Dewan Jabar Yusuf Maulana Suarakan Keprihatinan atas Kasus Dugaan Bullying di Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Senin 03 Nov 2025, 17:07 WIB
Dewan Jabar Yusuf Maulana Suarakan Keprihatinan atas Kasus Dugaan Bullying di Sukabumi

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Yusuf Maulana atau akrab disapa Haji Aka. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus meninggalnya seorang siswi dari MTs Negeri 3 Sukabumi pada Selasa malam, 28 Oktober 2025, mengundang gelombang keprihatinan dari berbagai pihak. Korban ditemukan meninggal di rumahnya, dan kepergiannya memunculkan dugaan adanya tindakan bullying yang dialaminya di sekolah.

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKS Yusuf Maulana atau akrab disapa Haji Aka menyampaikan rasa duka mendalam sekaligus keprihatinan terhadap kejadian itu. Ia menilai peristiwa ini menjadi alarm keras bagi semua pihak agar lebih serius dalam menangani dugaan praktik perundungan di lingkungan sekolah.

“Saya sangat berduka atas meninggalnya seorang siswi yang nekat mengakhiri hidupnya karena menjadi korban bullying. Peristiwa ini sungguh menyayat hati dan menjadi peringatan keras bagi kita semua bahwa bullying bukan hal sepele. Ini menjadi masalah serius di sekolah,” ujar Yusuf Maulana dalam keterangannya, Senin (3/11/2025).

Baca Juga: Dorong Ekonomi Lokal, Yusuf Maulana Sosialisasikan Perda Kewirausahaan di Sukabumi

Lebih lanjut, Yusuf menekankan pentingnya sinergi antara pihak sekolah, pemerintah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa. Menurutnya, guru dan tenaga pendidik harus lebih peka terhadap tanda-tanda perundungan yang mungkin terjadi di antara peserta didik.

“Kita harus bersama-sama memastikan sekolah menjadi tempat yang aman dan penuh kasih. Guru dan sekolah harus lebih peka dan cepat tanggap terhadap tanda-tanda perundungan, dan tentunya pemerintah perlu memperkuat layanan konseling serta pendampingan psikologis di sekolah,” tegasnya.

Politikus PKS asal Sukabumi itu juga menyerukan agar orang tua dan masyarakat berperan aktif dalam menanamkan nilai empati, kepedulian, dan keberanian untuk saling melindungi di lingkungan sosial. Ia mengatakan upaya pencegahan harus dimulai dari keluarga dengan memberikan pemahaman sejak dini tentang bahaya bullying.

“Peristiwa ini harus menjadi momentum untuk memutus rantai kekerasan dan membangun budaya saling menghargai. Tidak ada tempat bagi bullying di dunia pendidikan kita. Saya turut berdukacita sedalam-dalamnya untuk keluarga yang ditinggalkan,” ujar Yusuf Maulana. (ADV)

Berita Terkait
Berita Terkini