Baru Diperbaiki Irigasi Jebol Lagi, Petani Waluran Sukabumi Terancam Gagal Tanam

Sukabumiupdate.com
Senin 22 Sep 2025, 20:30 WIB
Baru Diperbaiki Irigasi Jebol Lagi, Petani Waluran Sukabumi Terancam Gagal Tanam

Irigasi jebol di Blok Cihurang Kecamatan Waluran Kabupaten Sukabumi | Foto : Dok. Warga

SUKABUMIUPDATE.com - Harapan petani di Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, kembali pupus. Saluran irigasi Ciletuh–Cipinang yang menjadi penopang utama kehidupan pertanian mereka kembali jebol pada 15 September 2025, setelah sebulan sebelumnya diperbaiki secara gotong royong.

“Bulan kemarin kami menyewa alat berat selama 34 hari. Perbaikan selesai pas tanggal 17 Agustus. Tapi baru juga sebulan, irigasi di Blok Cihurang jebol lagi, sementara di Blok Cinusa retaknya makin parah,” keluh seorang petani Mekarmukti, Jaenal Abidin, kepada sukabumiupdate.com, Senin (22/9/2025).

Menurut Jaenal, petani kini serba dilema. Jika menyewa alat berat lagi, biayanya sangat memberatkan. Sementara jika hanya diperbaiki manual, ketahanannya tidak bisa diandalkan. Padahal saat ini sudah masuk musim tanam.

“Kalau air dipaksa mengalir, khawatir jebolnya semakin meluas. Kami butuh perbaikan permanen, bukan tambal sulam. Kalau harus menunggu tahun 2026 sesuai rencana Dinas PU, kami bisa gagal panen lagi,” ungkapnya.

Baca Juga: Dinkes Sukabumi Temukan 3 Bakteri Berbahaya di MBG: Penyebab Keracunan Massal di Cidolog

"Bagi kami, irigasi ini bukan sekadar saluran air. Ia adalah urat nadi hidup kami. Kalau irigasi mati, mati pula harapan kami. Kepada pak Asjap dan pak KDM kami mohon bantuan, " tutur Jaenal.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekarmukti, Ruslan Sumirat (48 tahun), mengungkapkan, masalah ini bermula sejak bencana banjir dan longsor pada Desember 2024. Sedikitnya 27 titik longsor meluluhlantakkan saluran irigasi sepanjang 8 kilometer yang bersumber dari Sungai Ciletuh dan berhulu di Curug Puncak Jeruk.

“Dari total 8 kilometer, ada 3 kilometer saluran yang rusak parah. Air tidak lagi mengalir ke sawah, sehingga petani mengalami dua kali gagal tanam. Sudah hampir satu tahun kami tidak bisa menggarap sawah karena tidak ada air,” tutur Ruslan yang kini juga menjadi panitia gotong royong perbaikan irigasi.

Irigasi Ciletuh–Cipinang sendiri menopang sekitar 400 hektare lahan sawah di Kedusunan Sukasirna, Desa Mekarmukti. Ribuan jiwa menggantungkan hidup pada aliran air tersebut.

Baca Juga: Bayu: Pemekaran Sukabumi Utara Kembali Ramai Gara-gara Wacana 9 Kecamatan Gabung Kota

“Kalau hanya mengandalkan iuran petani, rasanya sangat berat. Saat ini pun kami terpaksa memperbaiki lagi yang jebol, karena debit air naik hampir setiap hari akibat hujan,” tambah Ruslan.

Di balik jerih payah petani menjaga irigasi, keresahan terus menghantui. Musim tanam telah tiba, sementara air belum bisa masuk ke sawah dengan lancar. Petani Mekarmukti berharap pemerintah turun tangan lebih cepat agar tidak ada lagi cerita gagal tanam yang berulang.

Berita Terkait
Berita Terkini