SUKABUMIUPDATE.com – Desa Bojong Tugu, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, menjadi saksi sinergi antara mahasiswa dan masyarakat dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI). Selama lebih dari satu bulan, tepatnya mulai 28 Juli hingga 10 September 2025, mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 29 KKN hadir membawa semangat perubahan melalui tema besar “Menuju Desa Cerdas: Bebas Stunting, Bersih, dan Berdaya Saing.”
Bojong Tugu adalah desa yang mayoritas warganya bekerja sebagai petani. Meski memiliki potensi lokal yang cukup besar, desa ini masih menghadapi sejumlah tantangan serius. Masalah stunting pada anak, rendahnya kesadaran pengelolaan sampah rumah tangga, dan minimnya fasilitas literasi menjadi isu utama yang perlu ditangani. Selain itu, pelaku UMKM lokal masih terbatas dalam pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas pasar.
Hal inilah yang mendorong mahasiswa UMMI untuk menjadikan Bojong Tugu sebagai lokasi pengabdian. Melalui program KKN, mereka hadir dengan konsep edukasi sederhana, langsung, dan berkelanjutan agar dapat dirasakan manfaatnya secara nyata oleh masyarakat.
Baca Juga: Mahasiswa KKN UMMI Edukasi Warga Bangbayang Soal Stunting Lewat Olahan Ubi Ungu
Kegiatan ini diinisiasi oleh Kelompok 29 KKN UMMI dengan ketua Muhammad Sultan Sulistomo dan dibimbing langsung oleh dosen lapangan, Dr. Tetty Sufianty Zafar, M.M.. Seluruh warga desa turut menjadi sasaran sekaligus mitra kegiatan, mulai dari ibu rumah tangga, anak-anak, hingga pelaku UMKM.
Program kerja utama Kelompok 29 mencakup empat bidang: kesehatan, lingkungan, literasi, dan pemberdayaan ekonomi.
Bidang Kesehatan: Pencegahan Stunting
Mahasiswa menggelar sosialisasi gizi dan pencegahan stunting bagi ibu dan anak. Mereka membuat brosur edukasi, menyajikan informasi tentang pentingnya asupan bergizi, serta mempraktikkan pembuatan makanan sehat berbahan lokal seperti daun kelor, agar-agar, dan susu. Harapannya, ibu-ibu desa mampu menerapkan pola makan sehat untuk keluarga sehari-hari.
Baca Juga: Jaja Miharja Terima Bintang Budaya Parama Dharma dari Presiden Prabowo
Bidang Lingkungan: Pengelolaan Sampah dan Limbah Rumah Tangga
Menjawab persoalan sampah yang kerap diabaikan, mahasiswa melaksanakan pelatihan pengelolaan sampah. Mereka memperkenalkan metode pemilahan sederhana, mengajarkan cara memanfaatkan limbah organik, dan membuat plang edukasi agar warga terbiasa membuang sampah sesuai kategorinya.
Bidang Literasi: Pojok Baca untuk Masyarakat
Mahasiswa juga membangun Pojok Literasi, lengkap dengan rak buku, karpet, meja kecil, dan koleksi bacaan yang mudah diakses warga. Pojok ini menjadi ruang belajar bersama, terutama bagi anak-anak desa. “Kami ingin menumbuhkan budaya membaca sejak dini agar anak-anak Bojong Tugu memiliki wawasan luas dan kepercayaan diri di masa depan,” ungkap salah satu anggota KKN, Ariane Widi Wardah.
Bidang Ekonomi: Branding dan Digitalisasi UMKM
Guna meningkatkan daya saing, mahasiswa mendampingi pelaku UMKM lokal dalam branding produk dan penggunaan platform digital. Mereka membantu membuat akun Google Maps, mengenalkan marketplace, serta memberikan pelatihan pemasaran online agar produk desa dapat menjangkau pasar lebih luas.
Kegiatan mahasiswa disambut hangat oleh warga. Kepala Desa Bojong Tugu menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif dan kerja keras mahasiswa. “Program ini sangat bermanfaat. Warga kami menjadi lebih paham pentingnya gizi, lebih peduli kebersihan lingkungan, dan juga semakin semangat mengembangkan usaha,” ujarnya.
Baca Juga: Bupati Sukabumi Pastikan Komunikasi dengan KDM Tetap Baik, Soal Jembatan Putus Sudah Diusulkan
Sementara itu, Ketua Kelompok 29, Muhammad Sultan Sulistomo, menegaskan bahwa program ini bukan hanya sekadar rutinitas mahasiswa, tetapi langkah nyata untuk menggerakkan perubahan. “Kami berharap sinergi ini dapat menjadi fondasi bagi terciptanya Desa Bojong Tugu yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing di masa depan,” katanya.
Harapan ke Depan
Dengan berakhirnya program pada September 2025, mahasiswa berharap keberlanjutan program dapat dijaga oleh masyarakat dan pemerintah desa. Edukasi stunting diharapkan menjadi kebiasaan sehat keluarga, pojok literasi terus dirawat dan dimanfaatkan anak-anak, serta UMKM desa semakin berkembang dengan dukungan teknologi digital.
Kehadiran mahasiswa UMMI di Desa Bojong Tugu membuktikan bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat mampu membawa perubahan nyata. Program KKN ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga menjadi jalan menuju desa yang lebih sehat, bersih, cerdas, dan berdaya saing.