5 Alasan Kenapa Tidak Boleh Buang Minyak Jelantah Sembarangan

Senin 19 Juni 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi. Inilah beberapa alasan kenapa tidak boleh membuang minyak jelantah sembarangan karena bisa berakibat buruk | Foto: Pixabay

Ilustrasi. Inilah beberapa alasan kenapa tidak boleh membuang minyak jelantah sembarangan karena bisa berakibat buruk | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Minyak jelantah adalah minyak yang telah digunakan untuk memasak beberapa kali dan menjadi kotor serta tercemar oleh sisa-sisa makanan. Minyak jelantah umumnya berasal dari proses penggorengan makanan seperti gorengan, kentang goreng, ikan goreng, dan sejenisnya.

Penting untuk membuang minyak jelantah dengan cara yang benar. Salah satu cara yang umum adalah dengan mendaur ulang minyak jelantah. Minyak jelantah bisa didaur ulang menjadi produk seperti biodiesel, sabun, lilin, dan bahan bakar lainnya.

Beberapa tempat juga menyediakan wadah pengumpulan minyak jelantah yang dapat digunakan untuk mengumpulkan minyak jelantah bekas, sehingga dapat didaur ulang dengan aman.

Baca Juga: 12 Manfaat Minyak Kayu Putih, Bisa Digunakan Untuk Pembersih Multiguna

Pengolahan minyak jelantah yang tidak benar dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan serta dampak buruk lainya.

Merangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa dampak buruk membuang minyak jelantah sembarangan.

1. Kerusakan sistem perpipaan

Minyak jelantah yang dibuang langsung ke dalam wastafel, toilet, atau saluran pembuangan rumah dapat menyebabkan penyumbatan dan kerusakan pada sistem perpipaan.

Minyak jelantah dapat membeku atau membentuk lapisan lengket di dalam pipa, yang menyebabkan aliran air menjadi terhambat atau bahkan terblokir sepenuhnya.

Baca Juga: Minyak Jelantah Indonesia Dilirik Boeing untuk Jadi Bahan Bakar Pesawat

2. Pencemaran lingkungan

Jika minyak jelantah masuk ke sistem pembuangan air atau mencemari sumber air, seperti sungai, danau, atau laut, dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang serius.

Minyak jelantah membentuk lapisan tipis di permukaan air yang menghambat aliran oksigen ke air, membahayakan kehidupan akuatik seperti ikan dan tumbuhan air. Pencemaran minyak jelantah juga dapat mengganggu rantai makanan dan mengganggu ekosistem perairan secara keseluruhan.

3. Gangguan pada sistem pengolahan air limbah

Jika minyak jelantah masuk ke saluran pembuangan yang terhubung dengan sistem pengolahan air limbah, dapat menyebabkan gangguan pada proses pengolahan.

Baca Juga: Benarkah Minyak Lintah Bisa Besarkan Mr P? Begini Penjelasan dr Boyke

Minyak jelantah dapat membentuk lapisan yang menghambat proses pengolahan biologis dan mengganggu kinerja instalasi pengolahan air limbah.

4. Bahaya kebakaran

Minyak jelantah yang dibuang sembarangan dan tidak diolah dengan benar dapat menjadi sumber bahaya kebakaran. Minyak jelantah memiliki titik nyala yang rendah dan dapat dengan mudah terbakar.

Jika minyak jelantah dibuang ke dalam tempat sampah yang tidak sesuai atau terjadi kontak dengan sumber api, dapat menyebabkan kebakaran yang berpotensi merusak properti dan membahayakan nyawa.

Baca Juga: Apakah Boleh Kurban saat Masih Punya Hutang? Berikut Penjelasannya dalam Islam

5. Polusi udara

Jika minyak jelantah dibakar secara tidak benar, misalnya dengan membuangnya ke dalam api pembakaran rumah atau membakarnya di tempat terbuka, dapat menyebabkan polusi udara.

Proses pembakaran minyak jelantah menghasilkan gas beracun dan partikel-partikel yang dapat mencemari udara, menyebabkan masalah pernapasan dan berdampak negatif pada kualitas udara.

Mengingat bahaya-bahaya tersebut, sangat penting untuk membuang minyak jelantah dengan benar dan mematuhi aturan dan regulasi setempat.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Science08 Mei 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 8 Mei 2024, Langit Pagi Cerah Berawan

Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 8 Mei 2024.
Prakiraan cuaca hari ini wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya 8 Mei 2024. (Sumber : Freepik/timolina)
Sukabumi08 Mei 2024, 00:00 WIB

Jaga Suplai Air ke Persawahan Tetap Lancar, PU Bersihkan Irigasi di Cikakak Sukabumi

UPTD Wilayah IV Palabuhanratu membersihkan saluran daerah irigasi Sukawayana di Cikakak Sukabumi dari rumput liar.
UPTD PU Wilayah IV Palabuhanratu membersihkan rumput liar yang tumbuh menghalangi aliran air di saluran daerah irigasi Sukawayana. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi07 Mei 2024, 22:59 WIB

Tol Bocimi Parungkuda Sukabumi Masih Ditutup Imbas Longsor, Pedagang Warung Terdampak

Sejumlah pedagang warung di Parungkuda Sukabumi keluhkan sepi pembeli hingga omzet menurun imbas exit Tol Bocimi seksi 2 ditutup untuk penanganan longsor.
Deretan warung di seberang GT Parungkuda Sukabumi yang terdampak penutupan exit tol Bocimi seksi 2. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi07 Mei 2024, 21:52 WIB

Dinas PU Tangani Ruas Jalan Longsor di Kalibunder Sukabumi

Pasang bronjong hingga perbaikan plat beton, UPTD PU Wilayah Jampangkulon tangani ruas jalan longsor di Kalibunder Sukabumi. Begini progresnya.
Kepala UPTD PU Wilayah Jampangkulon, Rudi AB saat monitoring penanganan ruas jalan longsor di Kalibunder Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi07 Mei 2024, 21:10 WIB

Tingkatkan Minat Baca Pelajar, Diarpus Sukabumi Optimalkan Peran Pusling UPP Surade

Lewat Perpustakaan Keliling atau Pusling, Diarpus Kabupaten Sukabumi melalui UPP Surade gencar melakukan upaya peningkatan minat baca pelajar di Pajampangan.
Para murid SDN 1 Cibodas Cibitung Sukabumi sambut antusias Perpustakaan Keliling (Pusling) UPP Surade. (Sumber : Istimewa)
Life07 Mei 2024, 21:00 WIB

7 Kebiasaan Sepele yang Membuat Penderita Asam Urat Sulit Tidur di Malam Hari

Awas! Inilah Kebiasaan Sepele yang Membuat Penderita Asam Urat Sulit Tidur di Malam Hari.
Ilustrasi. Kurang Tidur, Pola Hidup yang Bisa Membahayakan Penderita Asam Urat (Sumber : Pexels.com/CottonbroStudio)
Keuangan07 Mei 2024, 20:45 WIB

Antusiasme Tinggi, Pendaftaran Tahara di BPR Kalapanunggal Sukabumi Diperpanjang

Pendaftaran rekening Tahara di Perumda BPR Sukabumi cabang Kalapanunggal telah diperpanjang hingga tanggal 15 Mei 2024.
Kepala Seksi Umum Administrasi dan Keuangan BPR Sukabumi cabang Kalapanunggal, Susan Irawati, menunjukan brosur Tahara. (Sumber : SU/Ibnu)
Bola07 Mei 2024, 20:30 WIB

Misi Raih Tiket Olimpiade Paris 2024: Shin Tae-yong Berharap Kebugaran Pemain Terjaga

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong ingin kebugaran pemain terjaga jelang lawan Guinea.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong ingin kebugaran pemain terjaga jelang lawan Guinea. (Sumber : pssi.org).
Sukabumi07 Mei 2024, 20:24 WIB

Perumdam TJM Perbaiki Pipa Bocor akibat Terlilit Akar Pohon di Parungkuda Sukabumi

Perumdam TJM Sukabumi Cabang Parakansalak melakukan perbaikan pada pipa distribusi utama berukuran 4 inci yang bocor akibat terlilit akar pohon.
Perbaikan pipa milik Perumdam TJM yang bocor akibat terlilit akar pohon mahoni di Parungkuda Sukabumi, Selasa (7/5/2024). (Sumber : Istimewa)
Sukabumi07 Mei 2024, 20:07 WIB

Tak Diberi Minuman Gratis, 2 Pemuda Mabuk Aniaya Penjual Jamu di Sukaraja Sukabumi

Berikut kronologi dan motif dua pemuda mabuk aniaya pria tua penjual jamu di Sukaraja Sukabumi. Kedua pelaku kini sudah diringkus polisi.
Tempat kejadian perkara dua pemuda mabuk aniaya pria tua penjual jamu yang berada di Sukaraja Sukabumi (Sumber : Istimewa)