Gempa Cianjur: Bencana Bukan Wisata, Kenali Penyebab Si Caper Selfitis Syndrom

Sabtu 26 November 2022, 16:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bencana gempa Cianjur masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, termasuk Sukabumi.

Lokasi gempa Cianjur bahkan tak pernah absen dari hiruk pikuk pengunjung, baik dari dalam maupun luar daerah.

Antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke lokasi bencana nyatanya tak melulu berdampak positif. Sampai-sampai Suharyanto, Kepala BNPB menyatakan lokasi bencana gempa bumi Cianjur bukan tempat wisata, pada Kamis, 24 November 2022.

Mengutip dari doktersehat.com, fenomena lokasi bencana bukan tempat wisata ternyata pernah terjadi pada 2018 lalu saat Tsunami menerjang kawasan pesisir Selat Sunda.

Ketika itu banyak orang menyalurkan bantuan untuk korban tetapi juga melakukan selfie di lokasi bencana, bukan semata dokumentasi kegiatan lembaga tertentu. Maka tak heran perilaku tersebut dianggap tidak berempati.

Apakah Selfie Termasuk Gangguan Jiwa?

Selfie
Ilustrasi Selfie | Foto: Pexels

Berbicara mengenai selfie maka sebenarnya itu adalah hak pribadi masing-masing. Namun, ketika frekuensi selfie terlalu sering hingga merugikan orang lain maka hal tersebut harus segera diwaspadai.

Jadi apakah selfie gangguan jiwa? Jawabannya adalah iya, jika berlebihan. Pasalnya dalam dunia medis, selfie berlebihan disebut sebagai Selfitis atau Selfitis Syndrome.

Selfitis Syndrome membuat pengidapnya memiliki kebutuhan besar untuk memotret diri sendiri dan mengunggahnya di media sosial.

Istilah Selfitis Syndrome diciptakan oleh para ahli dari American Psychiatric Association tahun 2014 silam untuk menggambarkan obsesi berlebihan terhadap selfie.

Fakta lain tentang Selfitis Syndrome juga diungkap dalam penelitian dr. Mark Griffiths dari Nottingham Trent University dan rekan-rekannya dari Thiagarajar School of Management, India.

Penelitian tersebut mencoba memahami tingkat keparahan selfitis 400 partisipan asal India, negara pengguna media sosial Facebook terbesar di dunia.

Pada tahun 2017, hasil penelitian dipublikasikan dalam International Journal of Mental Health and Addition, mengungkap tiga tingkatan selfitis Selfitis Syndrome.

  • Borderline Selfitis, adalah Selfitis Syndrome yang ditandai dengan memotret diri sendiri minimal sehari tiga kali namun tidak diunggah di akun media sosial.
  • Acute Selfitis, sedikit berbeda dengan Borderline Selfitis. Tingkatan Selfitis Syndrome yang ditandai dengan kebiasaan memotret diri sendiri setidaknya sehari tiga kali dan diunggah di akun media sosial.
  • Chronic Selfitis, tingkatan Selfitis Syndrome terakhir berupa dorongan yang tidak dapat dikendalikan untuk memotret diri sendiri sepanjang waktu.

Foto yang diambil kemudian diunggah ke akun media sosial, frekuensi dalam satu hari bahkan bisa lebih dari enam kali.

Lantas mengapa seseorang bisa mengidap Selfitis Syndrome?

Penyebab Selfitis Syndrome cukup beragam yang terbagi menjadi enam kategori, diantaranya yaitu: 

1. Wadah Meningkatkan Kualitas Lingkungan

Pengidap Selfitis Syndrome beranggapan bahwa perilaku selfie dan mengunggah hasil foto ke media sosial dapat meningkatkan kualitas lingkungan yang dimiliki.

Biasanya ditandai dengan merasa nyaman dan punya kemampuan ekspresif terhadap dirinya.

2. Status Sosial

Selfitis Syndrome dapat dipicu oleh faktor kompetisi “sosial”,  persaingan jumlah views, likes, maupun comments di sosial media.

Pengidap Selfitis Syndrome meyakini semakin banyak jumlah likes pada postingan mereka maka semakin tinggi pula status sosial mereka.

Oleh karenanya, pengidap Selfitis Syndrome rela melakukan apapun demi meraih views, likes, atau comments sebanyak-banyaknya.

3. Si Caper atau Cari Perhatian

Sebagian besar orang mengaku kebiasaan mengunggah foto berlebihan di akun media sosial karena kurang perhatian dari orang-orang sekitar, termasuk keluarga.

Sehingga, para pengidap Selfitis Syndrome memilih mencari perhatian secara virtual dengan selfie berlebihan.

4. Upaya Mengurangi Stress

Pengidap Selfitis Syndrome merasa lebih baik ketika melakukan aktivitas memotret diri sendiri.

Para Selfitis Syndrome juga merasa nyaman dan menganggap selfie sebagai pelarian untuk meredakan stress.

Perilaku ini bisa jadi dipicu oleh pengakuan positif dari pengguna sosial media di dunia maya, dimana perhatian tersebut tidak didapatkan dari dunia nyata.

5. Lebih PD atau Percaya Diri

Teknologi yang semakin berkembang memudahkan siapapun untuk melakukan beberapa perubahan sesuai yang kita inginkan.

Maksudnya adalah seperti penggunaan filter tertentu secara berlebihan agar tampil lebih baik dalam hal visual di dunia virtual.

Imbasnya kepercayaan diri akan meningkat dan timbul dorongan internal untuk melakukan hal serupa secara terus menerus.

Akhirnya, selfie dan foto diunggah berlebihan terus dilakukan karena haus akan validasi atau pengakuan dari orang sekitar.

6. Penyesuaian Diri dengan Lingkungan

Para pengidap Selfitis Syndrom menyebut kebiasaan selfie dan mengunggah foto di akun media sosial adalah bentuk penyesuaian diri dengan suatu komunitas atau kelompok sosial.

Ketakutan dan Kekhawatiran tidak diakui di kelompok tersebut menjadi alasan utama selfie dilakukan berlebihan.

Writer: Nida Salma S

#SHOWRELATEBERITA
Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi14 Oktober 2024, 00:00 WIB

Pria di Ciemas Sukabumi Mendadak Tewas usai Joget di Acara Hajatan

Berikut kesaksian warga terkait meninggalnya seorang pria di Ciemas Sukabumi usai berjoget lagu Jayanti di acara hajatan.
Momen pria di Ciemas Sukabumi tengah asyik berjoget di panggung acara hajatan, sebelum akhirnya meninggal mendadak. (Sumber : Istimewa)
Internasional13 Oktober 2024, 23:00 WIB

52 Warga Palestina Tewas Diserang Israel 24 Jam Terakhir, Korban Jiwa di Gaza Tembus 42.200 Orang

Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza sejak serangan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.
Gaza di Bom tiap hari oleh Israel | Foto : Capture youtube Aljazeera
Sukabumi13 Oktober 2024, 22:59 WIB

Sehari Pasca Tol Bocimi Seksi 2 Bertarif, One Way 2 Kali Diberlakukan di Exit Tol Parungkuda

Sehari pasca Tol Bocimi seksi 2 resmi mulai bertarif, Satlantas Polres Sukabumi memberlakukan dua kali sistem one way di sekitar exit tol Parungkuda.
Satlantas Polres Sukabumi memberlakukan dua kali one way di sekitar Exit Tol Parungkuda sehari pasca Tol Bocimi Seksi 2 mulai bertarif. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi13 Oktober 2024, 21:22 WIB

Pesan Terakhir Totong Sebelum Hilang di Muara Laut Cikaso Sukabumi

Berikut pesan terakhir Totong kepada istrinya sebelum hilang di Muara Laut Cikaso atau perairan Tegalbuleud Sukabumi saat memasang jaring ikan.
Eha bersama Kades Sumberjaya di saung pangkalan bantaran Muara Cikaso Tegalbuleud Sukabumi tempat Totong mencari ikan. (Sumber : SU/Ragil)
Life13 Oktober 2024, 20:00 WIB

Menerima Diri Mereka Apa Adanya, 9 Ciri-ciri Orang yang Hidup Bahagia

Orang yang hidup bahagia memiliki sejumlah ciri yang mencerminkan kepuasan, keseimbangan emosional, dan kesehatan mental yang baik.
Ilustrasi - Orang yang hidup bahagia memiliki sejumlah ciri yang mencerminkan kepuasan, keseimbangan emosional, dan kesehatan mental yang baik. (Sumber : unsplash.com/@Fernando Brasil)
Sukabumi Memilih13 Oktober 2024, 19:58 WIB

19 Program Unggulan Ayep Zaki: Fasilitasi Pokir Dewan hingga Tukin Guru

Calon Wali Kota Sukabumi nomor urut 2 Ayep Zaki perkenalkan 19 Program Unggulan dalam Konsolidasi Kader PAN Warsus.
Ayep Zaki, calon Wali Kota Sukabumi nomor urut 2 saat bersama kader PAN Warsus. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi13 Oktober 2024, 19:42 WIB

Resmikan Masjid Al-Fajar Cikembar, Bupati Sukabumi Ajak Warga Memakmurkan

Bupati Marwan mengatakan eksistensi masjid semakin memperkuat visi Kabupaten Sukabumi terutama dalam pelayanan pembangunan sarana keagamaan.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat meresmikan Masjid Jami Al-Fajar di Cikembar, Minggu (13/10/2024). (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Gadget13 Oktober 2024, 19:00 WIB

Performa Lemot, 10 Tanda-tanda HP Harus Ganti dengan yang Baru

Memiliki HP yang mumpuni merupakan kebutuhan di era digital seperti sekarang. Namun, seiring waktu, performa HP akan menurun dan tidak lagi optimal dalam menunjang aktivitas.
Memiliki HP yang mumpuni merupakan kebutuhan di era digital seperti sekarang. Namun, seiring waktu, performa HP akan menurun dan tidak lagi optimal dalam menunjang aktivitas.(Sumber : Freepik.com/@Racool_studio)
Life13 Oktober 2024, 18:00 WIB

Gampang Untuk Dihafal! Doa-doa Pendek yang Memiliki Pahala Luar Biasa Apabila Diamalkan

Doa pendek yang memiliki pahala luar biasa bagi siapapun yang mengamalkannya.
Ilustrasi - Doa pendek yang memiliki pahala luar biasa bagi siapapun yang mengamalkannya. (Sumber : pexels.com/@Muhammad Adil)
Sukabumi13 Oktober 2024, 17:57 WIB

Hujan-Angin Kencang, Pohon Tumbang Sempat Tutup 2 Akses Jalan di Sagaranten Sukabumi

Dua kejadian pohon tumbang akibat hujan disertai angin kencang terjadi di Sagaranten Sukabumi.
Pohon kibesi tumbang menimpa ruas jalan provinsi ruas Ancaen Sagaranten Sukabumi usai wilayah tersebut dilanda hujan disertai angin kencang. Minggu sore (13/10/2024) (Sumber : Istimewa)