SUKABUMIUPDATE.com - Kita mungkin mendengar pendapat yang berbeda-beda dari pakar parenting, dokter, teman, dan anggota keluarga lain tentang cara mengatur time-out atau waktu menyendiri. Dan yang sering berbeda adalah cara menerapkannya.
Ada orang tua yang tegas saat menjalankannya, ada pula yang mendukung. Beberapa orang tua menggambarkan time-out kepada anak-anak mereka sebagai hukuman, sementara yang lain berpikir sebagai waktu untuk refleksi dan merenung.
Namun, ketika Anda menyaring perubahan-perubahan ini pada waktu istirahat yang "sempurna", Anda akan menemukan rutinitas dasar yang sama.
Mari kita lihat beberapa dasar-dasar yang paling umum telah disepakati dalam melakukan time-out dengan "cara yang benar" sehingga Anda dan anak Anda Bisa mendapatkan manfaat maksimal dari penggunaannya.
1. Beri Anak Anda Peringatan
Bila anak Anda berperilaku buruk, berikan peringatan terlebih dahulu. Beri tahu mereka kesalahan apa yang mereka lakukan, apa yang akan terjadi jika mereka tidak berhenti, dan perilaku apa yang Anda hargai.
2. Tindak Lanjuti Jika Perilaku Buruk Berlanjut
Jika balita Anda mengabaikan peringatan, segera lakukan pemberian waktu menyendiri. Meskipun terkadang Anda berpura-pura untuk "membekukan" seorang anak ketika perilakunya membuat frustasi, namun ada baiknya jelaskan apa yang Anda lakukan dan putuskan.
3. Bawa Anak Anda ke Tempat Time-Out yang Ditunjuk
Tempat terbaik untuk istirahat adalah tempat dengan gangguan terbatas. Ketika tidak ada mainan atau hiburan, anak Anda mungkin lebih cenderung memikirkan mengapa mereka berada dalam waktu istirahat dan dikondisikan secara negatif untuk tidak ingin mendapatkan waktu menyendiri lagi.
Apa pun ruang waktu istirahat yang Anda pilih, jadikanlah tempat yang sama setiap kali Anda melakukan waktu istirahat tersebut.
4. Setel Pengatur Waktu
Menyetel pengatur waktu akan membantu memberi sinyal bahwa Anda serius. Banyak ahli menyarankan bahwa waktu menyendiri sebaiknya berlangsung selama 1 menit per tahun. Saat balita Anda sudah duduk dan tenang, pertimbangkan untuk meninggalkan area tersebut. Paling tidak, jangan berbicara dengan atau memberi mereka perhatian apapun selama waktu istirahat.
5. Segera Berperilaku Positif Setelahnya
Saat pengatur waktu berbunyi, kembalilah ke balita Anda dan jelaskan sekali lagi mengapa mereka harus mendapat waktu istirahat atau time-out. Anda bisa berkata, "Aku memintamu untuk berhenti melempar sepatu, tetapi kamu melakukannya lagi dan itulah sebabnya kamu harus mendapat waktu istirahat."
6. Peluklah Anak Anda
Pelukan, ciuman, tepukan di punggung, atau ucapan "Aku sayang kamu" setelah waktu menyendiri akan membantu anak Anda memahami bahwa apapun perilakunya, Anda akan selalu menyayangi dan mencintainya. Kemudian, move on dari situasi tersebut. Lepaskan segala kemarahan, kebencian, dan kekecewaan.
7. Pentingnya Konsistensi dan Ketenangan
Semakin konsisten Anda dalam menindaklanjuti waktu menyendiri di situasi tertentu, maka semakin besar kemungkinan anak Anda terhindar dari kesalahan yang sama di masa mendatang.
Kebanyakan ahli sepakat bahwa elemen terpenting dari time-out adalah konsistensi. Banyak anak yang pada awalnya akan berebut waktu istirahat untuk menguji apakah Anda serius atau hanya main-main saja.
Menindaklanjuti konsekuensi yang Anda nyatakan adalah kunci untuk menunjukkan bahwa Anda bersungguh-sungguh dengan apa yang Anda katakan.
Tindak Lanjuti Perilaku Buruk, 7 Cara Terbaik untuk Melakukan Time-Out Pada Balita
Sukabumiupdate.com
Minggu 05 Mei 2024, 22:08 WIB

Ilustrasi cara melakukan time-out pada balita. | Sumber Foto : pexels.com/@Arina Krasnikova
Editor :
Tags :
Berita Terkait
Tetap Fokus Pada Pengembangan, Berikut 5 Tips Mengatasi Amukan Balita yang Tidak Terkendali
LifeSelasa 30 Apr 2024, 21:16 WIB
11 Kegiatan untuk Meningkatkan Perkembangan Balita, Salah Satunya Dorong Permainan Pura-Pura
Selasa 30 Apr 2024, 20:55 WIB

Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif
Senin 29 Apr 2024, 22:19 WIB

Bisa Berasal Dari Kemarahan, Ini 3 Penyebab Agresi Pada Balita
Senin 29 Apr 2024, 20:53 WIB

Berita Terkini
Regenerasi Partai, PKB Kabupaten Sukabumi Cetak Ratusan Kader Muda Berintegritas
Sukabumi 01 Nov 2025, 23:34 WIB
ALGORITMA (Al Bayan Goalpara's Rising To Motivates Adolescent's Actions) 3.0 “Articulating Dreams Encouraging Youth to Immerse”
Life 01 Nov 2025, 21:50 WIB
Gol Tunggal Andrew Jung jadi Penentu Kemenangan Persib atas Bali United
Olahraga 01 Nov 2025, 21:20 WIB
Insiden Ledakan Tabung Gas di Lapdek Kota Sukabumi, Ibu Anak Alami Luka Bakar Serius
Sukabumi 01 Nov 2025, 20:56 WIB
Wabup Andreas Kunjungi Kediaman Siswi MTsN 3 Sukabumi Yang Tewas Diduga Akibat Bullying
Sukabumi 01 Nov 2025, 19:17 WIB
Gobel Kolaborasikan Gorontalo dan Sukabumi Bangun Pertanian Kedelai
Nasional 01 Nov 2025, 18:56 WIB
Puskesmas Kabandungan Sukabumi Jelaskan Kondisi 2 Siswi Terperosok ke Jurang Dalam Keadaan Baik
Sukabumi 01 Nov 2025, 18:04 WIB
Exit Tol Bocimi Cibolangkaler, Gerbang Menuju Surga Wisata di Sukabumi Utara dan Kota
Sukabumi 01 Nov 2025, 16:05 WIB
Link Live Streaming Bali United vs Persib Bandung, Maung Bandung Targetkan Poin Penuh
Olahraga 01 Nov 2025, 15:30 WIB
DP3A Targetkan Pemkab Sukabumi Raih Anugerah Parahita Ekapraya 2025
Sukabumi 01 Nov 2025, 15:25 WIB
Perhatian! Larangan Siswa Bawa Kendaraan ke Sekolah akan Diberlakukan di Jabar
Jawa Barat 01 Nov 2025, 14:29 WIB
Liga Inggris: Bertandang ke Markas Tottenham, Chelsea Tak Gentar
Olahraga 01 Nov 2025, 13:18 WIB
Disdikbud Kota Sukabumi Usulkan 4 Karya Budaya jadi WBTb
Sukabumi 01 Nov 2025, 13:07 WIB
Real Madrid vs Valencia, Prediksi Skor dan Susunan Pemain
Olahraga 01 Nov 2025, 12:00 WIB
Tanggap Darurat Bencana Cisolok Dihentikan, Pemkab Sukabumi Fokus Pemulihan
Sukabumi 01 Nov 2025, 11:05 WIB
Solo Slash dan Piano Axl Jadi Senjata Bullying Musik Paling Manis di Lagu "November Rain"
Musik 01 Nov 2025, 10:50 WIB
