SUKABUMIUPDATE.com - Sabtu pagi, 6 Desember 2025, Lapang Lodaya Setra Surade di Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, menjadi saksi semangat generasi muda dalam menjaga alam. Ratusan langkah kaki dan tawa ceria memenuhi kawasan tersebut dalam Patanjala Scout Trail yang digelar dalam rangka Metamorfest – Mieling Hari Jadi Surade. Salah satu yang hadir dalam kegiatan ini adalah Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), drh Slamet. Ia turut merasakan semangat adik-adik Gen-Z.
Agenda yang melibatkan sekitar 100 peserta ini tidak hanya sekadar kegiatan luar ruang biasa. Dalam aktivitas yang meliputi lintas alam dan penanaman pohon, para peserta diberi kesempatan untuk belajar dan merasakan langsung bagaimana pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Tidak hanya pelajar, tetapi juga organisasi kepemudaan dan mahasiswa tampak antusias mengikuti jejak petualangan itu.
Bagi Slamet, yang merupakan legislator asal Sukabumi, kegiatan ini sangat berarti dalam konteks pentingnya menanamkan kesadaran tentang pelestarian alam pada generasi muda. "Memberi energi positif yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan lingkungan. Menurut saya, ini bukan hanya seru, namun juga menjadi ruang belajar bersama tentang bagaimana kita mencintai dan menjaga alam," ujar dia, yang ikut menanam pohon di lokasi.
Baca Juga: Jadi Tersangka Kasus Dugaan Asusila di Surade, Walid versi Sukabumi di Ditahan Polisi
Selain memberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan alam, Slamet pun menyampaikan rasa optimisnya terhadap masa depan lingkungan Indonesia. "Melihat semangat generasi muda yang turun langsung menanam dan peduli lingkungan, saya merasa yakin masa depan alam kita ada di tangan yang tepat. Terus jaga, rawat, dan cintai bumi tempat kita berpijak," katanya dengan penuh keyakinan.
Kegiatan seperti ini, menurut Slamet, semakin relevan ketika melihat fenomena bencana alam yang semakin sering terjadi di berbagai daerah. Beberapa waktu terakhir, misalnya, Sumatra dilanda bencana besar yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan, seperti longsor dan banjir. Musibah yang memporak-porandakan setidaknya tiga provinsi itu memberikan peringatan keras akan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Termasuk bencana di Sukabumi pada tahun lalu, khususnya wilayah selatan.
"Saya rasa apa yang terjadi di Sumatra harus menjadi pelajaran bagi kita semua. Kerusakan alam yang kita biarkan, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh satu daerah, tetapi seluruh dunia. Oleh karena itu, kegiatan seperti Patanjala Scout Trail menjadi sangat penting untuk menyadarkan kita akan pentingnya menjaga alam sejak dini," lanjut Slamet.
Kegiatan ini bukan hanya menjadi momentum peringatan Hari Jadi Surade, melainkan juga gerakan kolektif untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan edukatif, agenda tersebut berperan penting dalam menyemangati generasi muda untuk lebih peka dan berperan aktif dalam konservasi.
Kehadiran Slamet sebagai wakil rakyat dari Sukabumi juga memberi sinyal pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan anak-anak muda dalam upaya menyelamatkan lingkungan. Lewat membangun kesadaran bersama, diharapkan kita dapat mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim dan kerusakan alam yang terus mengancam.
Tentu, langkah kecil seperti menanam pohon dan menjaga kelestarian lingkungan di tingkat lokal memiliki dampak besar bagi bumi. Di akhir kegiatan, Slamet mengingatkan, "Kita tidak bisa menunggu bencana datang. Sebelum semuanya terlambat, mari mulai dari diri sendiri untuk menjaga alam kita." (adv)




