Sopir dan Kenek Truk Diduga Kabur Usai Tabrak Pedagang Mie Ayam di Cibadak Sukabumi

Sukabumiupdate.com
Selasa 04 Nov 2025, 17:11 WIB
Sopir dan Kenek Truk Diduga Kabur Usai Tabrak Pedagang Mie Ayam di Cibadak Sukabumi

Kecelakaan truk muatan tanah di Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Selasa (4/11/2025). (Sumber Foto: SU/Ibnu Sanubari)

SUKABUMIUPDATE.com - Sopir dan kenek truk muatan tanah bernomor polisi B 9996 VJ yang menabrak gerobak mie ayam dan warung di Jalan Nasional Sukabumi–Bogor, tepatnya di Kampung Sekarwangi, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, diduga melarikan diri sesaat setelah kejadian, Selasa (4/11/2025) siang.

Informasi tersebut disampaikan Candra (25 tahun), warga sekitar yang sempat melihat dua orang turun dari truk setelah insiden. Menurutnya, keduanya langsung berlari meninggalkan lokasi.

“Tadi pas saya nyamperin mobil yang remnya blong itu, saya lihat dua orang turun dari truk, badannya agak besar, dan langsung lari. Saya nggak tahu itu sopirnya atau keneknya, tapi dua-duanya lari ke arah atas, ke arah pertigaan Sekarwangi,” ujar Candra kepada sukabumiupdate.com di lokasi kejadian.

Baca Juga: Polisi Ungkap Alasan Sopir Truk Rem Blong di Cibadak Sukabumi Tinggalkan Lokasi, Dalami Unsur Kelalaian

Candra menuturkan, saat itu dirinya berada di pertigaan jalan sambil membawa angkot jurusan Cicurug. Begitu mendengar suara benturan keras, ia langsung menghampiri lokasi. Namun, kedua orang yang diduga sopir dan kenek sudah keburu kabur.

“Kalau tahu pasti yang mana sopirnya, mungkin tadi saya tangkap atau teriakin ke warga sekitar. Soalnya pas saya datang, dua orang itu sudah jalan cepat menjauh,” katanya.

Baca Juga: Kondisi Pasutri Pedagang Mie Ayam Korban Truk di Cibadak Sukabumi: Istri Luka di Kepala, Suami Lecet

Menurut Candra, truk yang datang dari arah Palabuhanratu menuju Bogor itu sempat melaju pelan sebelum akhirnya hilang kendali di jalan menurun. Ia menduga sistem rem truk mengalami gangguan hingga kendaraan menabrak gerobak mie ayam dan warung di pinggir jalan.

“Untungnya sopirnya sempat bisa mengendalikan arah kendaraan ke trotoar. Kalau tidak, truk bisa saja terguling di tengah jalan dan korbannya bisa lebih banyak,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kecepatan truk tidak terlalu tinggi, namun karena kondisi jalan yang menurun, laju kendaraan menjadi sulit dikendalikan.

“Truknya nggak terlalu kenceng, tapi karena turunan, jadi makin cepat. Untung nggak ada mobil lain yang berhenti di depan, jadi korban hanya pedagang mie ayam dan istrinya,” jelas Candra.

Berita Terkait
Berita Terkini