Humblebrag: Merendah untuk Meroket, Si Pamer Terselubung yang Haus Validasi

Jumat 03 Februari 2023, 07:30 WIB
Ilustrasi. Humblebrag: Perilaku Merendah untuk Meroket, Si Pamer Terselubung yang Haus Validasi (Sumber : Freepik)

Ilustrasi. Humblebrag: Perilaku Merendah untuk Meroket, Si Pamer Terselubung yang Haus Validasi (Sumber : Freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Merendah untuk meroket, istilah yang umumnya digunakan bagi orang-orang yang haus validasi tapi enggan berucap lisan.

Perilauku haus validasi orang-orang yang merendah untuk meroket ini ternyata juga dikenal di dunia psikologi sebagai orang yang pamer terselubung. Namanya Humblebrag.

Ya, Humblebrag adalah istilah yang menggambarkan seseorang dengan sikap merendah tetapi maksudnya meninggikan diri. Perilaku pamer sesuatu, namun ditutupi perangai rendah hati atau kesopanan. Biasanya untuk mendapat kesan rendah hati sambil mengeluh, kemudian memamerkan sesuatu.

Baca Juga: Cap Go Meh: 11 Februari 2023 Ada Pawai Barongsai di Kota Sukabumi, Cek Rutenya

Merujuk Journal of Personality and Social Psychology via suara.com., ada beberapa alasan yang memungkinkan seseorang melakukan humblebrag. Tujuan pamer mencari perhatian orang dengan cara lain supaya terkesan. Keinginan untuk dihormati dan dipandang hebat oleh orang lain.

Perilaku Humblebrag: Merendah untuk Meroket, Si Pamer Terselubung yang Haus Validasi

Humblebrag tergolong fenomena umum di kehidupan sehari-hari. Beberapa orang mungkin saja melakukan itu di media sosial atau di pertemuan nyata. Seseorang dengan perilaku ini terkadang cenderung menganggap dirinya memang rendah hati.

Seseorang yang bersikap Humblebrag bisa saja dinilai sombong bahkan lebih buruk dibandingkan pamer langsung. Kebanyakan orang menilai pamer secara langsung lebih baik karena menunjukkan ketulusan atau kejujuran, walaupun tetap sombong.

Sikap humblebrag tidak disukai orang lain. Merujuk Journal of Education and Learning, bicara apa adanya dan tanpa menyembunyikan perasaan berguna untuk mencegah sikap humblebrag. Meski sungkan, melakukan hal tersebut membuat seseorang lebih dihargai. Bila mendengar pencapaian orang lain, bersikap empat dan mengendalikan ucapan agar tidak menyinggung orang lain.

Baca Juga: Direkam Warga, Penampakan Buaya Besar Penunggu Situ Cikalapa di Surade Sukabumi

Tak ada salahnya untuk menyampaikan pencapaian. Sebab, itu apresiasi diri. Namun, bukan sebaliknya pamer, tapi dengan perangai rendah diri. Istilah humblebrag diperkenalkan oleh komedian Amerika Harris Lee Wittels pada 2010.

Ketika itu ia sedang menyoroti tingkah laku kebanyakan selebritas kaya Hollywood yang mencoba tampil seperti rakyat biasa. Namun, kini humblebrag tidak sebatas tingkah laku. Tapi, juga posting di media sosial pun termasuk cara untuk pamer terselubung.

Seseorang yang humblebrag menganggap dirinya disukai dan kompeten melakukan suatu aktivitas. Perangai kesopanan dipandang sebagai cara untuk membual atau memamerkan, tapi tetap dalam kesan rendah hati, merujuk keterangan dari American Psychological Association - PsycNet.

Tujuan utama perilaku humblebrag untuk menghindari rasa kurang nyaman ketika sedang membanggakan atau memamerkan sesuatu. Rasa malu diri seorang humblebrag, biasanya karena pengalaman yang pernah terjadi sebelumnya yang membuat dia merasa gagal. Atau, karena tidak memiliki hubungan dekat dengan orang lain.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Internasional23 April 2024, 16:00 WIB

Apakah Ada Indonesia? Daftar 10 Negara yang Paling Tidak Aman di Dunia

Di dunia ini ada beberapa negara yang tidak aman untuk dikunjungi.
Ilustrasi - Di dunia ini ada beberapa negara yang tidak aman untuk dikunjungi. (Sumber : Freepik.com).
Life23 April 2024, 15:30 WIB

Wajib Catat! Ini 5 Penyebab Pasangan Tidak Menghargaimu

Artikel ini akan membahas beberapa penyebab umum mengapa seseorang merasa tidak dihargai oleh pasangannya, dari kurangnya komunikasi yang efektif hingga ketidaksesuaian harapan.
Ilustrasi. Pasangan. Sumber Foto : Pixabay/justmrd77
Keuangan23 April 2024, 15:14 WIB

Cara Mudah Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan, Bisa Offline atau Online

Peserta dapat mengecek saldo BPJS Ketenagakerjaan untuk JHT yang sudah dibayarkan.
Tampilan aplikasi JMO BPJS Ketenagakerjaan. | Foto: Istimewa
Internasional23 April 2024, 15:10 WIB

2 Helikopter Militer Malaysia Tabrakan di Udara Saat Latihan, 10 Orang Tewas

Dua helikopter militer Malaysia bertabrakan dan jatuh saat sesi pelatihan pada hari Selasa, 23 April 2024.
2 Helikopter Malaysia tabrakan di udara saat sesi latihan | Foto : Ist
Sukabumi23 April 2024, 15:04 WIB

One Agency One Innovation, Bupati Sukabumi Bicara Memperkuat Kebijakan Daerah

Bupati Sukabumi Marwan Hamami meminta setiap perangkat daerah dan kecamatan membuat satu program inovasi di setiap tahunnya.
Sosialisasi Peraturan Bupati Nomor 13 Tahun 2024 Tentang Tata Kelola Inovasi Daerah Tahun 2024, Selasa (23/4/2024) di Aula Hotel Augusta Cikukulu. (Sumber : dokpim kabupaten sukabumi)
Inspirasi23 April 2024, 15:00 WIB

Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Freelance Administrator, Minimal SMK

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, silahkan daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Lowongan Kerja di Sukabumi Sebagai Freelance Administrator, Minimal SMK. (Sumber : Freepik)
Sukabumi23 April 2024, 14:45 WIB

Ada 8 Kali Sambaran Petir, Saat Insiden 2 Warga Tewas Tersambar di Cikembar Sukabumi

BMKG memetakan ada delapan kali sambaran petir di Sukabumi, tepatnya di sekitar jalan raya di Kampung Cimenteng RT 003/05 Desa Sukamulya Kecamatan Cikembar, pada Ahad lalu, 21 April 2024.
Ilustrasi sambaran petir saat terjadi insiden 2 Warga Sukabumi tewas tersambar di Cikembar Sukabumi. | Foto: Freepik.com/wirestock
Life23 April 2024, 14:30 WIB

5 Penyebab Seseorang Menaruh Rasa Iri, Ada Perbandingan Sosial

Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa penyebab umum dari perasaan iri dan cara-cara untuk mengatasinya.
Ilustrasi. Tatapan mata seseorang yang iri. Sumber Foto : Pixabay/galery21
Sukabumi23 April 2024, 14:16 WIB

10 Tahun Alami Kebutaan, Titin Hidup Sebatang Kara Huni Rumah Reyot di Surade Sukabumi

Kehidupan Titin sangat memperihatinkan, hidup sebatang kara dan mengalami kebutaan. Titin sudah hampir 10 tahun tak bisa melihat.
Titin (56 tahun), dan kondisi rumahnya yang sudah lapuk | Foto : Ragil Gilang
Sukabumi23 April 2024, 14:09 WIB

Ada di Utara Sukabumi, Kapolres Soal Potensi Terorisme yang Harus Diwaspadai

Polres Sukabumi telah beberapa kali melakukan penangkapan terduga teroris.
Kapolres Sukabumi AKBP Tony Prasetyo. | Foto: SU/Ibnu Sanubari