The Neighbourhood Siap Guncang Jakarta dalam 'The Wourld Tour' 2026!

Sukabumiupdate.com
Selasa 04 Nov 2025, 19:29 WIB
The Neighbourhood Siap Guncang Jakarta dalam 'The Wourld Tour' 2026!

The Neighbourhood telah mengumumkan album baru, "(((((ultraSOUND)))))", yang akan dirilis pada 14 November. (Sumber: @The Neighbourhood/Facebook)

SUKABUMIUPDATE.com - Setelah tiga tahun tenggelam dalam masa vakum yang tak menentu, band rock alternative ikonik, The Neighbourhood (THE NBHD), muncul kembali ke permukaan dengan kabar yang mengejutkan dunia: sebuah tur global masif bertajuk The Wourld Tour.” Lebih dari sekadar konser, ini adalah penanda kebangkitan sebuah entitas musik yang karyanya telah menjadi soundtrack bagi generasi yang tumbuh bersama hit melankolis seperti "Sweater Weather" dan "Daddy Issues."

Dibentuk pada tahun 2011 di Newbury Park, California, THE NBHD yang digawangi oleh vokalis Jesse Rutherford, gitaris Jeremy Freedman dan Zach Abels, serta basis Mikey Margott, dikenal karena kemampuannya memadukan alternative rock dan indie rock dengan elemen hip-hop dan R&B. Perpaduan genre yang gelap, bertekstur, dan penuh kerentanan ini menghasilkan karya-karya yang jujur dan menyentuh.

Band Rock Alternative ini meledak ke kancah global dengan album debut mereka, "I Love You." (2013). Album tersebut menelurkan megahit "Sweater Weather" yang hingga kini tetap menjadi lagu andalan mereka. Mereka melanjutkan perjalanan sonik yang gelap dan introspektif melalui album-album sukses berikutnya "Wiped Out!" (2015) dan "The Neighbourhood" (2018). Eksplorasi estetika mereka memuncak di album terakhir mereka sebelum vakum, "Chip Chrome & The Mono-Tones" (2020), di mana Jesse Rutherford tampil sebagai alter ego unik.

Baca Juga: Bocoran Huawei Mate 70 Air yang Siap Merayakan Akhir Tahun dengan Sebuah Kontradiksi Elegan

Berakhirnya Masa Vakum dan Lahirnya 'ultraSOUND'

Masa vakum The Neighbourhood, yang dimulai pada November 2021, adalah periode yang diakui band penuh dengan pergulatan pribadi mulai dari masalah keluarga, putus cinta, hingga tantangan individu. Dalam pernyataan reuni mereka pada Agustus 2025, band menjelaskan bahwa mereka butuh waktu untuk menghadapi kehidupan di luar band.

Kini, dengan semangat yang diperbarui, band ini telah mengumumkan album baru, "(((((ultraSOUND)))))", yang akan dirilis pada 14 November. Album ini menjadi alasan utama di balik "The Wourld Tour," yang mereka sebut sebagai babak baru, di mana mereka kembali kepada esensi dan kejujuran musik mereka, dibuktikan dengan rilisnya singel baru seperti "Private," yang video musiknya disutradarai oleh Ramez Silyan.

Dalam rute tur global yang ambisius melintasi Amerika Utara, Eropa, Australia, Selandia Baru, dan Asia - Jakarta mendapat kehormatan besar. Setelah terakhir kali memukau penonton We The Fest pada 2018, The Neighbourhood siap kembali bertemu penggemar Indonesia.

Baca Juga: BMKG: Potensi Banjir Tinggi di 40 Kecamatan Kota/Kab Sukabumi, 1–10 November 2025

Penjualan tiket umum secara global dikabarkan dimulai pada Jumat, 7 November 2025, dengan presale artis dimulai pada 5 November. Penggemar di Jakarta diimbau untuk memantau pengumuman dari promotor lokal yang akan segera merilis detail harga, kategori, dan link resmi pembelian. Kembalinya The Neighbourhood bukan hanya kembalinya sebuah band, melainkan kembalinya energi dan suara yang mendefinisikan musik alternatif modern. Jakarta siap menyambut kegelapan yang indah dari The Neighbourhood pada Juli 2026!

Selain musik dan kabar tur mereka, ada beberapa hal menarik lain yang membuat band ini unik dan memiliki daya tarik yang kuat, terutama secara visual dan kultural:

Estetika Hitam-Putih yang Ikonik (Awal Karir)

The Neighbourhood secara visual sangat ikonik di awal karir mereka. Mereka memutuskan untuk menyajikan semua karya visual mereka foto band, video musik, dan artwork album dalam format hitam dan putih.Tujuannya, mereka ingin pendengar fokus sepenuhnya pada musik dan lirik, bukan terdistraksi oleh warna atau citra band yang cerah. Estetika ini memberi kesan misterius, edgy, dan sangat serasi dengan nuansa musik mereka yang gelap (dark) dan emosional. Contoh: Album debut mereka, I Love You., hingga Wiped Out!, sangat konsisten dengan konsep ini.

Baca Juga: Wagub Erwan: Pemuda Harus Berani Tolak Narkoba

Vokalis Jesse Rutherford adalah sosok yang sangat menarik dan menjadi pusat perhatian yang merupakan Ikon Gender-Fluid Fashion: Ia dikenal dengan gaya fashion yang eksperimental, sering kali melampaui batas gender yang pernah berkolaborasi dengan merek seperti Saint Laurent dan menjadi wajah yang menonjol di dunia mode, mendefinisikan estetika rockstar modern.

Untuk album Chip Chrome & The Mono-Tones (2020), Jesse menciptakan alter ego bernama Chip Chrome, yang tampil dengan cat tubuh perak metalik dan rambut dicat hitam. Alter ego ini adalah upaya eksplorasi identitas dan menjadi narasi utama di album tersebut.

Hubungan Kuat dengan Hip-Hop dan Mixtape: Meskipun diklasifikasikan sebagai alternative rock, The Neighbourhood memiliki koneksi mendalam dengan kancah hip-hop. Mixtape #000000 & #FFFFFF: Pada tahun 2014, mereka merilis mixtape gratis yang seluruhnya menampilkan kolaborasi dengan artis hip-hop dan R&B seperti Danny Brown, French Montana, dan Raury. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak terikat pada satu genre dan ingin menjangkau pendengar yang lebih luas.

Popularitas The Neighbourhood tidak hanya terjadi saat mereka merilis lagu, tetapi juga berkat platform media sosial. "Sweater Weather" dan "Daddy Issues" mengalami kebangkitan popularitas besar-besaran di TikTok beberapa tahun setelah rilis awalnya.

Lagu-lagu tersebut menjadi sound tren viral, memperkenalkan band ini kepada generasi penggemar baru dan memperkuat status mereka sebagai indie darling di kalangan Gen Z. Secara keseluruhan, The Neighbourhood adalah perpaduan unik antara musik yang gelap dan emosional, estetika visual yang konsisten, serta frontman yang berani bereksperimen dalam seni dan fashion.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini