SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKS Yusuf Maulana atau Haji Aka melaksanakan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2025 di Desa Cimanggis, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, pada 9 November 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen DPRD dalam memastikan pelaksanaan pemerintahan daerah berjalan efektif, transparan, dan akuntabel.
Desa Cimanggis merupakan wilayah yang memiliki potensi besar di sektor pertanian, agrowisata, hingga industri bata merah. Potensi tersebut menjadi penggerak ekonomi masyarakat sekaligus peluang pengembangan pembangunan berbasis kearifan lokal. Namun, sejumlah persoalan infrastruktur dan pengelolaan kawasan masih menjadi hambatan, sehingga diperlukan perhatian khusus dari Komisi IV DPRD Jawa Barat yang membidangi pembangunan dan infrastruktur.
Dalam sektor pertanian, pengawasan menemukan bahwa petani manggis masih menghadapi keterbatasan akses jalan produksi yang sempit dan rusak. Minimnya fasilitas pascapanen seperti tempat sortasi dan penyimpanan juga menjadi kendala, ditambah belum adanya pembinaan teknologi pertanian modern serta pemasaran digital yang dapat meningkatkan nilai jual produk.
Baca Juga: Yusuf Maulana Tinjau Pembangunan Sukabumi: Dorong Penguatan Pertanian, Wisata, dan Budaya
Potensi agrowisata di wilayah tersebut pun belum berkembang optimal. Wisata kebun manggis dan wisata alam belum tertata dengan baik akibat kurangnya sarana pendukung dan promosi. Kolaborasi terpadu antara pemerintah desa, masyarakat, dan dinas terkait juga dinilai masih lemah sehingga kawasan wisata belum memiliki daya tarik maksimal.
Sementara itu, sektor industri bata merah masih dikelola secara tradisional dengan efisiensi rendah. Selain berdampak pada lingkungan, keterbatasan akses jalan distribusi membuat rantai pasok berjalan lambat dan menghambat produktivitas pelaku usaha lokal.
Menanggapi temuan tersebut, Komisi IV DPRD Jawa Barat mendorong berbagai langkah tindak lanjut, seperti perbaikan jalan produksi dan jalan usaha tani, peningkatan infrastruktur dasar, serta pembangunan sentra produksi dan pengolahan buah manggis. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat sektor pertanian sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal.
Rekomendasi lainnya mencakup pelatihan UMKM untuk diversifikasi produk turunan manggis, penerapan teknologi ramah lingkungan bagi industri bata merah, serta digitalisasi promosi agrowisata. Komisi IV juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor bersama dinas terkait untuk merumuskan program pembangunan berbasis potensi lokal secara terpadu.
Melalui kegiatan pengawasan ini, Yusuf berharap arah kebijakan pembangunan semakin fokus pada peningkatan infrastruktur produktif, optimalisasi potensi daerah, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan dukungan berkelanjutan, Desa Cimanggis berpeluang berkembang menjadi kawasan agroindustri dan agrowisata unggulan yang berdaya saing dan berkontribusi bagi pembangunan Jawa Barat yang berkelanjutan. (ADV)





