SUKABUMIUPDATE.com - Setelah kurang lebih satu bulan menolak penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG), dua sekolah di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi yakni SDN Tegallega dan SDN Cipamingkis kembali menerima program tersebut. Namun sebagian orang tua (ortu) siswa disebut masih menolak.
Diketahui, setelah keracunan yang melibatkan 32 siswa dari PAUD, SD dan MI di Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog pada Rabu 6 Agustus 2025 lalu, dua sekolah melakukan penolakan untuk menerima program MBG hingga akhirnya pada Kamis 4 September 2025 kembali menerima berdasarkan kesepakatan orang tua siswa.
Baca Juga: SPPG Bantah Sedot Air dari Sungai Cidolog Sukabumi, Ungkap Teknologi Sanitasi Air untuk MBG
Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Cidolog sekaligus Kepala SDN Tegallega, Jumhadi, menjelaskan bahwa keputusan penolakan sementara tersebut diambil sebagai langkah antisipasi. “Waktu itu pihak sekolah dan komite memutuskan untuk menunda penerimaan MBG karena ada kekhawatiran dari para orang tua siswa setelah kejadian dugaan keracunan. Itu murni upaya antisipasi agar tidak terulang,” kata Jumhadi kepada sukabumiupdate.com pada Jumat (26/9/2025).
Ia menyebut, SDN Tegallega mulai menolak penyaluran sejak Kamis (7/8/2025), sementara SDN Cipamingkis menyusul sehari kemudian pada Jumat (8/8/2025) dengan total penerima di kedua sekolah tersebut mencapai 313 siswa, terdiri dari 212 murid SDN Tegallega dan 101 murid SDN Cipamingkis.
Baca Juga: Antisipasi Kasus Keracunan Massal, Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG
Dalam hal ini, Jumhadi menjelaskan bahwa penerimaan kembali program tersebut dilakukan setelah pihak sekolah meminta surat pernyataan dari seluruh orang tua siswa di sekolah tersebut. “Hasilnya, sekitar 98 persen wali murid menyatakan setuju menerima kembali MBG, hanya empat orang yang menolak dengan alasan masih khawatir kejadian keracunan terulang, apalagi banyak pemberitaan di media sosial. Murid yang orang tuanya menolak, otomatis tidak diberikan jatah MBG,” jelasnya.
Sementara itu, SDN Cipamingkis kembali menerima penyaluran MBG sekitar satu minggu setelah SDN Tegallega. “Dari informasi kepala sekolah SDN Cipamingkis, mereka juga sudah menerima kembali, hanya saja selang waktu sekitar satu minggu setelah Tegallega,” tambah Jumhadi.