SUKABUMIUPDATE.com - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cidolog Kabupaten Sukabumi membantah isu sumber air yang mereka digunakan untuk memproses menu MBG (Makan Bergizi Gratis) berasal dari sungai yang tercemar. Sebelumnya beredar video warga menyoal sumber air dapur MBG yang disorot karena kasus keracunan puluhan pelajar di Desa Cipamingkis beberapa waktu lalu.
SPPG Cidolog mengklaim sanitasi air yang mereka gunakan aman serta layak konsumsi. Ahli Water Treatmen, atau ahli sanitasi air SPPG Cidolog, Jajat Sudrajat menjelaskan bahwa air yang digunakan dalam pengolahan menu MBG di dapurnya itu telah melalui proses penyaringan secara berkala sehingga aman dikonsumsi.
“Air yang selama ini dipakai kebutuhan dapur SPPG Cidolog sudah melalui proses filterisasi. Kami menggunakan perangkat water treatment semi permeable dengan sistem ultra filtrasi,” jelas Jajat kepada sukabumiupdate.com pada Jumat (26/9/2025).
Baca Juga: Anggota DPRD Sukabumi Ancam Tolak Program MBG, Jika Kasus Keracunan Terus Berulang
Terlebih, kata dia, perangkat penyaringan tersebut terdiri dari dua unit water treatment dengan komponen sand filter, carbon active, dan manganese, ditambah housing filter, ultrafiltrasi, serta ultraviolet (UV) untuk memastikan kualitas air meskipun sumber air yang digunakan bersumber dari sumur yang tidak jauh dari aliran Sungai Cidolog, bukan disedot dari sungai Cidolog.
“Kita memanfaatkan fasilitas sanitasi air Pansimas yang ada didekat sungai. Sumur galian disana digunakan untuk menampung air serapan dari Sungai Cidolog, kemudian diproses melalui filterisasi hingga siap pakai,” kata dia.
Kendati demikian, dalam rangka menghadirkan rasa aman dan nyaman, pihaknya mengaku terbuka melakukan evaluasi untuk memastikan menu MBG yang disajikan dalam keadaan aman dan terjamin. “Kami tetap terbuka untuk evaluasi bersama agar keamanan air dan makanan yang disajikan benar-benar terjamin,” pungkasnya
Baca Juga: Antisipasi Kasus Keracunan Massal, Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG
Diketahui, kasus keracunan MBG di Kecamatan Cidolog beberapa waktu lalu dievaluasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Hasil uji laboratorium sampel makanan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat (Jabar), menyebut sejumlah sampel makanan dari SPPG ini terkontaminasi bakteri.
Di antaranya yaitu jenis jamur Coccidioides Immitis yang terdapat pada sampel buah Semangka, bakteri Enterobacter Cloacae ditemukan pada Tempe Orek, dan bakteri Macrococcus Caseolyticus ditemukan pada Telur Dadar.