SUKABUMIUPDATE.com – Di tengah percepatan pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palangpang, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, muncul keluhan dari sejumlah pekerja dan warga sekitar.
Mereka menyoroti keterlambatan pembayaran upah serta minimnya keterlibatan tenaga kerja lokal dalam proyek senilai Rp14,34 miliar tersebut.
Diketahui, proyek ini didanai APBN 2025 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, dengan PT Bumi Delta Hatten sebagai kontraktor pelaksana dan CV Subang Raya Konsultan sebagai pengawas.
Berdasarkan papan proyek, pekerjaan dimulai pada 26 September 2025 dan ditargetkan rampung 31 Desember 2025, dengan waktu pelaksanaan 113 hari kalender dan masa pemeliharaan 180 hari kalender.
Seorang warga Palangpang yang enggan disebut namanya mengatakan, sebagian besar pekerja proyek berasal dari luar Kecamatan Ciemas.
“Kalau warga lokal bisa dihitung jari, kebanyakan yang kerja dari luar Ciemas,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (3/11/2025).
Baca Juga: Kampung Nelayan Merah Putih di Palangpang Sukabumi Telan Rp14,3 M, Ini Sumber Dananya
Keluhan juga datang dari salah satu pekerja yang mengaku belum menerima gaji sesuai jadwal.
“Perjanjiannya dua minggu sekali bayaran, tapi sekarang sudah lewat tiga hari belum juga dibayar. Jadi sudah dua minggu belum gajian,” katanya.
Kondisi di lokasi pembangunan kampung nelayan merah putih di TPI Palangpang Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Senin (3/11/2025).
Menanggapi hal itu, mandor proyek Nandang membantah tudingan tersebut. Ia menegaskan bahwa sebagian besar pekerja di proyek tersebut justru berasal dari wilayah sekitar.
“Yang kerja di sini hampir 80 persen warga lokal,” ujar Nandang.
“Kalau soal gajian, cuma soal waktu saja. Perjanjiannya memang dua minggu sekali, tapi bisa ada tenggang satu atau dua hari, apalagi kemarin pas hari libur. Hari ini (Senin) sore semua akan dibayar,” sambungnya.
Nandang juga menjelaskan, upah yang diberikan kepada pekerja bervariasi tergantung posisi.
“Untuk tukang dibayar Rp150 ribu per hari, sedangkan kenek Rp130 ribu,” jelasnya.
Proyek Kampung Nelayan Merah Putih Palangpang sendiri diharapkan menjadi salah satu ikon pengembangan ekonomi pesisir dan pusat pemberdayaan nelayan di kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.





