Terowongan Kereta Api Sasaksaat, Terpanjang di Jabar dan Terkenal Angker

Jumat 27 Oktober 2023, 13:45 WIB
Terowongan Kereta Api Sasaksaat menjadi terowongan terpanjang di Indonesia dan terkenal angker (Sumber : Instagram/@septianalfian121)

Terowongan Kereta Api Sasaksaat menjadi terowongan terpanjang di Indonesia dan terkenal angker (Sumber : Instagram/@septianalfian121)

SUKABUMIUPDATE.com - Di Jawa Barat terdapat banyak terowongan kereta api berusia tua yang dibangun pada era kolonial. Bahkan terowongan kereta api tertua dan yang terpanjang ada di daerah Jawa Barat.

Terowongan terpanjang disandang oleh terowongan kereta api Sasaksaat dan yang tertua disematkan pada terowongan kereta api Lampegan.

Melansir dari laman heritage.kai.id, terowongan Sasaksaat berlokasi di Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Terowongan ini terletek antara Stasiun Maswati dan Stasiun Sasaksaat di km 143+144.

Baca Juga: 4 Terowongan Kereta Api di Indonesia yang Terkenal Angker, Salah Satunya di Cianjur

Terowongan yang membelah perbukitan Cidepong ini memiliki panjang 949 meter dan merupakan terowongan aktif terpanjang di Indonesia hingga saat ini.

Terowongan Sasaksaat dibangun pada era kolonial Belanda yakni mulai tahun 1902 oleh Perusahaan Kereta Api Negara kala itu yang bernama, Staatssporwegen (SS).

Menurut ceritanya, sebelum dilakukan pembangunan situs tersebut, terlebih dahulu diadakan upacara sesajen tradisional dengan tujuan untuk meminta keselamatan dan kelancaran agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama proses pembangunan.

Upacara tersebut dilakukan berkaitan dengan kepercayaan masyarakat sekitar mengenai dengan gunung atau perbukitan yang dijadikan lokasi pembuatan terowongan.

Banyak masyarakat kala itu percaya jika di lokasi dibangunnya terowongan terdapat makhluk yang halus “menguasainya”, atau bisa disebut sebagai penunggu tempat tersebut.

Baca Juga: Cerita Mistis Terowongan Casablanca, Dihuni Kuntilanak Merah Gentayangan!

Masih mengutip sumber yang sama, pembangunan terowongan kereta api Sasaksaat diserahkan kepada pemborong khusus yang berasal dari Eropa.

Dalam prosesnya, pembangunan menggunakan teknik teknologi tinggi dari Belgia. Namun, selama proses berbagai kendala yang salah satunya yaitu lahan yang memiliki kadar air tinggi sehingga air merembes ke terowongan dan beresiko terjadi longsor. Selain itu terdapat batuan cadas pada tanah yang digali.

Terowongan kereta api Sasaksaat dibangun siang dan malam oleh tenaga kerja mulai dari orang pribumi, Cina dan Eropa. Orang Pribumi dan Cina kebanyakan bekerja sebagai kuli sedangkan orang Eropa sebagai kepala cabang, mandor pekerja, pemborong dan teknisi.

Pada awal pengoperasiannya, Terowongan yang berada di koridor Purwakarta-Padalarang ini digunakan sebagai sarana penumpang serta pengangkutan komoditas ekspor seperti kopi, teh, beras serta pengangkutan hasil pertanian sehari-hari masyarakat di Wilayah Bandung.

Saat ini, terowongan yang berada di bawah Daerah Operasi II Bandung dilewati oleh kereta api jarak jauh seperti Argo Parahyangan, Harina, Ciremai, Serayu, kereta api lokal Cibatu-Purwakarta dan kereta angkutan barang.

Baca Juga: Cerita Mistis Terowongan Lampegan Cianjur, Nyi Sadea Hingga Kakek Bongkok

Cerita Mistis Terowongan Kereta Api Sasaksaat

Terowongan Sasaksaat tahun 1905Terowongan Sasaksaat tahun 1905

Terowongan kereta api sasaksaat memiliki banyak kisah seram yang berkembang hingga kini di masyarakat. Seperti yang diceritakan di channel YouTube Pan Invasion, di lokasi itu kerap tercium bau amis darah oleh penumpang kereta ketika melintasi terowongan tersebut.

Masyarakat masih percaya bahwa tempat-tempat yang mereka anggap angker ada yang menguasainya tapi ternyata usaha tersebut tetap menimbulkan banyak korban dari para pekerja.

Dari kisah dan cerita yang beredar, terowongan dengan dinding tebal mirip benteng perang itu sudah memakan banyak korban dari para pekerja yang membangun bangunan tersebut.

Selama pembangunan antara tahun 1902 sampai 1903 banyak para pekerja yang tewas karena tidak tahan siksaan kerja rodi dan banyak pula yang sakit secara mendadak. Konon jenazah mereka dikuburkan di sekitar terowongan tersebut.

Baca Juga: Menelusuri Terowongan Turbin Curug Cipatala, Jejak Masa Penjajahan di Sukabumi

Selain itu, di tempat tersebut juga sempat terjadi kisah kereta yang berisi pasukan Belanda diserang pejuang Indonesia hingga semua pasukan Belanda itu tewas.

Menurut cerita dari warga sekitar di terowongan itu kerap sesekali terdengar seperti orang merintih kesakitan, suara erangan yang terdengar saling menyusul, kadang kala terdengar suara ledakan yang mengagetkan tapi tidak ada sesuatu pun yang hancur.

Selain itu warga juga kerap mendengar suara seperti benturan cangkul ke Batu dan tanah, dan anehnya suara-suara tanpa wujud itu bukan hanya terjadi pada malam hari tapi juga di siang hari.

Foto: Instagram/@septianalfian121 -

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 April 2024, 07:00 WIB

5 Sikap Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Sulit Kaya, Kamu Sering Melakukannya?

Ketahui Beberapa Sikap Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Sulit Kaya, Coba Cek Apa Kamu Sering Melakukannya?
Ilustrasi. Sikap Orang Miskin yang Membuat Hidupnya Sulit Kaya (Sumber : Pexels/CottonbroStudio)
Food & Travel30 April 2024, 06:00 WIB

Cara Membuat Air Rebusan Daun Suji untuk Menurunkan Gula Darah, Ini 6 Langkahnya

Beberapa penelitian menunjukkan daun suji memiliki efek positif pada pengelolaan kadar gula darah, sehingga dapat membantu dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes.
Ilustrasi - Cara Membuat Air Rebusan Daun Suji untuk Gula Darah. (Sumber : Instagram/@jeanettejuwono)
Science30 April 2024, 05:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 30 April 2024, Siang Hari Hingga Malam Potensi Diguyur Hujan

Sukabumi dan sekitarnya diprediksi diguyur hujan dari siang hingga malam pada 20 April 2024.
Ilustrasi Hujan. Sukabumi dan sekitarnya diprediksi diguyur hujan dari siang hingga malam pada 20 April 2024. (Sumber : Pixabay)
Internasional30 April 2024, 01:55 WIB

Novel A Mask, the Color of the Sky Karya Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Basim Khandaqji yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel,  lahir di kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki Israel pada 1983, dan menulis cerita pendek hingga penangkapannya pada 2004 ketika berusia 21 tahun.
Penulis Palestina, Basim Khandaqji | Foto : Ist
Sukabumi30 April 2024, 01:01 WIB

Nobar di Cibadak, Begini Komentar Wabup Iyos Soal Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Uzbekistan

Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri dukung perjuangan Timnas Indonesia U-23 rebut posisi ketiga Piala Asia U-23 agar bisa lolos ke olimpiade Paris 2024.
Wabup Sukabumi Iyos Somantri Nobar di Mal Ramayana Cibadak. (Sumber : SU/Ibnu)
Bola29 April 2024, 23:59 WIB

Kalah dari Uzbekistan 0-2, Timnas Indonesia Gagal ke Final Piala Asia U-23

Meski gagal ke final Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia masih berpeluang raih jatah tiket olimpiade Paris 2024.
Timnas Indonesia U-23 gagal ke Final Piala Asia U-23 usai kalah dari Uzbekistan. (Sumber : IG AFC Asian Cup)
Life29 April 2024, 23:31 WIB

Bisa Bunda Coba di Rumah, 6 Tips yang Bisa Diterapkan Agar Anak Tidur Nyenyak

Waktu tidur tidak harus menjadi mimpi buruk. Para ahli menawarkan tips bagaimana membuat waktu tidur menjadi mudah, sehingga Anda semua bisa beristirahat.
Ilustrasi anak tidur nyenyak / Sumber : pexels.com/@Giianni Orefice
Life29 April 2024, 22:45 WIB

6 Cara agar Anak Tidak Kecanduan Main HP Setiap Waktu, Ini Solusinya

Mencegah anak agar tidak kecanduan bermain HP sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Orang tua harus paham cara mencegahnya.
Ilustrasi. Cara mencegah anak tidak kecanduan main HP. | Sumber foto : Pexels/Liliana Drew
Sukabumi29 April 2024, 22:40 WIB

Rumah Rusak Terdampak Gempa Garut di Surade Sukabumi Akan Diperbaiki Swadaya

Pemerintah Kelurahan Surade, Sukabumi akan memperbaiki rumah semi permanen ukuran 6 x 4 meter, milik Maemunah (74 tahun) seorang jompo, warga Kampung Cibarehong RT 13 /13 yang mengalami rusak berat terdampak getaran gempa Garut
Kondisi rumah Maemunah Warga Kelurahan / Kecamatan Surade yang rusak terdampak gempa Garut | Foto : Ragil Gilang
Life29 April 2024, 22:19 WIB

Jangan Gunakan Ancaman Bund! Begini 9 Cara Mengatasi Perilaku Balita yang Agresif

Perilaku agresif adalah hal yang normal ketika balita belajar tentang pengendalian diri dan pengaturan emosi. Penting untuk memberikan respons yang tenang dan konsisten.
Ilustrasi mengatasi perilaku balita agresif / Sumber Foto: pexels.com/@Yan Krukau