat sejumlah faktor penyebab kemiskinan, yaitu kondisi alamiah dan ekonomi, struktural dan sosial, serta juga kultural (budaya).

Baca Juga: Sesar Garsela Pemicu Gempa Garut 4,3 Magnitudo

Berikut penjelasan lengkap alasan timbulnya kemiskinan di Indonesia.

1. Kemiskinan Alami dan Ekonomi

Diakibatkan oleh keterbatasan sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), dan sumber daya lainnya yang berperan dalam pembangunan. Sehingga kegiatan produksi relatif rendah dan tidak mampu meningkatkan kondisi ekonomi.

2. Kemiskinan Struktural dan Sosial

Kombinasi pembangunan yang belum merata serta tatanan kelembagaan dan kebijakan belum memadai menjadi salah satu penyebab kemiskinan. Hal ini dapat terjadi apabila pendirian infrastruktur hanya berfokus pada daerah-daerah tertentu.

3. Kemiskinan Budaya

Kebiasaan hidup yang kurang kerja keras juga menjebak seseorang dalam belenggu kemiskinan. Selain masalah SDM, tatanan sosial dan kesempatan kerja yang terbatas membuat kalangan tertentu semakin terpinggirkan.

Demikian informasi mengenai jumlah penduduk miskin di Indonesia beserta peringkatnya per provinsi. Jumlah tertinggi diraih oleh Jawa Timur, sedangkan persentase terbesar berada di Papua.

SUMBER: TEMPO.CO | NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi29 Maret 2024, 04:06 WIB

Buka Jalur Darurat di Dekat Jalan Amblas, Warga Simpenan Sukabumi Patungan Sewa Lahan

Warga Desa Mekarasih Simpenan Sukabumi patungan menyewa lahan agar bisa memakai dan membuka jalan darurat di dekat jalan yang amblas.
Jalan alternatif penghubung Kecamatan Warungkiara dan Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi amblas pada Jumat (15/3/2024) (Sumber : SU/Ilyas)
Life29 Maret 2024, 04:00 WIB

9 Manfaat Rutin Bangun Pagi untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kondisi Mental

Meskipun tidak semua orang harus bangun pagi untuk merasakan manfaat kesehatan ini. Akan tetapi, bagi banyak orang, bangun pagi secara konsisten dapat menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Ilustrasi. Bangun Tidur. Manfaat Rutin Bangun Pagi untuk Kesehatan, Bantu Jaga Kondisi Mental. Sumber: Freepik/freepik
Sukabumi29 Maret 2024, 03:21 WIB

Terekam CCTV, Dua Pria Beraksi Pecah Kaca Mobil Lalu Gondol Tas Sekolah di Brawijaya Sukabumi

Waspada, korban pecah kaca mobil yang terekam CCTV ini mengaku sudah kedua kalinya mengalami kejadian serupa di Brawijaya Sukabumi.
Tangkapan layar video CCTV dua pria beraksi pecah kaca mobil di Jalan Brawijaya Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Food & Travel29 Maret 2024, 03:00 WIB

Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri

Yuk Recook Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri!
Ilustrasi. Resep Kue Nastar Keju 6 Kuning Telur Khas Lebaran Idul Fitri. Sumber Foto : Instagram/@sukabikinkue
Life29 Maret 2024, 00:57 WIB

Jangan Salah Kaprah, Ini 6 Etika Makan di Depan Calon Mertua Agar Tidak Canggung

Saat makan dengan calon mertua, etika makan yang benar sangat penting untuk diperhatikan dan dapat memengaruhi kesan pertama yang Anda buat pada mereka.
Ilustrasi makan makan bersama calon mertua. (Sumber : Pixabay)
Life29 Maret 2024, 00:51 WIB

6 Cara Ampuh Hilangkan Kecoak di Rumah Dalam Sekejap

Pengendalian kecoak di dalam rumah merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan rumah tangga.
Ilustrasi kecoak. (Sumber : Pixabay)
Life28 Maret 2024, 23:54 WIB

7 Skill yang Wajib Dimiliki oleh Mahasiswa, Harus Bisa Beradaptasi

Sebagai seorang mahasiswa, terdapat banyak tuntutan dan tantangan dalam menghadapi dunia akademik dan persiapan untuk karir masa depan.
Ilustrasi mahasiswa. (Sumber : Pixabay)
Produk28 Maret 2024, 23:16 WIB

Pekan Ketiga Ramadan, Beras dan Cabai-cabaian Turun Harga di Pasar Parungkuda Sukabumi

Harga komoditas pangan di Pasar Parungkuda Sukabumi seperti beras dan cabai-cabaian kompak alami penurunan di pekan ketiga ramadan.
Ilustrasi Cabai. (Sumber : SU/Ibnu)
Life28 Maret 2024, 22:58 WIB

Jangan Diberi Racun, Ternyata Ini 6 Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah

Tikus adalah salah satu hama yang sering menjadi masalah bagi banyak orang karena dapat merusak makanan, kabel listrik, dan bahkan kesehatan kita.
Ilustrasi. Hewan tikus yang sering dianggap hama di rumah. (Sumber : Pixabay)
Keuangan28 Maret 2024, 22:41 WIB

KPPN Sukabumi Telah Realisasikan Seratus Persen Pembayaran THR 2024

Jelang Hari Raya Idul Fitri, KPPN Sukabumi telah merealisasikan pembayaran THR untuk 7.917 penerima di 67 satuan.
Kepala KPPN Sukabumi, Abdul Lutfi. (Sumber : Istimewa)