SUKABUMIUPDATE.com – Laporan keuangan merupakan salah satu komponen penting dalam keberhasilan pengelolaan bisnis. Karena itu, memahami cara menyusun laporan keuangan yang akurat dan efisien menjadi pedoman utama bagi para pelaku usaha.
Pembuatan laporan keuangan bukan sekadar mencatat angka, melainkan juga memahami kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh.
Melalui artikel ini, akan dibahas tahapan-tahapan penting dalam menyusun laporan keuangan yang tepat dan bermakna. Mari ikuti langkah-langkahnya untuk memahami penyusunan laporan keuangan yang efektif.
Apa itu Laporan Keuangan?
Laporan keuangan merupakan dokumen yang menampilkan gambaran kondisi keuangan suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Di dalamnya terdapat data mengenai aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban yang bermanfaat bagi para pemangku kepentingan untuk mendukung proses pengambilan keputusan.
Baca Juga: 6 Alasan Pentingnya Mental Provider dalam Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga
Dengan demikian, jika Anda seorang pebisnis tentu harus mengetahui penyusunan laporan keuangan. Berikut adalah langkah-langkah atau cara membuat laporan keuangan:
Cara Membuat Laporan Keuangan
1. Pencatatan Transaksi
Langkah pertama dalam menyusun laporan keuangan adalah mencatat seluruh transaksi yang terjadi sepanjang tahun. Transaksi ini dapat berupa pembelian, penjualan, sewa, pertukaran barang, dan aktivitas lainnya. Setiap transaksi harus disertai dengan bukti pendukung, seperti nota, kwitansi, atau faktur, sebagai dasar pencatatan.
2. Posting ke Buku Besar
Setelah transaksi dicatat di jurnal, langkah berikutnya adalah memindahkannya ke buku besar. Buku besar berisi rincian semua akun dalam perusahaan, dan proses ini dilakukan dengan mengelompokkan setiap transaksi ke akun yang sesuai.
3. Penyusunan Neraca Saldo
Setelah buku besar selesai disusun, langkah selanjutnya adalah membuat neraca saldo. Neraca saldo mencantumkan semua akun dari buku besar beserta saldo debit dan kreditnya. Biasanya, akun-akun ini dikelompokkan menjadi dua bagian utama: aktiva dan pasiva.
4. Jurnal Penyesuaian
Beberapa transaksi mungkin belum tercatat atau perlu diperbaiki di akhir periode. Jurnal penyesuaian dibuat untuk mengoreksi saldo akun agar menggambarkan kondisi yang sebenarnya sebelum laporan keuangan disusun.
5. Penyusunan Neraca Lajur
Agar penyusunan laporan keuangan lebih mudah, digunakan neraca lajur atau kertas kerja. Data dari neraca saldo disesuaikan dengan data dari jurnal penyesuaian.
6. Pembuatan Laporan Keuangan
Laporan keuangan seperti neraca dan laporan laba rugi, disusun dari data yang ada di neraca lajur. Informasi dari laporan ini sangat penting karena menggambarkan kinerja perusahaan dan menjadi dasar dalam pengambilan keputusan.
7. Jurnal Penutupan
Setelah dilakukan penyesuaian pada rekening-rekening dalam buku besar, langkah selanjutnya adalah membuat jurnal penutupan. Jurnal ini berfungsi untuk menutup rekening-rekening sementara atau nominal ke akun laba rugi, kemudian mentransfer saldo laba rugi tersebut ke akun laba ditahan.
8. Neraca Saldo Setelah Penutupan
Neraca saldo setelah penutupan disusun untuk memastikan keseimbangan antara saldo debit dan kredit pada rekening yang masih aktif. Neraca ini hanya mencakup akun-akun riil yang tidak ditutup, karena rekening nominal telah ditutup sebelumnya.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Sebelum memahami cara menyusun laporan keuangan, ada baiknya memahami terlebih dahulu jenis-jenis laporan keuangan yang umumnya digunakan. Jenis-jenis ini antara lain:
1. Laporan Laba Rugi
Laporan ini menyajikan rincian transaksi secara terpisah serta menghitung jumlah keseluruhan pendapatan dan beban dari suatu perusahaan atau entitas usaha.
2. Laporan Perubahan Modal
Laporan ini menggambarkan perkembangan atau pergerakan dalam modal pemilik perusahaan atau badan usaha sepanjang periode tertentu.
3. Laporan Neraca
Laporan ini memberikan gambaran kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu, biasanya selama satu tahun.
4. Laporan Arus Kas
Laporan ini menjelaskan pergerakan kas masuk dan keluar, mencatat seluruh penerimaan serta pengeluaran kas dalam periode tertentu.
Dengan laporan keuangan yang tersusun lengkap, perusahaan dapat mengawasi keadaan keuangannya, mengambil keputusan usaha secara tepat, serta mendorong peningkatan kinerja bisnis secara menyeluruh.
Sumber: Berbagai Sumber
Penulis: Salwa, Mahasiswa Magang Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Sukabumi