SUKABUMIUPDATE.com – Tren unik es krim ditaburi micin di media sosial baru-baru ini telah menarik perhatian warganet. Bahkan dibahas langsung oleh dua dokter umum sekaligus influencer kesehatan yakni dr. Tirta Mandira Hudhi dan dr. Dion Haryadi, dalam podcast Kejar Setoran yang tayang di kanal YouTube Tuah Kreasi.
Pada podcast yang berjudul “Ternyata Makan Micin Gak Bikin Kita Bodoh??!!” tersebut, dr. Tirta mengungkap bahwa es krim jika diberi taburan micin rasanya akan lebih kuat.
“Karena dia berikatan dengan si glutamate, dia tuh akan berfungsi menguat rasa tergantung rasa apa yang ada di situ, contoh MSG dikasih ke es krim. Ya, rasa es krimnya akan jadi kuat,” ucapnya dilihat sukabumiupdate.com dalam siaran podcast tersebut, Selasa (6/5/2025).
Pernyataan dr. Tirta itu sontak menjadi viral dan memicu rasa penasaran banyak warganet. Tak sedikit yang mencoba eksperimen menaburkan micin ke es krim di rumah. Hasilnya? Banyak yang mengaku terkejut karena rasa es krim memang terasa lebih kuat dan manis.
Baca Juga: Resep Roti Es Krim Goreng, Camilan Manis Ini Cocok Jadi Stok Frozen Food Ringan!
dr. Tirta kemudian menjelaskan soal micin yang dikenal sebagai penyedap rasa gurih dapat mempengaruhi rasa es krim yang manis.
“Di lidah tuh ada sensor, ada sensor manis, ada sensor asam, ada sensor pahit, itu berhubungan dengan ionnya,” kata dr. Tirta,
Menurutnya, Micin atau MSG (monosodium glutamate) adalah bahan yang digunakan untuk menambah rasa gurih atau umami pada makanan. Umami sendiri adalah rasa kelima setelah manis, asin, asam, dan pahit. MSG bekerja dengan cara merangsang reseptor umami di lidah.
dr. Dion dan dr. Tirta dalam podcast Kejar Setoran membahas seputar tren es krim micin.
Sementara itu dr. Dion Haryadi menjelaskan, bahwa penggunaan MSG dengan takaran yang cukup dan tepat dapat mempertegas rasa alami pada makanan. Meski MSG tidak mengandung gula, keberadaannya mampu meningkatkan persepsi rasa secara keseluruhan, dalam hal ini termasuk mempertegas manisnya es krim.
“Kalau kita lihat MSG sendiri sesuai namanya ya, Monosodium Glutamate. Mono itu kan satu ya, jadi kalau satu sodium yang digabungkan dengan glutamate. Glutamate itu asam amino protein. Jadi fungsi utamanya itu sebenarnya sebagai penguat rasa sama seperti garam dan lain sebagainya. Jadi sebenarnya fungsinya itu ya sebagai penguat rasa itu juga. Jadi cuma sebatas itu saja sebenarnya,” ujarnya.
MSG dapat memperkuat sinyal rasa ke otak, sehingga rasa yang kita tangkap terasa lebih intens. Jadi, ketika MSG ditaburkan ke es krim, bukan berarti kandungan gula bertambah, melainkan efek sinergi antara rasa umami dan manis membuat es krim terasa lebih manis.
Namun, meskipun eksperimen ini terasa menyenangkan, penggunaan MSG tetap perlu dibatasi. Beberapa orang yang sensitif terhadap MSG dapat mengalami gejala seperti sakit kepala, mual, atau gejala ringan lainnya yang dikenal sebagai Chinese Restaurant Syndrome. Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, MSG aman dikonsumsi selama tidak berlebihan—sejalan dengan pernyataan dr. Dion dalam podcast tersebut.
“Salah satunya kayak MSG gitu. Maksudnya yang dilakukan oleh Ibu itu bukan suatu yang bener ya, maksudnya dikonsumsi dengan jumlah sebanyak itu bukan berarti itu salah juga. Maksudnya bisa kita konsumsi tapi dalam jumlah yang secukupnya, yang pas gitu,” ucap dr. Dion menanggapi sebuah konten viral soal konsumsi micin berlebihan.
Jadi, bagi Anda yang ingin mencoba tren es krim micin ini, penting untuk tetap bijak dan tidak berlebihan. Kreativitas kuliner memang seru untuk dijajal, tapi kesehatan tetap harus jadi prioritas utama.
Eksperimen-eksperimen kuliner viral semacam ini memperlihatkan betapa kreatifnya warganet dalam memadukan bahan-bahan tak biasa. Namun, sebaiknya selalu bekali diri dengan informasi yang cukup sebelum mengikuti tren. Selamat mencoba dengan bijak!
Penulis: Rista Rahim Puspita, Mahasiswa Magang Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sukabumi