SUKABUMIUPDATE.com - Tahukah Anda bahwa bayi umumnya mulai berbicara pada usia 13 hingga 18 bulan? Namun sebelum itu, mereka sudah bisa belajar berkomunikasi dengan cara lain, yaitu melalui bahasa isyarat bayi. Bahkan sejak usia 4 bulan, bayi dapat mulai memahami gerakan tangan sederhana, dan di usia 6 bulan, mereka bisa mulai menggunakannya sendiri.
Apa Itu Bahasa Isyarat Bayi?
Bahasa isyarat bayi merupakan adaptasi dari beberapa isyarat dalam Bahasa Isyarat Amerika (ASL), digunakan agar bayi dan orang tua bisa berkomunikasi sebelum kemampuan berbicara berkembang. Meskipun bayi tidak belajar ASL secara menyeluruh, mereka bisa menggunakan beberapa isyarat kunci untuk menyampaikan kebutuhan seperti lapar, ingin tidur, atau sekadar menyapa.
Isyarat ini mempermudah orang tua memahami keinginan si kecil dan mengurangi frustasi karena komunikasi yang belum lancar. Yuk, kenali 10 isyarat dasar yang bisa Anda ajarkan pada bayi!
Baca Juga: 7 Tips Efektif Mencegah Kenaikan Berat Badan Selama Musim Liburan
Isyarat Dasar yang Bisa Diajarkan pada Bayi
1. Mama
Rentangkan jari-jari tangan dan sentuhkan ibu jari ke dagu beberapa kali.
2. Ayah atau Papa
Gerakan mirip seperti "Mama", namun ibu jari ditempelkan ke dahi.
3. Susu
Kepalkan tangan seperti sedang memegang botol susu, gerakkan perlahan ke arah dada.
4. Makan
Remas ujung jari-jari untuk membentuk titik, arahkan ke mulut dan ulangi.
5. Lagi
Bentuk titik di ujung jari-jari kedua tangan dan sentuhkan kedua ujungnya, lalu lepaskan dan ulangi.
6. Selesai
Buka telapak satu tangan, dan dengan tangan lain yang jari-jarinya ditekuk, tepuk telapak tangan tersebut secara perlahan.
7. Tidur
Letakkan tangan di depan wajah, kepalkan perlahan sambil menutup mata, lalu turunkan tangan.
8. Dingin
Kepalkan kedua tangan di dekat bahu dan angkat sedikit bahu, bisa sambil menggigilkan tubuh untuk efek tambahan.
9. Mandi
Letakkan tangan tertutup di depan dada dan gerakkan ke atas-bawah seperti sedang menggosok tubuh.
10. Selamat tinggal
Lambaikan tangan terbuka ke samping wajah dengan jari-jari ditekuk.
Baca Juga: Yuk Kenali! ini 6 Kemampuan Hebat Bayi yang Sering Tak Disadari Orang Tua
Cara Mengajarkan Bahasa Isyarat pada Bayi
Agar bayi dapat memahami dan menggunakan isyarat, kesabaran dan konsistensi sangat dibutuhkan. Lakukan isyarat sambil menyebutkan kata tersebut dalam konteks yang sesuai. Misalnya, saat akan menyusui, ucapkan "susu" sambil menunjukkan isyaratnya. Ulangi secara rutin agar bayi mengenali hubungan antara gerakan dan makna.
Mulailah dari tiga hingga lima isyarat dasar, lalu tambahkan secara bertahap sesuai kebutuhan bayi dan situasi sehari-hari. Bayi akan mulai meniru dan akhirnya menggunakan isyarat tersebut sendiri ketika mereka merasa siap.
Manfaat Bahasa Isyarat untuk Bayi
Menggunakan bahasa isyarat memberikan berbagai keuntungan, baik untuk bayi maupun orang tua. Beberapa manfaatnya antara lain:
- Mengurangi frustasi: Bayi dapat menyampaikan kebutuhannya tanpa menangis atau rewel.
- Memperkuat ikatan orang tua-anak: Komunikasi yang efektif mempererat hubungan emosional.
- Mendorong perkembangan bahasa verbal: Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang menggunakan isyarat cenderung lebih cepat berbicara.
- Meningkatkan pemahaman bahasa: Bayi belajar mengasosiasikan kata dan gerakan, memperkuat ingatan dan pemahaman.
Faktanya, bayi usia 4 bulan sudah mampu membedakan antara gerakan tangan biasa dan isyarat bermakna. Belajar bersama juga menciptakan pengalaman yang menyenangkan bagi seluruh keluarga.
Baca Juga: Sosialisasi Empat Pilar di Sukabumi, Drh Slamet Bahas Nilai-Nilai Kebangsaan
Bahasa isyarat bayi adalah alat komunikasi sederhana namun sangat bermanfaat untuk membantu bayi mengekspresikan dirinya sebelum bisa berbicara. Dengan beberapa gerakan mudah dan latihan konsisten, Anda dan bayi dapat menjalin komunikasi yang lebih baik sejak usia dini. Pastikan untuk memberikan waktu, pengulangan, dan dukungan positif agar proses belajar menjadi menyenangkan. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perkembangan bahasa anak, konsultasikan dengan dokter anak atau ahli tumbuh kembang.
Sumber: parents