SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana memantau lokasi pasca banjir besar di Kampung Ciseureuh, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh. Ini adalah lokasi terdampak paling parah dari banjir yang banyak menggenangi kawasan di Kota Sukabumi saat hujan deras yang mengguyur sejak Sabtu petang hingga malam, 9 Agustus 2025.
Bobby Maulana, Minggu (10/8/2025) meninjau langsung lokasi terdampak untuk memastikan penanganan darurat berjalan cepat. Berdasarkan data BPBD banjir di Ciseureuh ini membuat 20 kepala keluarga (KK) dengan total 60 jiwa, terdampak hingga harus dievakuasi ke tempat aman.
Dalam keterangannya, ia menyampaikan pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah bergerak cepat sejak malam kejadian, dibantu Dinas Sosial dan unsur masyarakat. “BPBD sudah sangat cepat tanggap dan luar biasa, dibantu Dinas Sosial, hadir di sini untuk memberikan bantuan,” ujarnya.
Baca Juga: Pengakuan Ibu Korban Amuk Massa di Cikidang Sukabumi: Keluarga Pelaku Datang dan Minta Maaf
Bantuan yang disalurkan mencakup tempat tidur, selimut, beras, bahan makanan, serta perlengkapan khusus bagi balita. Bobby menjelaskan, saat ini proses pembersihan sudah mulai dilakukan di setiap rumah warga terdampak, termasuk penyiraman dan pembersihan lumpur sisa banjir.
“Sekarang sudah dilakukan pembersihan di setiap rumah, disiram dan lain sebagainya,” tambahnya dilansir dari portal dokpim Kota Sukabumi..
Ia mengungkapkan bahwa salah satu penyebab banjir di titik ini adalah penumpukan sampah di hulu sungai. Sampah yang menumpuk di salah satu dapuran bambu, potongan kayu, plastik, dan berbagai jenis material lain yang menghambat aliran air.
Baca Juga: KDM Ancam Tahan Bantuan Provinsi bagi Daerah yang Lalai Tangani Sampah
“Inilah yang kita takutkan selama ini, karena imbauan dari Pak Menteri Lingkungan Hidup, sampah menjadi prioritas utama penanganan negara bersama seluruh kepala daerah,” jelasnya.
Bobby menegaskan pentingnya pengelolaan sampah dari tingkat rumah tangga. Menurutnya, kejadian seperti ini tidak hanya membuat kota terlihat kotor, tetapi juga menimbulkan bencana yang sulit dikendalikan.
“Kita sama-sama nanti membuat kebijakan agar masyarakat bisa mengolah sampah dari rumah tangganya dulu. Kejadian seperti ini bukan hanya penumpukan di TPA, tapi juga bencana yang mungkin saja terjadi di luar kapasitas kita semua,” tegasnya.
Baca Juga: Kerajinan Bambu Sukabumi Karya Suhendi Tembus Pasar Australia hingga Korea
Bobby mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat, termasuk BPBD, Dinas Sosial, DPRD, serta warga dan tokoh masyarakat yang ikut kerja bakti. “Saya sangat berterima kasih mewakili Wali Kota dan pemerintah kepada seluruh masyarakat yang siaga dan membantu,” ucapnya.
Bobby menuturkan, titik banjir di Ciseureuh menjadi yang paling parah di antara lokasi lain. Meskipun demikian, kejadian ini baru pertama kali terjadi dengan intensitas sebesar ini di wilayah tersebut.
Ia menekankan bahwa hal paling penting adalah membangun kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. “Kalau sampah dibuang sembarangan, lama-lama menumpuk di sungai dan menyebabkan banjir,” ujarnya.
Sebagai langkah pencegahan, pemerintah akan membuat imbauan kepada masyarakat baik melalui edaran tertulis maupun video agar mudah dipahami. Ia juga menginstruksikan pembuatan lubang biopori, meminta para pengusaha menyediakan tempat sampah di depan tokonya masing-masing, serta mengoptimalkan pengelolaan sampah di TPA Cikundul bekerja sama dengan Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Mengenal Dua Sosok Wakil Rakyat Asal Sukabumi yang Terjerat Korupsi
“Mudah-mudahan itu bisa mengurangi risiko banjir di masa depan,” katanya.
Bobby memastikan bahwa pemerintah hadir bersama seluruh jajaran dan DPRD untuk membantu warga melewati masa sulit ini. Ia berharap masyarakat tetap sabar, bergotong royong, dan menjaga kebersihan lingkungan.
Sumber: DOKPIM KOTA SUKABUMI