400 Hektare Sawah Terdampak, Petani di Mekarmukti Sukabumi Rela Jual Ternak Demi Pulihkan Irigasi

Sukabumiupdate.com
Jumat 15 Agu 2025, 19:46 WIB
400 Hektare Sawah Terdampak, Petani di Mekarmukti Sukabumi Rela Jual Ternak Demi Pulihkan Irigasi

Pengerjaan perbaikan Irigasi Cipinang Ciletuh oleh alat berat di Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Petani

SUKABUMIUPDATE.com - Irigasi Cipinang Ciletuh yang terletak di Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, telah menjadi sumber kehidupan bagi sekitar 400 hektare sawah di Kedusunan Sukasirna. Namun sejak Desember 2024, saluran irigasi ini lumpuh total akibat bencana banjir dan longsor.

Ketua Gapoktan Mekarmukti Ruslan Sumirat (48 tahun) mengatakan bencana itu menyebabkan 27 titik longsor dari hulu hingga hilir saluran. Diketahui, panjang irigasi yang bersumber dari Sungai Ciletuh dan berhulu di Curug Puncak Jeruk ini adalah 8 kilometer dan 3 kilometer di antaranya rusak. Air tidak lagi mengalir ke sawah dan petani mengalami dua kali gagal tanam.

“Sudah hampir satu tahun kami tidak bisa menggarap sawah karena tidak ada air. Dampaknya sangat berat bagi perekonomian petani di sini,” ujar Ruslan yang juga saat ini berperan sebagai panitia perbaikan Irigasi Cipinang Ciletuh kepada sukabumiupdate.com, Jumat (15/8/2025).

Baca Juga: Dampak Tol Bocimi Seksi 3: Irigasi Petani di Sukabumi Putus, Lahan 50 Ha Rusak, dan Jalan Hancur

Ruslan mengungkapkan solusi yang disepakati dalam musyawarah warga untuk memperbaiki irigasi adalah ditariknya iuran sebesar Rp 110 ribu per patok sawah. Panitia swadaya pun dibentuk dan dana tambahan diperoleh dari donatur lokal. Kesepakatan pembayaran fleksibel, bisa dilakukan di muka, tengah, atau setelah panen.

Menurut Ruslan, pengorbanan warga cukup besar. Beberapa petani bahkan rela menjual ternak, menggadaikan sawah, atau melepas barang berharga demi terkumpulnya uang. Seluruh biaya perbaikan, termasuk sewa alat berat, ditanggung secara swadaya sesuai keputusan bersama.

“Alhamdulillah, berkat kekompakan warga, perbaikan sudah berjalan 32 hari. Kami berharap air segera mengalir lagi, dan ke depan irigasi ini tidak terdampak bencana, sehingga petani bisa bekerja dengan tenang demi ketahanan pangan nasional,” kata Ruslan.

Perjuangan ini menjadi bukti nyata semangat gotong royong dan keteguhan warga Desa Mekarmukti dalam mempertahankan sumber penghidupan mereka.

Berita Terkait
Berita Terkini