7 Fakta Tentang Bumi yang Belum Banyak Diketahui

Selasa 18 Januari 2022, 13:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Bumi merupakan planet yang menjadi tempat kita tinggal dan menjalani kehidupan. Di dalamnya kita dapat hidup dengan baik tanpa keterbatasan apapun.

Planet yang memiliki satu satelit alami ini rupanya memiliki sejumlah fakta menarik yang banyak diketahui.

photoBumi memiliki banyak lapisan. - (via discovermagazine.com)

Penasaran bukan apa saja faktanya?, berikut ini tujuh fakta menarik tentang Bumi:

Baca Juga :

1. Bumi, satu-satunya planet yang memiliki lempeng tektonik

Melansir universetoday.com, Bumi merupakan satu-satunya planet di tata surya yang memiliki lempeng tektonik.

Pada dasarnya bagian terluar kerak bumi terbagi menjadi beberapa bagian atau pecahan yang dikenal sebagai lempeng tektonik. Lempeng tektonik mengambang di atas magma Bumi dan bergerak saling mendekat atau saling menjauh.

Bilamana lempeng saling menabrak maka salah satu lempeng akan menghujam ke bawah dan menyebabkan gempa bumi. Sedangkan ketika lempeng saling menjauh maka memungkinkan terbentuknya lapisan kerak bumi baru.

Lempeng tektonik berperan penting pada proses pelapisan ulang kerak bumi melalui aktivitas geologis dan siklus karbon di kerak bumi.

Tanpa peran lempeng tektonik, maka proses daur ulang karbon akan terganggu dan menyebabkan Bumi menjadi tempat yang terlalu panas.

2. Bumi tidak melakukan rotasi 24 jam

Kita pasti sudah tahu bahwa waktu Bumi melakukan putaran pada porosnya berlangsung 24 jam atau 1 hari. Faktanya, Bumi tidak berputar 24 jam penuh.

Sebenarnya Bumi melakukan rotasi selama 23 jam, 56 menit, 4 detik. Maka sebenarnya 1 hari yang kita alami lebih pendek 4 hari dari 1 hari yang biasa kita kenal.

Namun, para astronom membulatkan waktu rotasi bumi agar mempermudah pengukuran waktu. 

3. Bumi berbentuk hampir bulat

Bumi banyak disebutkan oleh orang memiliki bentuk bulat sempurna. Namun berdasarkan peninjauan astronomi di zaman modern saat ini, para ilmuwan sepakat bahwa bentuk Bumi berbentuk seperti bola pipih (agak lonjong).

Bumi tampak terlihat bulat tetapi bagian kutubnya rata dan ekuatornya menonjol. Dalam kasus Bumi, tonjolan ini disebabkan oleh rotasi planet kita. 

Karena Indonesia berada pada wilayah ekuatorial, maka bentuk permukaan bumi di Indonesia lebih menonjol dibandingkan negara-negara yang dekat dengan kutub utara atau selatan.

4. Bumi sebagian besar terdiri dari Besi, Oksigen dan Silikon

Jika dipisahkan menjadi beberapa lapisan, maka akan terlihat kandungan unsur kimia yang paling banyak terdapat di Bumi.

Diketahui besi, oksigen dan silikon menjadi tiga unsur yang paling banyak terdapat di dalam Bumi. Sebagian besar kandungan besi terdapat pada inti bumi yang sangat panas, sedangkan di kerak bumi kandungan unsur kimia didominasi oksigen, silikon dan magnesium.

5. 70 persen permukaan Bumi tertutup air

Jika kamu pergi ke luar angkasa, maka kamu akan melihat Bumi sebagai planet biru yang indah. Tentunya warna biru yang ada pada Bumi berasal dari warna laut yang mendominasi permukaan.

Diketahui jika 70 persen permukaan Bumi didominasi oleh air yang terdiri dari air laut, sungai dan danau. Sedangkan 30 persen bagian lainnya merupakan kerak padat yang memiliki ketinggian lebih tinggi dari permukaan laut.

Oleh karena itu, jika lapisan es di kutub utara dan selatan mencair maka sebagian besar daratan di Bumi akan tertutup oleh air laut.

6. Atmosfer Bumi memiliki ketebalan 10.000 km

Atmosfer Bumi diketahui memiliki ketebalan sekitar 10.000 km. Ketebalan diukur dari atmosfer yang berada dekat dengan permukaan hingga ke luar angkasa.

Atmosfer dibagi menjadi lima lapisan yang terdiri dari Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer dan Eksosfer.

7. Medan Magnet Bumi diciptakan dari inti besi cair 

Bumi bagaikan magnet besar dengan kedua kutub dibagian utara dan selatan. Medan magnet yang ada pada Bumi diciptakan dari inti besi cair.

Medan magnet Bumi membentang hingga ribuan kilometer dari permukaan bumi dan membentuk sebuah wilayah bernama magnetosfer.

Para ilmuwan berpendapat jika medan magnet Bumi dihasilkan dari inti luar Bumi yang mencair. Didalam inti luar, panas menciptakan gerakan konveksi dengan bahan konduktor yang ada di dalam perut Bumi dan menghasilkan arus listrik yang kuat.

Tanpa adanya medan magnet, maka Bumi akan dengan mudah terkena partikel badai Matahari serta radiasi kosmik dalam jumlah yang sangat besar.

Maka dari itu, planet selain Bumi yang memiliki atmosfer tipis diprediksi memiliki medan magnet yang lebih lemah dibandingkan Bumi.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Tags :
Berita Terkini
Life09 Mei 2024, 08:00 WIB

Punya Daya Tarik dan Karismatik, 10 Ciri Orang Memiliki Banyak Energi Positif

Orang-orang yang memiliki banyak energi positif sering menjadi sumber inspirasi bagi orang lain dan membawa dampak positif dalam lingkungan mereka.
Ilustrasi - Punya Daya Tarik dan Karismatik Termasuk Ciri Orang Memiliki Banyak Energi Positif (Sumber : pexels.com/AndreaPiacquadio)
Food & Travel09 Mei 2024, 07:00 WIB

Simpel dan Mudah, Cara Membuat Air Rebusan Ketumbar untuk Meredakan Nyeri Sendi

Air rebusan ketumbar dapat dikonsumsi secara teratur untuk mendapatkan manfaat kesehatannya, terutama untuk meredakan masalah pencernaan, meredakan nyeri sendi, dan memberikan efek detoksifikasi pada tubuh.
Ilustrasi. Mudah Dibuat di Rumah, Cara Membuat Air Rebusan Ketumbar untuk Meredakan Nyeri Sendi (Sumber : Instagram/@sweet.deeva)
Science09 Mei 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 9 Mei 2024, Sukabumi Berpotensi Cerah dari Pagi Hingga Dini Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan pada Kamis 9 Mei 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca cerah berawan pada Kamis 9 Mei 2024. | Pixabay/
Sukabumi09 Mei 2024, 00:31 WIB

Hati-hati Jadi TKW! Belajar Rugi dari Warga Sukabumi yang Hamil Sepulang dari Dubai

Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana menanggapi hal tersebut, pihaknya menyebut peristiwa ini harus menjadi contoh (pelajaran) bagi seluruh masyarakat ketika hendak menjadi TKW.
Camat Gunungguruh Kabupaten Sukabumi, Kusyana saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Rabu (8/5/2024) | Foto : Asep Awaludin
Sukabumi08 Mei 2024, 23:30 WIB

Silaturahmi Kepala Desa Se-Dapil V, Satukan Langkah untuk Kemajuan Sukabumi

Silahturahmi dan Halal Bihalal Apdesi Kabupaten Sukabumi bersama para kepala desa, para istri kepala desa, dan aparat desa se Dapil V di gelar di Agro Park, Kecamatan Nyalindung, Rabu (8/5/2024).
Halal Bihalal dan Silaturahmi Apdesi dan Para Kepala Desa Se Dapil V Kabupaten Sukabumi, Rabu (8/5/2024) | Foto : Dok. Apdesi
Sukabumi08 Mei 2024, 23:23 WIB

Diduga Sopir Main HP saat Berkendara, Angkot di Sukabumi Seruduk Mobil Penjual Cireng

Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi, diduga gegara sopir asyik main HP saat berkendara.
Angkot seruduk mobil penjual cireng di Goalpara Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
DPRD Kab. Sukabumi08 Mei 2024, 22:54 WIB

DPRD Sukabumi Raker soal Pencabutan Status UHC Non-Cut Off, Ini Hasilnya

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi Hera Iskandar ungkap hasil raker soal pencabutan status UHC Non-Cut Off bersama Pemda.
Raker Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi dan Pemda soal pencabutan status UHC Non-Cut Off oleh BPJS Kesehatan. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)
Sukabumi08 Mei 2024, 21:16 WIB

Banyak Kasus Kriminal Libatkan Anak, Bupati Sukabumi Soroti Dampak Medsos hingga Ekonomi

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami menyebut pengawasan perserta didik harus diperketat mulai dari pengawasan orang tua, lembaga pendidikan hingga lingkungan sosial
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami | Foto : Asep Awaludin
Sehat08 Mei 2024, 21:00 WIB

Tanaman Jelatang: Nutrisi dan 5 Khasiatnya untuk Mengobati Beragam Penyakit

Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae.
Ilustrasi - Jelatang adalah tanaman kurus dari keluarga jelatang yang disebut Urticaceae. (Sumber : pexels.com/@Simon Gough).
Sukabumi08 Mei 2024, 20:59 WIB

Kamboja Belajar soal Pencegahan Perkawinan Anak ke Pemkab Sukabumi

Kabupaten Sukabumi jadi tempat belajar soal pencegahan perkawinan anak bagi delegasi Kamboja.
Bupati Sukabumi Marwan Hamami saat berbagi cenderamata dengan delegasi pemerintah Kamboja. (Sumber : Diskominfosan Kab. Sukabumi)