9 Cara Bijak Menghadapi Orang Playing Victim, Tenang dan Jangan Emosi Ya!

Sukabumiupdate.com
Selasa 13 Mei 2025, 13:30 WIB
Ilustrasi. Cara Menghadapi Orang yang Playing Victim dengan Bijak, Tenang dan Jangan Emosi Ya! (Sumber : Freepik/@freepik)

Ilustrasi. Cara Menghadapi Orang yang Playing Victim dengan Bijak, Tenang dan Jangan Emosi Ya! (Sumber : Freepik/@freepik)

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam interaksi sehari-hari, mungkin Anda pernah berhadapan dengan seseorang yang memainkan peran korban atau dikenal sebagai playing victim.

Orang dengan perilaku playing victim cenderung menyalahkan orang lain atas masalah yang mereka hadapi dan enggan mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.

Sikap playing victim bisa melelahkan, terutama jika Anda terjebak dalam siklus empati berlebihan.

Baca Juga: Polling Sukabumiupdate.com: 79% Warganet Setuju 9 Kecamatan Kabupaten Gabung Kota Sukabumi

Berikut sederet cara menghadapi orang yang playing victim dengan bijak, seperti dirangkum dari berbagai sumber:

Cara Bijak Menghadapi Orang Playing

1. Pahami Perilaku Playing Victim

Sebelum mengambil langkah, penting untuk memahami apa yang dimaksud dengan playing victim. Beberapa tanda umum dari perilaku ini seperti selalu merasa menjadi pihak yang dirugikan, menolak mencari solusi dan lebih memilih berfokus pada masalah hingga selalu memanfaatkan simpati orang lain untuk keuntungan pribadi.

Dengan mengenali perilaku orang playing victim, Anda dapat lebih siap menghadapinya secara rasional.

2. Tetap Tenang dan Jangan Terpancing Emosi

Menghadapi orang yang suka menyalahkan keadaan atau orang lain bisa memicu frustrasi. Namun, penting untuk tetap tenang agar Anda tidak ikut larut dalam drama mereka.

Jawab pertanyaan dengan nada yang lembut dan hindari konflik langsung yang tidak perlu.

3. Berikan Empati, Tapi Secukupnya

Menunjukkan empati adalah hal yang baik, namun jangan berlebihan. Anda bisa mendukung mereka tanpa memvalidasi sikap menyalahkan orang lain.

Pendekatan ini membantu mereka fokus pada solusi daripada terus meratapi masalah.

4. Ajukan Pertanyaan yang Membangun Refleksi

Orang yang playing victim sering kali tidak menyadari bahwa mereka memiliki peran dalam situasi yang mereka keluhkan. Pertanyaan ini dapat membantu orang playing victim berpikir lebih objektif dan mendorong tanggung jawab pribadi.

Baca Juga: Hasil Polling Sukabumiupdate.com: 80% Warganet Minta Program MBG Dihentikan

5. Tawarkan Solusi, Tapi Jangan Memaksa

Kadang, orang yang memainkan peran korban menolak solusi karena lebih nyaman dengan peran tersebut. Sampaikan saran secara netral tanpa tekanan kepada pelaku playing victim.

6. Tetapkan Batasan yang Sehat

Jika perilaku playing victim berulang dan mulai membebani Anda, penting untuk menetapkan batasan. Jelaskan bahwa Anda peduli, tetapi tidak selalu bisa terlibat dalam setiap masalah mereka. Contoh:

Batasan dengan orang playing victim penting untuk melindungi kesejahteraan mental Anda.

7. Hindari Terjebak dalam Simpati Berlebihan

Memberikan simpati tanpa batas dapat memperkuat kebiasaan playing victim. Sebaliknya, fokuskan percakapan pada solusi dan tanggung jawab.

8. Dorong untuk Mencari Bantuan Profesional

Jika perilaku playing victim sangat intens dan mengganggu hubungan, Anda bisa menyarankan mereka untuk berkonsultasi dengan konselor atau terapis. Profesional dapat membantu mereka memahami akar masalah dan cara mengatasinya.

9. Evaluasi Hubungan Anda

Jika perilaku orang playing victim mulai memengaruhi kesehatan mental Anda, pertimbangkan untuk menjaga jarak atau membatasi interaksi. Hubungan yang sehat seharusnya saling mendukung, bukan membebani salah satu pihak.

Baca Juga: 4 TNI dan 9 Sipil! Daftar Korban Tewas dalam Ledakan Amunisi di Garut

Menghadapi orang yang playing victim membutuhkan kesabaran dan pendekatan yang bijak. Ingatlah bahwa Anda tidak bertanggung jawab atas tindakan atau emosi mereka.

Fokuslah pada cara diri sendiri merespons, menjaga batasan, dan menawarkan dukungan secukupnya tanpa mengorbankan kesejahteraan Anda sendiri.

Sumber: berbagai sumber.

Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini